Dewasa ini hoax telah masuk diberbagai dimensi dan ruang kehidupan publik. Konten-konten berbau kekerasan pun turut meramaikan jagad dunia maya. Saat ini dunia maya dilanda krisis etis dan moral. Idealnya dunia maya menjadi bukti sebuah kemajuan peradaban, namun kini berubah menjadi arena tanding antar argumentasi dari berbagai kepentingan.
Kemungkinan paling mendekati, seseorang yang sengaja menggunakan narasi hoax atau kebencian ingin menjatuhkan lawannya. Paling banter dia memiliki kepentingan, mewakili kelompok maupun dirinya sendiri. Pengujar narasi kebencian di dunia maya kebanyakan tidak mau peduli efek bola salu dari informasi fitnah yang diturunkan.
Narasi kekerasan bisa mengadu domba antar kawan karib dan antar tetangga. Lebih jauh hoax bisa melahirkan konflik yang tak akan pernah tuntas. Karena informasi yang telah tersebar di dunia maya akan saling bertarung dengan dua narasi, antara positif dan negative. Belum lagi narasi itu ketika diterima oleh pembaca maka penafsirannya menjadi arena baru antara yang benar dan keliru.
Berlomba Melawan Hoax
Berlomba membendung hoax dan narasi kekerasan di dunia maya adalah ibadah. Segala bentuk upaya melawan narasi kekerasan merupakan bagian dari kebaikan. Saat ini sudah tidak terhitung berapa jumlah informasi yang keliru tersebar di dunia maya. Untuk itu perlu ada pejuang dan penggerak perdamaian yang senantiasa melakukan upaya bersih-bersih, bersihkan dunia maya dari narasi hoax dan kebencian.
Saya katakan bahwa saat ini kita perlu berlomba melawan hoax di dunia maya. Tentunya dengan berbagai cara-cara kreatif. Karena umumnya narasi kekerasan tidak sedikit yang juga dibumbui dengan narasi agama, maka penting juga untuk memberikan narasi klarifikatif terhadap berbagai ujaran yang menyesatkan di dunia maya.
Ada beberapa cara kreatif yang dapat dilakukan dalam melawan konten-konten hoax dan narasi kekerasan di dunia maya. Pertama, penuhi dunia maya dengan konten positif. Cara ini sangat efektif dalam membendung narasi kebencian di dunia maya. Yakni dengan menarasikan wacana-wacana damai dengan berbagai perspektif, agama, budaya, kebangsaan, dan sebagainya.
Kedua, narasi tandingan. Konten negatif di dunia maya menarasikan berbagai kepentingan. Termasuk mereka turut menyertakan penafsiran agama maupun pemikiran tokoh. Nah, untuk membendung narasi demikian, perlu dilawan dengan narasi tandingan. Caranya sebenarnya sangat sederhana, yakni menarasikan dengan tema yang serupa sebagaimana konten negatif itu lakukan, namun muatanya berbeda, lebih bermuatan tentang perdamaian, toleransi, dan kebaikan-kebaikan.
Ketiga, Kampanye anti-Hoax. Hal ketiga ini penting dilakukan secara kolektif. Secara individu maupun kolompok harus ada gerakan peduli dunia maya. Intinya untuk menjaga dunia maya tetap damai. Tujuan pentingnya kampanye demikian bertujuan membentuk kesadaran anti-hoax di tengah-tengah masyarakat. Nilai pentingnya masyarakat tidak lagi gampang termakan berita hoax, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mampu membedakan mana informasi yang benar dan tidak.
Save Dunia Maya
Tulisan sederhana ini bentuk upaya saya untuk menyelamatkan dunia maya dari keterpurukannya. Memang dunia maya adalah hasil ciptaan manusia yang luar biasa. Semestinya dunia maya menjadi sarana belajar dan membangun jaringan demi sebuah peradaban yang lebih baik lagi. Terlebih konektifitas dunia maya sifatnya tidak terbatas, maka alangkah lebih baiknya dunia maya kita isi dengan konten-konten yang positif.
Jika dunia maya dibiarkan tanpa kendali dia bisa menjadi binatang buas. Dia bisa memangsa tanpa mengenal identitas. Saking buasnya dunia maya bisa menjadi senjata mematikan. Memang sepertinya dunia maya seperti barang halus kasat mata, namun informasi-informasi keliru/fitnah bisa menggerakkan orang untuk menghujat bahkan menikam kawannya sendiri.
Jika narasi kekerasan dan hoax dibiarkan menjejali dunia maya, maka itu adalah akhir dari dunia maya kita. Jelas, karena tidak ada lagi hal-hal positif, adanya hanya ujaran kebencian, hujatan, dan fitnah semata.
Maka, mari menjaga etika dalam hidup di dunia maya. Tuliskan dan sebarkan konten-konten positif dan mendamaikan lewat dunia maya. Jangan biarkan dunia maya dikuasai oleh narasi kekerasan dan kebencian.
Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…
Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…
Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…