Keagamaan

Bukan Mati Syahid dan Mendapat Surga, Inilah yang Didapatkan Pelaku Bom Bunuh Diri

Negeri ini kembali dikejutkan dengan kejadian di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12) pagi. Pelaku terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) atau sel ISIS di Indonesia yang memang terbiasa menganggap negara ini kafir, aparat thagut dan bom bunuh diri sebagai mati syahid.

Doktrin kelompok teror yang membenarkan bom bunuh diri sebagai perjuangan untuk mencapai mati syahid memang sangat membahayakan. Doktrin ini mudah sekali membius anak-anak muda dengan gairah tinggi untuk membela agama. Dalam pandangan mereka mati membela agama meskipun meledakkan diri adalah mati syahid.

Pertanyaannya mereka sedang membela apa dengan meledakkan diri di depan Polsek? Musuh siapa yang mereka sedang lawan dengan mengorbankan nyawa yang tidak berdosa? Lalu ajaran mana yang mereka pegang dengan membolehkan membunuh diri dan orang lain atas nama mati syahid?

Dalam Qur’an : Dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS: An-Nisa : 29). Imam al-Baghwi menafsirkan ayat di atas adalah perilku bunuh diri.

Dasar lain dalam Qur’an tentang larangan bunuh diri bisa dilihat dalam surat al Baqarah 195: Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha Peyanyang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan cara melanggar hukum dan zalim, akan Kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu mudah bagi Allah. Menafsirkan ayat ini Al Razi mengatakan larang keras membunuh orang lain dan membunuh diri sendiri dengan cara batil. 

4  Dosa Besar Bom Bunuh Diri

1.      Pelaku Bunuh diri akan kekal dalam neraka

Ancaman dosa pelaku bunuh diri adalah kekal dalam neraka. Islam tidak main-main dengan pelaku bunuh diri. Dalam sebuah hadist Nabi bersabda: “siapapun yang melakukan bunuh diri dia akan masuk neraka, terus-menerus di sana dan menjadi penghuni neraka, kekal di dalamnya (HR Bukhari)

2.      Disiksa di Neraka dengan cara Ia Bunuh diri

Ancaman kedua bagi pelaku bunuh diri akan selamanya disiksa di dalam neraka dengan cara dia melakukan bunuh diri. Jika bunuh diri dengan senjata, racun dan bom dia akan disiksa hal sama di dalam neraka dan kekal di dalamnya.

Nabi bersabda : Barangsiapa menjatuhkan diri dari gunung sehingga menewaskan dirinya maka di masuk neraka Jahannam. Dia akan menjatuhkan dirinya ke dalamnya, kekal abadi. Barangsiapa yang meminum racun sehingga menewaskan dirinya maka racunnya akan dipegang oleh tangannya dan diminum di dalam neraka jahanam, kekal abadi di dalamnya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan senjata tajam, maka senjata tajam tersebut akan dipegang oleh tangannya dan ditusukkan ke perutnya di dalam neraka Jahannam, kekal abadi di dalamnya (HR Bukhari).

3.      Surga Haram bagi Pelaku Bunuh Diri

Konsekuensi ancaman kekal dalam neraka bagi pelaku bunuh diri, maka surga pun menjadi haram baginya. Al Hasan Al Bashri meriwayatkan dari Jundu bin Abdullah bahwasanya Rasul bersabda: Sesungguhnya seorang yang hidup sebelum kalian mengalami luka. Ketika luka itu membuatnya payah, dia pun mencabut sebuah panah dari serangkanya dan mengoreknya sehingga darah terus mengalir dan akhrnya dia pun meninggal. Allah berfirman: Sungguh, Aku telah haramkan surge atasnya (HR Muslim).

4.      Nabi Tegas Menolak Menshalati Pelaku Bunuh diri

Tidak hanya di akhirat, di dunia pun pelaku bunuh diri tidak bisa diterima secara layak. Bahkan Nabi tidak mau menshalati orang yang mati karena bunuh diri. Imam muslim meriwayatkan hadist dari Jabin bin samurah yang berkata: dihadirkan ke hadapan Nabi seorang yang telah bunuh diri dengan anak panah. Maka beliay tidak mau menshalatinya. (HR Muslim).

Demikian Islam mengajarkan atas keselamatan dan perdamaian. Barangsiapa yang mengatasnamakan Islam atau ajaran Islam untuk melakukan aksi kekerasan seperti bom bunuh diri dan bentuk teror lainnya sesungguhnya telah menista dan memfitnah Islam.

This post was last modified on 8 Desember 2022 12:05 PM

Redaksi

Recent Posts

Makna Jumat Agung dan Relevansinya dalam Mengakhiri Penjajahan di Palestina

Jumat Agung, yang diperingati oleh umat Kristiani sebagai hari wafatnya Yesus Kristus di kayu salib,…

21 jam ago

Jumat Agung dan Harapan bagi Dunia yang Terluka

Jumat Agung yang jatuh pada 18 April 2025 bukan sekadar penanda dalam kalender liturgi, melainkan…

21 jam ago

Refleksi Jumat Agung : Derita Palestina yang Melahirkan Harapan

Jumat Agung adalah momen hening nan sakral bagi umat Kristiani. Bukan sekadar memperingati wafatnya Yesus…

21 jam ago

Belajar dari Kisah Perjanjian Hudaibiyah dalam Menanggapi Seruan Jihad

Perjanjian Hudaibiyah, sebuah episode penting dalam sejarah Islam, memberikan pelajaran mendalam tentang prioritas maslahat umat…

2 hari ago

Mengkritisi Fatwa Jihad Tidak Berarti Menormalisasi Penjajahan

Seperti sudah diduga sejak awal, fatwa jihad melawan Israel yang dikeluarkan International Union of Muslim…

2 hari ago

Menguji Dampak Fatwa Aliansi Militer Negara-Negara Islam dalam Isu Palestina

Konflik yang berkecamuk di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga hari ini telah menjadi…

2 hari ago