Saudaraku,
Ini bukan tanah kurusetra
Yang Banjir darah penuh angkara
Kau tanam bom dan ranjau di halaman rumah
Hingga tiap detiknya, adalah intai maut kepada nyawa.
Saudaraku,
aku ingin menjadi syuhada seperti perintah agama
bukan dengan anyir darah yang membasah
akibat dentuman mesiu yang membahana
atau deretan luka yang tercipta di sebujur raga
aku ingin syuhada dengan jalanku sendiri
mati ketika jihad mencari nafkah demi anak istri
meregang nyawa kala bersimpuh mereguk ilmu dengan para santri.
Saudaraku,
kusirami ladang jihadku dengan bulir-bulir keringat yang meluruh
bukan dengan cara menebar biji amunisi kepada penduduk negeri
juga bukan demi pinangan ledakan hebat di rumah ibadah
aku ingin jihad dengan caraku sendiri.
Saudaraku,
jangan kau teror negeri ini
dengan cara yang sangat kau yakini.
AKu ingin syahid dengan caraku sendiri
bukan demi pinangan pengantin surgawi
lalu meledakkan diri dengan bom syahid yang kau imani
aku ingin mati dengan kehendaku sendiri.
Bekasi
oleh : Jack Efendi
Referensi : Buku Pengantin Langit
Pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya, Indonesia merayakan Hari Santri Nasional sebagai bentuk penghargaan terhadap…
Dalam arus deras perkembangan teknologi, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan…
Santri sering dipersepsikan secara simplistik hanya sebagai penjaga tradisi, tekun mengaji di pesantren, dan hidup…
Di era ketika jari-jemari menggantikan langkah kaki, dan gawai kecil mampu menggerakkan opini dunia, ruang…
Narasi "jihad adalah menegakkan hukum Allah" sambil membenarkan kekerasan adalah sebuah distorsi sejarah yang…
Hari Santri Nasional (HSN) 2025 hadir bukan hanya sebagai ajang peringatan sejarah, tetapi sebagai momentum…