Narasi

Pemuda Indonesia Zaman Now

Pemuda Indonesia adalah garda terdepan masa depan bangsa. Peran serta prestasi kaum muda sangat berarti bagi kemajuan negara. Spirit kaum muda yang “menyala-nyala” mestinya menjadi penyulut kreatifitas untuk maju. Kaum muda jangan sampai terjebak dalam lorong gelap bernama radikalisme. Karena radikalisme itu penyakit, sifatnya merusak dan melemahkan.

Pemuda harus menjadi duta damai demi menjadi keharmonisan di Indonesia. Pemuda mesti menjadi agen kebangsaan dalam menjaga spirit keIndonesiaan. Dengan cara-cara yang kreatif, kaum muda dapat berkontribusi membangun negara dengan berbagai inovasi.

Pemuda zaman now harus sibuk berkontribusi dalam menjaga Indonesia. spirit sumpah pemuda saat ini harus diaplikasikan dalam bentuknya yang nyata. Spirit nyata kaum muda Indonesia diwujudkan dalam berbagai hal,  yakni dengan berbahasa perdamaian, berperilaku toleran, dan menjunjung tinggi kebhinekaan.

Kaum muda sebagai duta perdamaian harus menarasikan pentingnya menjaga Indonesia dari radikalisme. Indonesia yang berbhineka, beragam suku dan agama, berkembang berbagai bahasa dan budaya, sebagai kekayaan bangsa, harus dijaga. Keragaman itulah yang mesti menjadi inspirasi hidup bagi kaum muda.

Garis kehidupan kaum muda Indonesia adalah menjaga kebhinekaan, merawat keberagaman, dan mengamalkan pancasila. kaum muda sebagai generasi penerus bangsa, wajib mewarisi nilai-nilai toleransi dan sikap moderat. Dalam menjaga Indonesia, kaum muda membutuhkan sikap saling menjaga, gotong royong, antar berbagai keragaman, antar pemuda-pemuda dari berbagai latar belakang, bukan melahirkan permusuhan diantara mereka.

Nasionalisme Kaum Muda

Sebagai kaum muda, katakan secara tegas, “Stop radikalisme!” Radikalisme sejak lama ini telah menghantui keberagaman di Indonesia. kelompok radikal-terorisme telah menebarkan ancaman nyata merusak dimensi-dimensi budaya santun dan toleran bangsa ini.

Nasionalisme kaum muda Indonesia diwujudkan dengan sikap tegas menolak dan melawan radikalisme. Dengan cara-cara inovatif, kaum muda dapat mengkampanyekan penolakan terhadap radikalisme dengan narasi-narasi damai. Misalnya, gerakan pemuda damai, pemuda lintas kebudayaan, kampanye damai sosial media, dan lain sebagainya.

Dunia kaum muda adalah dunia damai. Bukan dunia penuh fitnah dan ujaran kebencian. Pemuda Indonesia menggemari wacana perdamaian demi bangsanya, demi kebudayaan, demi toleransi antar agama. radikalisme bagi kaum muda adalah dunia gelap, dunia tanpa masa depan.

Bagi kaum muda, menjaga Indonesia saat ini adalah menjaganya dari ancaman radikalisme. Musuh nyata kaum muda Indonesia zaman sekarang adalah terorisme. Jangan biarkan Indonesia damai ini dirusak oleh kelompok sumbu pendek yang merusak dan menebarkan fitnah ancaman di mana-mana.

Sebagai kaum muda, menjaga Indonesia adalah kewajiban. Menolak dan melawan  radikalisme adalah kewajiban. Mengamalkan pancasila kewajiban. Menjaga Indonesia tetap damai juga kewajiban. Bagi kaum muda, melawan dan menolak radikalisme di zaman sekarang, itu bagian dari semangat juang nasionalisme.

Damai Bersosial Media

Sosial media sangat dekat dengan kaum muda. Dulu para pejuang menjaga Indonesia dengan senjata, kini demikian pula kondisinya. Kaum muda dapat berjuang menjaga Indonesia dengan bersenjatakan sosial media. Dengan mengoptimalkan peran positif sosial media, ia dapat digunakan sebagai sarana kampanye pentingnya menjaga Indonesia agar tetap damai.

Saat ini, sosial media dibanjiri dengan konten-konten negatif. Seperti ujaran kebencian dan informasi palsu (hoax), jika demikian sosial media bisa menjadi pemicu memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. Konten negatif dalam sosial media harus diperangi dengan konten positif. Sosial media harus diramaikan dengan narasi-narasi damai.

Sosial media kini menjadi salah satu senjata penting untuk menangkal radikalisme. Narasi dalam sosial media begitu berpengaruh dalam kehidupan nyata. Untuk itu sosial media saat ini harus dibanjiri dengan konten-konten damai. Sosial media harus diramaikan dengan narasi-narasi kebangsaan dan cinta tanah air.

Kaum muda Indonesia berperan penting dalam mengoptimalkan sosial media sebagai sarana perjuangan menjaga damai. Pemuda Indonesia harus lebih intensif lagi menarasikan wacana-wacana damai dalam sosial media secara terur-menerus. Jangan sampai sosial media hanya berisikan hal-hal negatif yang justru merusak kebhinekaan dalam berbangsa.

Pemuda zaman now harus menggunakan sosial media secara arif dan bijaksana. Sosial media harus digunakan sebagai sarana berjuang melawan narasi-narasi radikalisme.

Febri Hijroh Mukhlis

Alumni pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pendiri Yayasan Umm al-Bilaad

Recent Posts

Kultur yang Intoleran Didorong oleh Intoleransi Struktural

Dalam minggu terakhir saja, dua kasus intoleransi mencuat seperti yang terjadi di Pamulang dan di…

1 hari ago

Moderasi Beragama adalah Khittah Beragama dan Jalan Damai Berbangsa

Agama tidak bisa dipisahkan dari nilai kemanusiaan karena ia hadir untuk menunjukkan kepada manusia suatu…

1 hari ago

Melacak Fakta Teologis dan Historis Keberpihakan Islam pada Kaum Minoritas

Serangkaian kasus intoleransi dan persekusi yang dilakukan oknum umat Islam terhadap komunitas agama lain adalah…

1 hari ago

Mitos Kerukunan dan Pentingnya Pendekatan Kolaboratif dalam Mencegah Intoleransi

Menurut laporan Wahid Foundation tahun 2022, terdapat 190 insiden intoleransi yang dilaporkan, yang mencakup pelarangan…

1 hari ago

Jaminan Hukum Kebebasan Beragama bisa Menjamin Toleransi?

Indonesia, dengan kekayaan budaya, agama, dan kepercayaan yang beragam, seharusnya menjadi contoh harmoni antar umat…

2 hari ago

Mencegah Persekusi terhadap Kelompok Minoritas Terulang Lagi

Realitas kekayaan budaya, agama, dan kepercayaan di Indonesia seharusnya menjadi fondasi untuk memperkaya keberagaman, namun…

2 hari ago