Narasi

Mengukuhkan Solidaritas Pasca Pilkada

Indonesia baru saja melakukan hajatan Pilkada secara serentak. Sudah ada wakil rakyat yang terpilih dan siap menduduki kursi kepemimpinan tersebut. Momen inilah yang patut disyukuri bersama, dan dijadikan modal untuk membangun peradaban baru. Peradaban yang bisa mengukuhkan solidaritas yang rukun. Di mana baik yang menang ataupun yang kalah harus berjabat tangan dan lapang dada.

Totalitas dalam membingkai kemajuan bangsa inilah yang harus dikembangkan lagi. Kita sebagai sesama manusia yang memiliki nafas dan rasa empati, harus bisa memberikan semangat sekaligus peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar. Dengan kata lain, untuk membela dan memajukan bangsa ini, tidak melulu tentang kepemimpinan ataupun jabatan. Sebab, untuk kebaikan bangsa, hal baik semacam itu bisa dilakukan siapa saja, dan sudah seharusnya menjadi teladan bagi generasi yang akan datang.

Memahami hal ini, maka seseorang harus bisa mengorbankan egoisme yang ada dalam dirinya. Sejatinya, semua yang mengajukan dirinya untuk menjadi orang pertama di daerahnya tersebut, harus siap jasmani dan ruhaninya. Dirinya sudah memahami betul, bagaimana mengontrol emosi dan menata kesabaran untuk ke depannya.

Yang harus dipahami sampai sejauh ini ialah bagaimana kita kembali kepada hukum dan tatanan yang ada di Indonesia. Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Setiap orang harus memahami ini, baik masyarakat, pemimpin yang terpilih, ataupun yang kalah. Karena demokrasi yang ada di Indonesia diperuntukkan untuk membangun kebersamaan dan jembatan menuju Indonesia yang aman dan lebih baik lagi.

Itulah pentingnya mengukuhkan solidaritas pasca Pilkada. Untuk menghindari skip-skip negatif yang seringkali terjadi di negeri ini. Selain itu, hal ini juga menjadi jembatan untuk membangun kerja sama untuk mengemban tanggung jawab membangun daerah demi kesejahteraan bersama.

Adanya kebersamaan ini juga menjadi modal penting untuk menghindari perpecahan. Hingga nilai positif akan sampai pada masyarakat, yang tentunya akan menumbuhkan aspirasi untuk membangun daerah dan baik dan benar. Apabila masyarakat sudah memberikan dukungan yang positif. Maka, tidak menutup kemungkinan kesejahteraan dan masalah-masalah yang mengganjal sebelumnya akan tertutupi dengan baiknya.

Ciptakan perdamaian dalam negeri ini. Buktikan, bahwa negara ini adalah negara demokrasi. Negara yang menjunjung tinggi empati dan sifat saling menghargai. Hingga benih-benih cinta akan selalu terurai dengan indahnya. Sikap mengasihi akan selalu tertanam dalam jiwa. Sebab, setiap orang memahami, bagaimana menjaga negeri dan menjaga orang-orang yang ada di sekitarnya.

Perlu ditekankan kembali, kita memiliki generasi penerus. Ajarilah mereka berpolitik dengan baik. Biarkan mereka berpartisipasi sesuai dengan keinginannya. Jangan pernah tularkan sesuatu yang bisa membuat mundur negeri ini. Karena kelak, yang akan memegang tahta besar itu, adalah generasi yang akan datang. Apabila bibit-nya baik, maka ke belakangnya juga akan berjalan dengan baik pula. Taruhlah cintamu untuk negeri dalam dadamu, agar bisa merasakan pentingnya menjaga keutuhan negeri ini.

Menerapkan Ideologi Pancasila sebagai Penengah Panca Pilkada

Apabila dipahami dengan penuh hikmat dan perenungan yang mendalam, ideologi Pancasila mengajak seluruh manusia agar senantiasa menghargai perbedaan, mengajak setiap yang bernafas untuk saling menghargai dan mencintai antara satu dengan yang lainya. Sehingga, seseorang bisa paham, bahwa perdamaian itu indah. Seseorang bisa duduk berdampingan, saling membantu dan senantiasa memberikan motivasi untuk membangun Indonesia lebih baik lagi.

Pun dengan kejanggalan yang sedikit menerpa masyarakat Indonesia pasca Pilkada. Setiap yang terpilih ataupun yang tidak harus kembali pada paham ideologi Pancasila. Kita harus bisa menghargai dan memberi restu bagi mereka yang terpilih agar bisa mengemban beban yang sebenarnya tidak main-main tersebut. Sebab, pemimpin yang amanah ialah yang jujur, taat, dan mendengar aspirasi rakyatnya.

Dan, yang harus dipahami betul ialah tugas mereka yang terpilih adalah membantu dan mengawal pemerintah dalam menerapkan visi dan misi yang menyejahterakan  serta memajukan. Untuk itu, penting untuk kembali pada ideologi Pancasila. Dirinya akan memahami pentingnya bersosial dan hidup rukun dan damai.

This post was last modified on 4 Juli 2018 1:12 PM

Sudiyantoro

Penulis adalah Penikmat Buku dan Pegiat Literasi Asli Rembang

Recent Posts

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

2 jam ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

2 jam ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

2 jam ago

Politik dan Kesucian: Menyimak Geliat Agama di Pilkada 2024

Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…

2 jam ago

Potensi Ancaman Pilkada 2024; Dari Kekerasan Sipil ke Kebangkitan Terorisme

Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…

1 hari ago

Mencegah Agenda Mistifikasi Politik Jelang Pilkada

Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…

1 hari ago