Keagamaan

Jalan Menuju Surga

Kata pomeo kuno banyak jalan menuju Roma, maksudnya untuk mencapai sesuatu banyak cara dan tidak mesti harus terfokus pada satu cara apalagi jika cara tersebut sangat berat.

Banyak di kalangan kita sekarang ini berpandangan bahwa berjihad dengan melakukan bom diri atau hijrah ke tanah Syam salah satu cara untuk mendapatkan ridho Allah sehingga seseorang bisa langsung masuk surga dan duduk manis bersama bidadari surga.

Pertanyaannya apakah berjihad dengan mengebom atau membunuh orang lain atau berhijrah ke tanah Syam dan bergabung ke dalam kelompok radikal terorisme ISIS di kawasan sana satu satunya jalan untuk mencapai ridho Allah sehingga kita masuk surga dan duduk bersama bidadari.

Tentulah tidak demikian, cukup banyak alternarif yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk mencapai ridho-Nya dan duduk dengan bidadari di surga. Bahkan Allah dalam beberapa ayat Alquran menyinggung dan melarang hambanya agar tidak mempersulit dirinya sendiri dan tidak terjun ke ranah yang merusak jiwa dan dirinya.

Sebagaimana Allah berfirman bahwa janganlah kalian menjerumuskan diri kalian ke dalam jurang kehancuran. Ini menunjukkan bahwa Allah melarang hambanya untuk tidak menjerumuskan diri dalam sebuah kehancuran karena sesungguhnya Allah SWT tidak membebankan kepada hambanya sesuatu yang seorang hamba tidak mampu memikulnya atau melaksanakannya. Rasulullulah juga telah banyak menuntun umatnya agar melaksanakan sunnah-sunnah Nabi untuk mencapai ridho Allah sehingga nantinya masuk surga tanpa ada hisab.

Berpuasa misalnya di bulan-bulan tertentu seperti pada bulan rajab, syawal atau bulan-bulan lainnya akan menghapus segala dosa-dosa dan akan menuntun seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.

Sungguh sebuah kekhilafan bahwa berjihad dengan cara mengebom atau membunuh atau melawan seseorang yang tidak sepaham dengannya adalah sebuah jihad dan pelakunya adalah syahid.

Sahabat-sahabat nabi memang telah berjihad di jalan Allah dalam peperangan-peperangan melawan kaum kafir dan musyrik, dan perang pun dinyatakan secara resmi dalam rangka membela umat islam atas serangan kaum kafir dan musyrik.

Tetapi kita saat ini sangat berbeda situasinya dengan yang dulu sehingga apapun yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal terorisme belum dapat diklaim sebagai sebuah perang melawan thogout.

Suaib Tahir

Suaib tahir adalah salah satu tim penulis pusat media damai (pmd). Sebelumnya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi timur tengah. Selain aktif menulis di PMD juga aktif mengajar di kampus dan organisasi

Recent Posts

Agama dan Kehidupan

“Allah,” ucap seorang anak di sela-sela keasyikannya berlari dan berbicara sebagai sebentuk aktifitas kemanusiaan yang…

2 hari ago

Mengenalkan Kesalehan Digital bagi Anak: Ikhtiar Baru dalam Beragama

Di era digital, anak-anak tumbuh di tengah derasnya arus informasi, media sosial, dan interaksi virtual…

2 hari ago

Membangun Generasi yang Damai Sejak Dini

Di tengah perkembangan zaman yang serba digital, kita tidak bisa lagi menutup mata terhadap ancaman…

2 hari ago

Rekonstruksi Budaya Digital: Mengapa Budaya Ramah Tidak Bisa Membentuk Keadaban Digital?

Perkembangan digital telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, terutama pada masa remaja. Fase ini kerap…

3 hari ago

Estafet Moderasi Beragama; Dilema Mendidik Generasi Alpha di Tengah Disrupsi dan Turbulensi Global

Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka tidak hidup di zamanmu. Kutipan masyhur dari Sayyidina…

3 hari ago

Digitalisasi Moderasi Beragama: Instrumen Melindungi Anak dari Kebencian

Di era digital yang terus berkembang, anak-anak semakin terpapar pada berbagai informasi, termasuk yang bersifat…

3 hari ago