Narasi

Indonesia, Pancasila dan Pentingnya Persaudaraan Berbangsa

Negara Indonesia merupakan negara yang besar. Sejak awal berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia, para pendiri negara menyadari bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, karena terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda. Dengan keanekaragaman tersebut mengharuskan setiap langkah dan kebijakan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang diarahkan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam buku Pancasila Soekarno, Sastrapratedja (dalam jurnal filsafat Pancasila, Desember 1998) mengatakan, bahwa fungsi utama Pancasila adalah menjadi dasar negara dan kalau disebut filsafat yang dimaksud adalah dasar filsafat hidup kenegaraan atau ideologi negara. Pancasila adalah dasar politik yang mengatur dan mengarahkan segala kegiatan yang berkaitan dengan hidup bernegara, seperti: pemerintah dalam membuat perundang-undangan, perekonomian nasional, hidup berbangsa, hubungan warga negara dengan negara, dan hubungan antara sesama sebagai warga negara, usaha-usaha untuk menciptakan kesejahteraan bersama, keamanan dan tentu saja pembangunan nasional. Pancasila pertama-tama harus menjadi operasional dalam penentuan kebijakan-kebijakan bidang tersebut dan memecah persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara.

 Pandangan ini semakin menguatkan, bahwa Pancasila merupakan ideologi sekaligus dasar negara untuk menciptakan landasan pokok dan landasan fundamental bagi penyelenggaraan Indonesia. Dari sinilah seharusnya konsep Pancasila dijadikan rujukan untuk membangun bangsa yang kuat dengan beraneka keragaman yang ada di dalamnya. Sehingga mampu menggambarkan makna Indonesia yang lebih detail dan baik.

Baca juga : Meneladani Perjuangan Gus Dur Menanamkan Kerukunan dalam Perbedaan

Indonesia, Pancasila dan pentingnya persaudaraan berbangsa sebenarnya ingin menitik tekankan. Bagaimana Indonesia yang terbangun dari jerih payah orang-orang yang siap menyumbangkan jiwa dan raganya dari jeratan penjajahan menjadi bangsa yang berdaulat, adil, dan memakmurkan, sesuai dengan Ideologi Pancasila yang diusung. Di mana dengan konsep ini benar-benar menyadarkan masyarakat, bahwa manusia yang hidup di Indonesia, tidak hanya berada pada tatanan, tetapi ada banyak keragaman yang ada di dalamnya. Dan, itulah cara itulah yang kemudian menjadi alur untuk membingkai persaudaraan berbangsa. Persaudaraan yang tanpa memandang perbedaan. Karena berangkat dari perbedaan inilah kita akan menjadi kuat siap menjaga keutuhan NKRI.

Sudah seharusnya kita bangga memiliki dasar Pancasila sebagai ideologi yang bisa mengikat bangsa Indonesia yang demikian besar dan majemuk. Sampai saat ini bisa dikatakan Pancasila adalah konsensus yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia. Pancasila adalah dasar negara yang mempersatukan bangsa, yang mengarahkan bangsa pada tujuannya. Dapat dikatakan, dalam posisi ini Pancasila menjadi sumber sejati kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.

Kehidupan bangsa akan semakin kukuh, apabila segenap komponen bangsa, di samping memahami dan melaksanakan Pancasila, juga secara konsekuen menjunjung sendi-sendi kerukunan, kebersamaan, hingga akan melahirkan persaudaraan berbangsa. Menjadi umat manusia yang pandai dalam bersosialisasi, berinteraksi yang kemudian akan membingkai Indonesia yang sejahtera.

Selaras dengan itu, Pancasila juga menjadi solusi untuk menjawab masa kini dan tangan masa depan, yaitu dengan memperkokoh kembali rasa kebangsaan. Dengan kata lain masyarakat diajak untuk berbangsa dan bernegara yang mengacu kepada cita-cita persatuan dan kesatuan, ketahan, kemandirian yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur bangsa dengan mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, dan tanggung jawab untuk menjaga kehormatan serta martabat bangsa.

Penanaman nilai Pancasila yang demikian sangat penting dilakukan, dengan tujuan agar Pancasila memberikan suntikan kepada generasi baru memahami pentingnya berbangsa dan bernegara. Di titik tertentu ini juga menjadi perjalanan baru menuju masa depan yang lebih baik. Hingga cita-cita Indonesia, untuk membingkai persaudaraan dalam berbagai perbedaan di Indonesia bisa tercapai dengan indahnya.

Pada titik intinya, setiap orang yang menduduki bangsa multicultural Indonesia, harus paham betul bagaimana menjadi pribadi beradab. Mengerti bagaimana perbedaan sebagai jalan menempuh perdamaian, apabila disikapi dengan toleran. Dan untuk menciptakan Indonesia yang ramah setiap orang diharuskan untuk mengerti bagaimana kaidah Pancasila secara baik dan benar. Karena sikap kejujuran dan amanah sangat sulit ditemukan di era modern sekarang ini. Dan, sudah seharusnya Pancasila menjadi pendidik untuk melahirkan generasi yang jujur mengerti bagaimana membangun bangsa untuk manusia.

Nurul Izzah

View Comments

Recent Posts

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

9 jam ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

9 jam ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

9 jam ago

Politik dan Kesucian: Menyimak Geliat Agama di Pilkada 2024

Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…

9 jam ago

Potensi Ancaman Pilkada 2024; Dari Kekerasan Sipil ke Kebangkitan Terorisme

Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…

1 hari ago

Mencegah Agenda Mistifikasi Politik Jelang Pilkada

Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…

1 hari ago