e-Jurnal

Benih Radikalisme di Sekolah : Jurnal Jalan Damai Vol. 1. No. 4 Juni 2025

Salam Damai,

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya Jurnal Jalan Damai, Volume 1 Nomor 4, Juni 2025.

Jurnal Jalan Damai hadir sebagai jurnal ilmiah populer yang memadukan ketajaman analisis akademik dengan bahasa yang populer dan mudah dipahami. Diterbitkan sebagai bentuk ikhtiar bersama dalam menghadapi tantangan intoleransi, radikalisme-ekstremisme dan terorisme. Jurnal ini terus berupaya memperdalam pemahaman tentang fenomena terorisme, mengevaluasi kebijakan penanggulangannya, serta mendorong lahirnya kontra-narasi efektif dan menyentuh akar masalah.

Edisi kali ini mengangkat tema “Benih Radikalisme di Sekolah”. Topik ini menjadi krusial di tengah meningkatnya kerentanan generasi muda terhadap infiltrasi ideologi kekerasan. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat menumbuhkan nalar kritis, toleransi, dan kebinekaan, justru kerap dijadikan pintu masuk oleh kelompok radikal melalui beragam modus propaganda, indoktrinasi dan rekrutmen.

Yang lebih mengkhawatirkan bukan sekadar rekrutmen pelajar untuk aksi teror, tetapi penanaman benih kebencian dan sikap intoleran sejak dini. Ideologi radikal disemai secara halus dalam bentuk narasi nuansa kebencian, penolakan terhadap keberagaman, serta glorifikasi perjuangan dengan kekerasan. Jika benih ini terus tumbuh tanpa disadari, maka kita sedang menyaksikan tumbuhnya generasi yang rawan terpapar ekstremisme di masa depan.

Dalam edisi ini, kami hadirkan analisis tajam dari para penulis, peta narasi dari redaksi hingga menu wawancara dari pakar.

Bagaimana mencegah benih radikalisme di sekolah? Apakah cukup hanya dengan pengawasan? Atau kita perlu membangun ekosistem pendidikan yang mampu mengakar pada nilai kemanusiaan, kebangsaan, dan spiritualitas yang inklusif?

Unduh sekarang, dan temukan jawabannya dalam sajian jurnal edisi kali ini.

Jurnal Jalan Damai Vol.1.No.4. 2025

Redaksi

Recent Posts

Tepo Seliro: Mengeja Cinta dengan Kearifan Budaya

Di tengah gejolak global yang ditandai oleh polarisasi ideologis dan sentimen sektarian yang semakin keras,…

1 jam ago

Strategi Mendekatkan Ajaran Agama Cinta dengan Generasi Muda

Di tengah pesatnya arus globalisasi dan digitalisasi, generasi muda saat ini hidup dalam era yang…

1 jam ago

Asmaul Husna Cinta; Menafsirkan Konsep Mahabbah dalam Konteks Nusantara

Di dalam Islam, Tuhan (Allah) memiliki 99 nama untuk merepresentasikan sifat-sifat-Nya. Itulah yang disebut Asmaul…

2 jam ago

Radikalisasi di Balik Meja Kerja: Menjaga Birokrasi dari Ideologi Ekstrem

Penangkapan dua aparatur sipil negara (ASN) di Banda Aceh oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror…

1 hari ago

Fathu Makkah; Seni Mencintai Saat Ada Ribuan Alasan untuk Membenci

Menurut sebagian Muslim, Fathu Makkah dilihat sebagai upaya hegemoni ofensif oleh umat Islam di daerah…

1 hari ago

Kidung Cinta Walisongo untuk Generasi Muda

Walisongo adalah tokoh-tokoh besar yang tidak hanya dikenal sebagai penyebar agama Islam di Jawa, tetapi…

1 hari ago