Narasi

Musyawarah untuk Perdamaian

Musyawarah merupakan upaya terbaik dalam memecahkan permasalahan bersama. Maka, selain Allah memerintahkannya, para founding fathers bangsa pun telah mewariskan tradisi baik ini. Kata “permusyawaratan” pun tak ketinggalan menjadi salah satu kata penting dalam salah satu sila pancasila.

Di Indonesia, musyawarah menjadi pilihan pertama dalam membuat keputusan tidak lepas dari realita bahwa penduduknya cukup beragam. Suku, ras, dan agama masyarakat Indonesia berbeda-beda. Padahal, dalam bernegara, meski berasal dari keragaman, namun harus memiliki tujuan yang seragam. Untuk itulah, upaya musyawarah menjadi pilihan.

Harapan atas pelaksanaan musyawarah adalah akan tercipta keputusan yang terbaik. Karena, dalam bermusyawarah, masing-masing “peserta” memiliki hak yang sama. Mereka bisa mengutarakan apa pun pendapatnya yang dianggap paling benar demi kemaslahatan bersama. Dalam bermusyawarah diharapkan adanya output positif walaupun hal itu hanya diusulkan oleh minoritas peserta. Karena, dalam musyawarah mengutamakan kualitas “pendapat” daripada kuantitas.

Pengambilan keputusan dalam musyawarah tidak sama sebagaimana voting. Jika dalam musyawarah memilih gagasan paling baik untuk kebaikan bersama, maka dalam voting adalah memilih suara terbanyak tanpa melihat kualitas pilihan. Dari sini sudah sangat jelas bahwa pengambilan keputusan melalui jalan musyawarah jauh lebih baik daripada voting.

Upaya kebaikan melalui jalan musyawarah dapat dilihat betapa sebelum tahun 1945, Indonesia merupakan negara jajahan. Namun, atas musyawarah para founding father, maka penjajah dapat disingkirkan. Kita dapat membaca sejarah betapa sebelum Indonesia merdeka, Ir Soekarno mengadakan musyawarah dengan beragam pihak, termasuk kepada KH Hasyim Asy’ari dalam rangka kebaikan bersama. Dengan adanya musyawarah, maka ada resolusi jihad yang merupakan bentuk nyata hubbul wathan (cinta tanah air) umat muslim.

Musyawarah terus dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil masyarakat Indonesia. Bagi mereka yang memiliki tujuan positif, mereka dapat menghasilkan keputusan positif serta kerja nyata yang positif pula. Namun, musyawarah akan ternodai kesuciannya manakala ada sebagian orang yang menodai dengan niatan negatif.

Kini, Indonesia memiliki masyarakat yang sering kali memecah belah persatuan. Dengan niatan seperti ini, tentu mereka akan bisa menggunakan musyawarah sebagai wahana menyatukan keputusan dalam rangka memuluskan programnya. Jika program ini negatif, tentu musyawarah seperti ini haruslah dihindari. Musyawarah merupakan wasilah baik dalam rangka mendapatkan keputusan bersama. Wasilah akan menjadi positif manakala digunakan untuk kebaikan. Sementara, wasilah akan menadi negatif manakala digunakan untuk keburukan.

Karena negara Indonesia terbentuk atas beragam suku, ras, dan agama, maka permusyawaratan yang dilakukan mestinya dilakukan dalam rangka mendamaikan. Jangan sampai musyawarah dijadikan ajarang perdebatan dalam rangka memaksakan kehendak. Kebaikan bersama harus menjadi poin penting dalam bermusyawarah.

Wallahu a’lam.

Anton Prasetyo

Pengurus Lajnah Ta'lif Wan Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama (LTN NU) dan aktif mengajar di Ponpes Nurul Ummah Yogyakarta

View Comments

Recent Posts

Refleksi Harkitnas; Membangun Mentalitas Gen Z untuk Indonesia Emas 2045

Hari Kebangkitan Nasional kembali kita peringati tepat pada tanggal 20 Mei. Tahun ini, Harkitnas mengangkat…

15 jam ago

Refleksi Hari Kebangkitan Nasional : Bangkit Melawan Intoleransi Berbasis SARA

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia.…

21 jam ago

PBB Sahkan Resolusi Indonesia Soal Penanganan Anak Terasosiasi Teroris: Kado Istimewa Hari Kebangkitan Nasional untuk Memberantas Terorisme

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengesahkan sebuah resolusi penting yang diusulkan oleh Indonesia, yakni resolusi yang…

21 jam ago

Kultur yang Intoleran Didorong oleh Intoleransi Struktural

Dalam minggu terakhir saja, dua kasus intoleransi mencuat seperti yang terjadi di Pamulang dan di…

4 hari ago

Moderasi Beragama adalah Khittah Beragama dan Jalan Damai Berbangsa

Agama tidak bisa dipisahkan dari nilai kemanusiaan karena ia hadir untuk menunjukkan kepada manusia suatu…

4 hari ago

Melacak Fakta Teologis dan Historis Keberpihakan Islam pada Kaum Minoritas

Serangkaian kasus intoleransi dan persekusi yang dilakukan oknum umat Islam terhadap komunitas agama lain adalah…

4 hari ago