Narasi

Urgensi Keterlibatan Pemuda dalam Menghadapi Ancaman Jaringan Narco-Terorisme

Jaringan narco-terrorism yang sedang menggeliat di dunia global adalah ancaman serius bagi ketahanan dan kebersatuan bangsa. Itulah sebabnya mengapa dalam acara Kuliah Kebangsaan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Yogyakarta  (29/9), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mewanti-wanti agar semua pihak menyadari ancaman narco-terrorism ini.

Sebab, seperti dikatakan Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama Badan Nasional Narkotika (BNN) Agus Irianto, ditemukan ada sejumlah dana gerbong narkoba telah masuk ke rekening kelompok-kelompok teroris. Baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Inilah yang disebut-sebut sebagai jaringan narco-terrorism, yakni bersatunya dua kelompok kriminal narkotika dan kelompok teroris dalam menyukseskan misi mereka masing-masing.

Peran Pemuda Menghadapi Ancaman Narco-Terrorism

Pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam upaya menangkal narco-terrorism. Dalam konteks ini, pemuda memiliki potensi besar untuk memainkan peran yang signifikan dalam memerangi narco-terrorism dan melindungi masyarakat dari ancaman ini.

Pertama, menjadi agen anti-narkoba dan terorisme. Pemuda memiliki potensi dan kekuatan besar untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat dan mengorganisir kampanye anti-narco-terorism, seperti mengadakan seminar, dan program pendidikan yang bertujuan mengedukasi rekan-rekan sebaya mereka tentang bahaya narkotika dan terorisme.

Kedua, membangun komunitas dan kolaborasi melawan narco-terrorism. Pemuda memiliki kemampuan untuk membangun jaringan dan koneksi yang kuat. Mereka seringkali memiliki sirkel sosial yang luas dan dapat memanfaatkan hubungan ini untuk mengumpulkan dukungan dan mengorganisir komunitas dalam upaya melawan narco-terrorism.

Dalam konteks ini, pemuda bisa berkolaborasi dengan lembaga-lembaga pemerintah, LSM, dan kelompok masyarakat lainnya untuk menggalang dukungan bersama dalam menghadapi ancaman narco-terrorism. Dengan membentuk koalisi yang kuat, pemuda dapat meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dan penindakan narkotika ilegal.

Ketiga, membangun narasi alternatif.  Narco-teroris seringkali mencari sasaran pemuda yang rentan untuk direkrut ke dalam jaringan mereka. Oleh karena itu, pemuda dapat membangun narasi alternatif dan memberikan dukungan moral kepada rekan-rekan mereka untuk tidak tergoda dan terlibat dalam jaringan narco-terrorism yang merusak.

Keempat, menjadi pusat informasi. Pemuda juga dapat membantu dalam mengumpulkan informasi kepada aparat keamanan. Pemuda sering kali memiliki akses ke informasi di tingkat komunitas yang mungkin tidak dapat diakses oleh pihak berwenang. Dengan kerjasama antara pemuda dan aparat keamanan, informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menindak narco-teroris dapat diperoleh dengan lebih efisien.

Kelima, mengawal kebijakan anti-narco-terorisme. Pemuda dapat berperan sebagai pengawan pembentukan kebijakan anti-narco-terorisme. Pemuda memiliki suara yang kuat dalam masyarakat dan dapat mempengaruhi pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan tegas melawan narco-terrorism. Selain itu, pemuda juga dapat terlibat dalam dialog dan advokasi yang bertujuan untuk memperkuat hukum dan peraturan terkait narkotika ilegal, serta meningkatkan upaya penegakan hukum dalam menindak narco-teroris.

Keenam, mengawal proses rehabilitasi dan re integrasi mantan anggota narcoterrorism. Upaya rehabilitasi untuk memulihkan individu yang terlibat dalam narco-terrorism adalah bagian penting dalam upaya melawan ancaman ini. Pemuda dapat memberikan dukungan psikososial dan pelatihan keterampilan kepada mantan anggota narco-teroris untuk membantu mereka kembali ke masyarakat sebagai warga yang produktif dan positif.

Pemuda memiliki peran penting dalam menangkal narco-terrorism. Pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam upaya melawan ancaman ini melalui edukasi, pencegahan rekrutmen, penyediaan informasi, advokasi kebijakan, dan rehabilitasi.

Dengan semangat dan energi mereka, pemuda dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menjaga keamanan dan stabilitas masyarakat dari ancaman narco-terrorism. Jika dulu pemuda begitu dielu-elukan karena keberaniannya memperjuangkan bangsa maka, inilah saatnya bagi pemuda-pemuda masa kini untuk membuktikan kebenaran sejarah tersebut.

This post was last modified on 3 November 2023 2:13 PM

L Rahman

Recent Posts

Kekerasan Performatif; Orkestrasi Propaganda Kebencian di Ruang Publik Digital

Dalam waktu yang nyaris bersamaan, terjadi aksi kekerasan berlatar isu agama. Di Sukabumi, kegiatan retret…

14 jam ago

Mengapa Ormas Radikal adalah Musuk Invisible Kebhinekaan?

Ormas radikal bisa menjadi faktor yang memperkeruh harmoni kehidupan berbangsa serta menggerogoti spirit kebhinekaan. Dan…

14 jam ago

Dari Teologi Hakimiyah ke Doktrin Istisyhad; Membongkar Propaganda Kekerasan Kaum Radikal

Propaganda kekerasan berbasis agama seolah tidak pernah surut mewarnai linimasa media sosial kita. Gejolak keamanan…

14 jam ago

Merawat Persatuan, Meredam Bara di Tengah Fanatisme Golongan

Peristiwa bentrokan antar kelompok yang terjadi di Pemalang, Jawa Tengah dan Depok, Jawa Barat beberapa…

14 jam ago

Apakah Ada Hadis yang Menyuruh Umat Muslim “Bunuh Diri”?

Jawabannya ada. Tetapi saya akan berikan konteks terlebih dahulu. Saya tergelitik oleh sebuah perdebatan liar…

2 hari ago

Persekusi Non-Muslim: Cerminan Sikap Memusuhi Nabi

Belum kering ingatan kita tentang kejadian pembubaran dengan kekerasan terhadap retreat pelajar di Sukabumi, beberapa…

2 hari ago