Narasi

Sabar Berpuasa di Tengah Pendemi Corona

Umat Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1441 H. Karena itu, umat Islam dituntut untuk selalu bersikap sabar, tawakal dan tabah dalam setiap menghadapi musibah bencana termasuk bencana wabah penyakit Corona yang diberikan kepada Allah SWT sebagai ujian terhadap umat Islam. Sebab, Allah mempunyai maksud dan tujuan  tertentu dalam menguji  hambanya. 

Dalam berbagai keadaan susah dengan adanya musibah wabah virus yang bernama corona, tepatnya corona virus disease 19 (covid 19). Keganasan virus jenis anyar ini telah merenggut 21.284 nyawa manusia dari 471.044 orang yang positif terinfeksi di 198 negara. Kabar baiknya ada 114.228 pasien yang dinyatakan sembuh. Untuk Indonesia tercatat ada 893 kasus positif terinfeksi, 78 meninggal, dan 35 orang sembuh. Kasus infeksi positif corona tersebar di 24 provinsi. Ini masih data sementara yang masih sangat mungkin akan terus bertambah. WHO sendiri sudah menetapkan wabah virus corona ini sebagai pandemi global.

Berbagai cara telah dilakukan pemerintah dalam upaya mencegah dan mengatasi virus corona ini, mulai dari sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS), penggunaan masker bagi yang sakit, program rapid test, karantina individu (bagi yang memiliki gejala covid 19), hingga karantina kota dan negara (lockdown). Bahkan 70 negara  menutup akses penerbangannya untuk mencegah penyebaran virus yang penyebarannya sangat cepat itu. Meskipun begitu, jumlah kasus positif corona dan korban meninggal terus bertambah Musibah Virus Corona yang saat ini kita hadapi harus disikapi dengan  sabar.  

Menurut Tallal Alie Turfe dalam karyanya yang berjudul “Mukjizat Sabar: Terapi Meredam Gelisah Hati” (2006) ini ingin menyatakan secara tegas bahwa sesungguhnya untuk bersikap sabar dalam menghadapi ujian virus Corona dari Allah bukanlah suatu perbuatan yang amat mudah, karena itu sangat membutuhkan kekuatan dan pertolongan  dari Allah.

Baca Juga : Puasa dan Ketahanan Pangan Warga di Masa Pandemi

Maka dari itu, siapa yang kuat dan mampu bersabar itu adalah semata-mata  mukjizat yang turun  dari Allah SWT.  Di tengah musibah virus pendemi Corona ini yang telah menghilangkan nyawa manusia dan merusak perekonomian bangsa Indonesia ini harus disikapi dengan sabar, apalagi saat ni bulan suci ramadhan. Sifat sabar perlu ditekankan, sehingga Nabi Saw. Bersabda: ”Sabar merupakan separuh dari kekuatan keimanan seseorang”. Orang yang tidak mampu bersabar berarti separuh keimanannya telah hilang. Padahal, ibadah puasa mempunyai nilai separuh dari sabar. Dengan begitu, orang yang berpuasa telah menjaga seperempat dari keimanannya.

Dengan sikap sabar, dalam menghadapi ujian musibah  virus Corona, Allah swt akan menolong setiap hambanya. Perhatikan firman Allah yang berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya  Allah beserta  orang-orang yang sabar” (Surat Al –Baqoroh 153). Rosuluallah SWT menggambarkan bulan ramadhan sebagai merupakan bulan kesabaran dan pahala sabar adalah surga yang akan diperoleh nantinya di akhirat.

Pada dasarnya hakekat sabar adalah ketika umat Islam mampu mengendalikan diri untuk tidak berbuat keji dan dosa, apalagi menyimpang dan mengelapkan dana bantuan sosial untuk menanggulangi Covid 19 ketika umat Islam mampu menaati semua perintah Allah, ketika umat Islam mampu memegang teguh akidah Islam dan ketika mampu tabah serta tidak mengeluh atas musibah dan keburukan apapun yang menimpa bangsa Indonesia.

Dengan bersikap sabar, di sadari atau tidak, umat Islam dituntut untuk selalu juga bertanggung jawab terhadap Allah, bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan bertanggung jawab terhadap orang lain. Apa –apa yang umat Islam kerjakan selama bulan ramadhan. Selama berpuasa ramadhan, sesungguhnya umat Islam sedang membiasakan diri bersabar.

Umat Islam juga bersabar dalam merenungkan firman-firman Allah dan melantunkan ayat-ayat sucinya yag diturukan pada bulan yang agung itu. Di sisi lain, sabar memiliki keterkaitan dengan berbagai keutamaan misalnya ampunan, ridha, kepercayaan dan rahmat Allah. Itu semua merupakan keutamaan yang diperlukan setiap saat. Mutiara dan sumber sabar  adalah Allah yang Mahasabar. Balasan bagi orang yang bersabar akan berlipat ganda. Surga dan pakaiaan sutra akan menjadi pakaian mereka. Mereka juga akan meraih derajat tertinggi di surga.

Karena itu, di antara amalan yang harus dilakukan dalam mencapai derajat tersebut, yang juga sekaligus mencerminkan kesabaran selama bulan ramadhan adalah selalu banyak membaca Al-qur’an, sholat malam dan menolong fakir miskin yang terdampak virus Corona serta membayar zakat. Melainkan, yang sangat penting adalah tidak melakukan korupsi dana Bantuan Sosial untuk Covid 19.

Dengan banyak melakukan kegiatan tersebut secara penuh dengan kesabaran dan penghayatan merupakan ibadah utama dalam bulan ramadhan. Karena itu, umat Islam perlu bercermin dari para nabi dan orang saleh dalam menghadapi pergulatan hidup. Melalui kesabaranlah, para nabi berhasil mengembangkan dakwahnya, para sufi meraih cinta illahi, orang-orang beriman sanggup menjalani ketaatan dan menjauhi kemaksiatan dan kemungkaran yang merusak peradaban bangsa Indonesia.   

Umat Islam yang sedang melakukan ibadah puasa di bulan ramadhan agar pada nantinya ujian puasa di tengah pendemi Corona ini dapat diatasi. Dengan begitu, semoga umat Islam memperoleh pahala dan derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT. Dengan selalu bersikap sabar dalam menghadapi ujian  corona pada saat berpuasa ini dan segala kesulitan  ekonomi dapat dipermudah oleh Allah swt. Semoga.

This post was last modified on 6 Mei 2020 1:40 PM

Syahrul Kirom, M.Phil

Penulis adalah Alumnus Program Master Filsafat, Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta.

Recent Posts

Pilkada dan Urgensi Politik Santun untuk Mencegah Perpecahan

Pilkada serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 merupakan momentum penting bagi masyarakat…

4 jam ago

Pilkada Damai Dimulai dari Ruang Publik yang Toleran

Dalam menghadapi Pilkada serentak, bangsa Indonesia kembali dihadapkan pada tantangan untuk menciptakan atmosfer damai yang…

4 jam ago

Tiga Peran Guru Mencegah Intoleran

Tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Peringatan ini sangat penting lantaran guru merupakan…

4 jam ago

Guru Hebat, Indonesia Kuat: Memperkokoh Ketahanan Ideologi dari Dunia Pendidikan

Hari Guru Nasional adalah momen yang tepat untuk merenungkan peran penting guru sebagai motor penggerak…

5 jam ago

Demistifikasi Agama dan Politik Inklusif untuk Kemanusiaan

Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…

3 hari ago

Merawat Hubungan Agama dan Politik yang Bersih dari Politisasi Agama

Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…

3 hari ago