Categories: Keagamaan

Bom Bunuh Diri Bukan Syahid

Salah satu metoda teroris untuk mencapai tujuannya adalah melakukan bom bunuh diri sebagaimana yang sering kita saksikan di beberapa tempat dengan asumsi bahwa melakukan pemboman di tempat-tempat umum atau tempat perkumpulan public adalah sebuah cara melakukan aksi teroris yang pelakunya dianggap mati syahid.

Keyakinan tentang mati syahid adalah sebuah pemahaman yang menjadi salah satu inti doktrin terorisme dimana mereka meyakini bahwa apapu yang dilakukan oleh pelaku-pelaku teroris adalah tindakan yang telah dibenarkan oleh alquran dan Islam dan pelakunya akan mendapat ganjaran syurga dan bidadari bahkan pelaku berkeyakinan membunuh saudara sendiri termasuk orang tua yang tidak ikut dalam aliran pemikiran mereka maka itu dianggap halal dan bukan dosa besar.

Keyakinan ini adalah sebuah kesalahan total dalam memahami simbol-simbol islam seperti mati syahid. Mati syahid dalam Islam bukan saja yang gugur dalam peperangan islam melawan orang-orang musyrik akan tetapi mati syahid juga diberikan kepada siapapun umat islam yang berjuang demi martabat hidupnya. Mereka yang meninggal dalam perjalanan menuntut ilmu juga dikategorikan sebagai mati syahid, demikian pula yang meninggal dalam memperjuangkan kehidupan keluarganya juga mati syahid artinya mati syahid adalah siapapun yang berjuang untuk agamanya, bangsanya, negaranya, keluarganya juga dikategorikan mati syahid. Sementara mereka yang melakukan bunuh diri melalui pemboman di tempat-tempat umum bukanlah mati syahid karena dalam alquran tidak ada satupun nas-nas yang membolehkan seseorang untuk membunuh dirinya bahkan bunuh diri dalam islam dikategorikan sebagai tindakan kufur artinya orang yang bunuh diri dengan apapun caranya termasuk perbuatan kufur artinya tidak ada balasan kecuali nerakan jahannam.

Mati syahid juga diketagorikan kepada mereka yang telah berjuang menuntut kemerdekaan bangsa dan negaranya karena mereka telah berjuang untuk kepentingan umum dan semata-mata untuk kemerdekaan dirinya, masyarakatnya dan keluarganya. Para pejuang kemerdekaan sudah tidak dapat disangsikan bahwa mereka memperjuangkan umat islam karena mayoritas bangsa Indonesia adalah umat muslim sehingga mereka juga dikategorikan sebagai para syuhada.

Suaib Tahir

Suaib tahir adalah salah satu tim penulis pusat media damai (pmd). Sebelumnya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi timur tengah. Selain aktif menulis di PMD juga aktif mengajar di kampus dan organisasi

Recent Posts

Riwayat Pendidikan Inklusif dalam Agama Islam

Indonesia adalah negara yang majemuk dengan keragaman agama, suku dan budaya. Heterogenitas sebagai kehendak dari…

10 jam ago

Hardiknas 2024: Memberangus Intoleransi dan Bullying di Sekolah

Hardiknas 2024 menjadi momentum penting bagi kita semua untuk merenungkan dan mengevaluasi kondisi pendidikan di…

10 jam ago

Sekolah sebagai Ruang Pendidikan Perdamaian: Belajar dari Paulo Freire dan Sekolah Mangunan Jogjakarta

Bila membicarakan pendidikan Paulo Freire, banyak ahli pendidikan dan publik luas selalu merujuk pada karya…

10 jam ago

Buku Al-Fatih 1453 di Kalangan Pelajar: Sebuah Kecolongan Besar di Intansi Pendidikan

Dunia pendidikan pernah gempar di akhir tahun 2020 lalu. Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung, pada…

10 jam ago

4 Mekanisme Merdeka dari Intoleransi dan Kekerasan di Sekolah

Masa depan bangsa sangat ditentukan oleh mereka yang sedang duduk di bangku sekolah. Apa yang…

1 hari ago

Keterlibatan yang Silam Pada yang Kini dan yang Mendatang: Kearifan Ma-Hyang dan Pendidikan Kepribadian

Lamun kalbu wus tamtu Anungku mikani kang amengku Rumambating eneng ening awas eling Ngruwat serenging…

1 hari ago