Categories: Keagamaan

Grand Syech Al Azhar dan Pidato Pencerahannya

Grand Syech Al Azhar Prof. Dr. Ahmad El Thayyib beberapa hari lalu melakukan kunjungan resmi ke Indonesia untuk bertukar pikiran dengan pemuka-pemuka agama dan pejabat tinggi di tanah air dalam rangka menyikapi perkembangan situasi di dunia Islam akhir-akhir ini.

Dalam pidatonya yang diunggah di media massa baik yang ditulis dalam bahasa Arab maupun yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, terdapat pernyataan cukup menarik dan memberikan pencerahan yang luar biasa tentang Islam dan keistimewaan agama ini.

Beberapa hadis dan ayat yang dikemukakan sangatlah relevan dengan kondisi umat Islam Indonesia saat ini yang tengah hidup dalam perbedaan yang sangat mencolok khususnya yang terkait dengan pertentangan antara pendukung dan penentang Syiah, serta tampilnya kelompok-kelompok Islam garis keras yang mengatasnamakan diri sebagai pejuang Islam yang kemudian diklaim sebagai kelompok radikal terrorisme serta kelompok lain yang terkesan eksklusif dan mengklaim dirinya sebagai kelompok yang paling benar dan lain adalah salah.

Pidato itu menekankan bahwa keyakinan terhadap Islam sebagai agama Allah adalah sesuatu yang mutlak dan menjadi ukuran utama dalam menilai seseorang Islam atau tidak Islam, karena itu penempelan terhadap seseorang sebagai orang kafir bukanlah hak manusia akan tetapi itu adalah hal Allah karena Nabi telah melarang seorang hambanya untuk mengkafirkan siapapun yang telah beriman.

Demikian pula perbedaan pendapat antara satu dengan yang lain bukanlah sesuatu yang asing karena para sahabatpun masing-masing berbeda pendapat antara satu dengan yang lain, akan tetapi mereka sama sekali tidak pernah mengklaim dirinya sebagai yang paling benar dan yang lain adalah salah. Jika seseorang mengklaim dirinya sebagai yang paling benar maka sesungguhnya tidak memahami kehidupan para sahabat Nabi dan pengikut-pengikutnya.

Fenomena inilah yang menjadi menjadi kekhawatiran semua pihak karena tidak menutup kemungkinan, hal-hal yang demikian ini akan dapat merenggut kedamaian, kesejahteraan dan toleransi yang melekat pada bangsa Indonesia dan menjadi penyebab terjadinya kekisruhan yang dapat menghapus kebanggan umat Islam selama ini terhadap bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia telah berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa agama dan kemajuan teknologi sangatlah identik dengan Islam. Selain itu, bangsa Indonesia telah mampu mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang sesungguhnya yang memadukan kebahagian dunia dan akhirat serta ketaqwaan kepada tuhan dengan kamajuan industri dan teknologi serta kehidupan yang makmur dan damai. Lebih dari itu, bangsa Indonesia telah berhasil menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang menghormati semua keyakinan beragama yang ditunjukkan melalui penghormatan terhadap semua pemeluk agama, hidup berdampingan secara damai dan bekerjasama dalam membangun bangsa dan Negara.

Kita sepatutnya bersyukur kepada Allah atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita semua yang hidup di negeri ini dan tidak ada lagi alasan untuk mengubah apa yang telah kita sepakati dan sejatinya kita berjuang mempertahankan dan membangun negeri ini sehingga menjadi negeri yang makmur, damai dan diampuni oleh Allah Swt

Wallahu a’lam

Suaib Tahir

Suaib tahir adalah salah satu tim penulis pusat media damai (pmd). Sebelumnya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi timur tengah. Selain aktif menulis di PMD juga aktif mengajar di kampus dan organisasi

Recent Posts

Kesiapsiagaan Merupakan Daya Tangkal dalam Pencegahan Terorisme

Ancaman terorisme yang terus berkembang bukanlah masalah yang dapat diselesaikan dengan pendekatan konvensional atau sekadar…

2 hari ago

Zero Attack; Benarkah Terorisme Telah Berakhir?

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia tampak lebih tenang dari bayang-bayang terorisme yang pernah begitu dominan…

2 hari ago

Pembelajaran dari Mitologi Kuda Troya dalam Ancaman Terorisme

Di tengah sorotan prestasi nihilnya serangan teror dalam beberapa tahun terakhir, kita mungkin tergoda untuk…

3 hari ago

Jejak Langkah Preventif: Saddu al-Dari’ah sebagai Fondasi Pencegahan Terorisme

Dalam hamparan sejarah peradaban manusia, upaya untuk mencegah malapetaka sebelum ia menjelma menjadi kenyataan bukanlah…

3 hari ago

Mutasi Sel Teroris di Tengah Kondisi Zero Attack; Dari Faksionalisme ke Lone Wolf

Siapa yang paling diuntungkan dari euforia narss zero terrorist attack ini? Tidak lain adalah kelompok…

3 hari ago

Sadd al-Dzari’ah dan Foresight Intelijen: Paradigma Kontra-Terorisme di Tengah Ilusi Zero Attack

Selama dua tahun terakhir, keberhasilan Indonesia menangani terorisme dinarasikan melalui satu frasa kunci: zero terrorist…

4 hari ago