Kebangsaan

Bom Bunuh Diri Bukan Jihad

Sungguh sangat menyedihkan seorang muslim yang mencita-citakan masuk ke dalam surga Allah dengan melakukukan bom bunuh diri.  Bunuh diri hukumnya haram dan siapapun yang melakukannya maka ia dianggap termasuk pelaku haram yang berakibat dosa besar, sama dengan orang-orang musyrik yang nantinya akan masuk ke dalam neraka. Orang-orang yang bunuh diri apapun caranya termasuk memasang bom di badannya dengan tujuan jihad melawan orang kafir seperti asumsi mereka maka itu juga dikategorikan haram dan pelakunya dianggap kafir serta mengkafiri nikmat Allah.

Para pelaku bom bunuh diri secara beruntun mulai dari Turkey, Baghdad, Jeddah, Madinah, Kuala lumpur termasuk yang baru saja terjadi di Solo dan Mojokerto adalah tindakan haram yang pelakunya dianggap telah melakukan pelanggaran hukum islam. Mereka termasuk mati dalam keadaan musyrik.

Dalam Alquran disebutkan bahwa sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa-dosa manusia kecuali yang menserikatkan Allah atau orang yang mempersekutukan Allah. Dan mereka akan menempati neraka yang paling dalam.

Apa yang dilakukan oleh para teroris selama bulan ramadhan ini semakin memperkuat keyakinan bahwa apapun alasan yang disampaikan oleh kelompok-kelompok radikal teroris yang selama ini menjadikan nilai-nilai agama sebagai perjuangan mereka sesugguhnya hanya pengelabuan. Mereka bukanlah Islam yang sesungguhnya akan tetapi tidak lebih sebagai sebuah gerakan pengacau dalam Islam, bukanlah pejuang Islam seperti halnya yang dilakukan oleh sekte-sekte Islam klasik seperti Qaramitha yang menjadikan aksi-aksi pembunuhan sebagai cara untuk merebut kekuasaan.

Yang paling menyedihkan karena para generasi muda khususnya yang ada di tengah-tengah kita bangsa Indonesia menjadi korban propaganda dan ironisnya karena propaganda yang jelas-jelas salah malah mendapat dukungan dan simpatisan sebagian orang, sehingga jumlah korban propaganda semakin banyak. Jika hal ini terus berlanjut maka generasi muda di masa yang akan datang khususnya dari kaum muslimin akan semakin  banyak menjadi korban. Mereka tidak akan masuk syurga seperti yang didambakan akan tetapi sebaliknya mereka akan mendapat murka dari Allah.

Suaib Tahir

Suaib tahir adalah salah satu tim penulis pusat media damai (pmd). Sebelumnya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi timur tengah. Selain aktif menulis di PMD juga aktif mengajar di kampus dan organisasi

Recent Posts

Rebranding Pancasila 5.0: Memviralkan Kebangsaan Gen Z di Era Digital

Mari kita bayangkan Indonesia bukan dilihat dari 10 atau 20 tahun yang lalu. Tetapi, bayangkan…

9 jam ago

Dakwah Nge-Pop ala Influencer HTI; Ancaman Soft-Radicalism yang Menyasar Gen Z

Strategi rebranding Hizbut Tahrir Indonesia alias HTI tampaknya cukup berhasil. Meski entitas HTI secara fisik…

13 jam ago

Performative Male: Ruang Gelap Radikalisasi yang Menggurita di Era Gen Z

Validasi adalah sebuah elemen yang melekat pada Generasi Z. Keduanya berkelindan. Tak terpisahkan. Beberapa tahun…

13 jam ago

Membedah Anatomi Gerakan Gen Z; Membangun Imajinasi Keindonesiaan yang Otentik

Geliat gerakan yang dimotori gen Z di sejumlah negara ternyata tidak dapat dipandang sebelah mata.…

1 hari ago

Wajah Baru Radikalisasi di Dunia Game

Gen Z lahir dengan dua kewarganegaraan. Indonesian citizenship dan internet citizenship (netizen). Bagi mereka, tidak…

1 hari ago

Gen-Z dan Islam Moderat; Bagaimana Ekologi Media Membentuk Identitas Beragama yang Inklusif?

Hasil survei dari Alvara Institute pada tahun 2022 lalu menyebutkan bahwa agama menjadi salah satu…

1 hari ago