Narasi

Mengalokasikan Internet sebagai Gerakan Cinta Nasionalisme

Saat ini jaringan sosial memang menjadi perbincangan yang sangat serius bagi setiap orang. Hal ini dikarenakan adanya, penggunaan media sosial yang terbilang tidak kondusif. Yang masih banyak menyebarkan tentang tindakan-tindakan yang bisa mempengaruhi etika dan moral seseorang.

 Salah satu contoh dasar yang ada ialah masih banyaknya kasus penipuan melalui media sosial. Tidak sedikit juga penyebaran video-video yang tidak mendidik dengan mudah tersebar luas. Kasus semacam inilah yang harusnya ditindaklanjuti bersama.  Selain hal ini akan berpengaruh dalam diri seseorang, faktor mental juga menjadi salah satu kemunduran penikmat media sosial tersebut.

Menggunakan media sosial harus dilandasi dengan sikap dan tindakan yang seksama. Bagi seorang anak yang sudah diperbolehkan memegang Hp ataupun Phone yang bisa mengakses media sosial. Harus ada pengawasan dari orang tuanya. Hal ini dengan tujuan, agar anak tidak terjebak akan konten-konten yang bisa menjerumuskan seorang anak menuju jalan yang salah. Sebab, seorang anak lebih gampang terhasut.

Pada dasarnya memang penting menggunakan media sosial. Tetapi, juga harus dibarengi dengan tindakan yang bisa membangun. Sebab, dengan itulah seorang akan merasakan pentingnya menggunakan media sosial. Dan, tentunya akan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Sudah sejak dini harusnya gerakan cinta nasionalisme dikemukakan. Disuarakan bersama, melalui media satu ke media yang lain. Dari orang satu menuju orang yang lainnya. Sehingga, prinsip perdamaian yang ada di negeri ini akan senantiasa terjaga dengan baiknya. Karena, anak-anak yang sedang menikmati pentingnya dunia maya ini sudah disuguhi pentingnya mencintai negeri.

Selain konten-konten cinta tanah air akan berdampak positif bagi penikmat media sosial. Ini juga akan mengantarkan seseorang  menuju pada kebersamaan, kerukunan, sampai dengan empati dan sikap saling menjaga akan senantiasa tumbuh dengan baiknya. Hingga, suara perdamaian akan senantiasa diemban dalam jiwa setiap orang, dan akan menjadi modal untuk menuju masyarakat yang sejahtera dan cinta perbedaan.

Ada seorang teman mengatakan, bahwa media sosial sangat baik digunakan berkomunikasi antara orang sedang berada dalam jauh. Bahkan kita juga bisa berkomunikasi dengan orang yang berada di seberang pulau, atau bahkan negeri. Ketika Perkataan ini dipahami dengan seksama, maka seseorang akan menemukan perdamaian di dalamnya. Yaitu senantiasa menjalin komunikasi dengan baik, juga salah satu cara terbaik untuk menjaga perdamaian.

 Dengan cinta nasionalisme seseorang akan bisa memahami pentingnya perdamaian. Karena mereka yang menjunjung tinggi nilai  Pancasila dan menghargai sikap nasionalisme. Merekalah yang sejatinya memahami pentingnya kerukunan dan perdamaian yang ada di negeri ini.

Sudah semestinya, media sosial dijadikan alat ukur untuk menjadi manusia yang bijaksana. Dengan menggunakan internet sebagai gerakan cinta tanah air. Maka seseorang akan menemukan jiwa kerukunan dalam dirinya. Sikap cinta dan senantiasa menghargai perbedaan akan menjadi modal utama untuk membangun kebersamaan.

Menjaga Kebersamaan melalui Media Sosial

Negeri ini kaya dengan berbagai hal. Baik dalam budaya, suku, bahasa sampai dengan sumber dayanya. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa tanah ini adalah tanah surga. Sebuah perkataan yang menggambarkan, bahwasanya negeri kaya dalam segala hal. Sebuah keunikan yang tidak akan kita jumpai apabila pergi ke negeri seberang.

Dalam memahami hal ini, sudah sepatutnya kekayaan ini dijaga bersama. Baik dalam tindakan yang bersifat nyata, ataupun melalui media sosial. Sebab, dengan menjaganya, maka keutuhan yang terdapat di dalamnya akan senantiasa menjadi kebanggaan bersama. Sebuah kebanggaan yang hanya menjadi milik negara.

Perdamaian itu nyata. Tapi, kita bisa menyebarkannya dalam tindakan apapun, baik dalam media sosial, melalui buku ataupun bertatap muka. Sebab, setiap perdamaian pasti mengantarkan  kebaikan. Yang kemudian akan menjalar sampai jiwa yang nasionalis. Hingga, keakraban akan senantiasa bersemayam dalam diri setiap rakyat Indonesia.

Sudiyantoro

Penulis adalah Penikmat Buku dan Pegiat Literasi Asli Rembang

Recent Posts

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

11 jam ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

11 jam ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

12 jam ago

Politik dan Kesucian: Menyimak Geliat Agama di Pilkada 2024

Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…

12 jam ago

Potensi Ancaman Pilkada 2024; Dari Kekerasan Sipil ke Kebangkitan Terorisme

Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…

1 hari ago

Mencegah Agenda Mistifikasi Politik Jelang Pilkada

Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…

2 hari ago