Narasi

Tangkal Spiral Radikalisme dengan Bela Pancasila

Seyogianya, bangsa ini terbentuk oleh konstruksi sosial masyarakat yang adil, damai dan mempunyai semangat persatuan dalam wadah yang satu, yaitu (Indonesia). Berafiliasi membangun kebaikan secara nasional (menyeluruh) dalam sejuta kebaikan bersama. Akan tetapi secara teoretis, ideologi yang terbentuk sebagai struktur sosial tersebut, saat ini sedang “teralienasi” oleh paham-paham di luar tubuh Indonesia yaitu radikalisme.

Sejatinya, kesadaran secara prinsip, legalitas dan formalitas kebangsaan mulai terancam punah. Bangsa ini sedang berada pada level “warning” yang berarti darurat ancaman secara keamanan masyarakat dan pertahanan secara geografis. Hingga mewabah kepada ancaman bagi kedaulatan negara ini.

Ancaman ini dimulai dari pemaparan paham-paham radikalisme yang akan merambat kepada tindakan masyarakat dari berbagai aspek. Sehingga realitas sosial kebangsaan kita saat ini terletak pada Spiral-ideological–collected menuju  reflectionsmarginal-collected. Dua bentuk ini akan mewabah dan merekonstruksi masyarakat kepada taraf Truth of personifications yang mengalihkan kesadaran dari prinsip konstitusional menuju prinsip identitas personal yang akan membangun persepsi satu kelas individu non-kolektif yang akan bertentangan dengan kelas kolektivitas universal  masyarakat.

Refleksi Teoretis di Tengah Darurat Radikalisme 

Darurat radikalisme di Indonesia saat ini adalah ancaman yang nyata dalam kehidupan masyarakat. Karena struktur paham tersebut bertujuan untuk memecah-belah. Berusaha membongkar pertahanan negara. Serta mewabah-nya penyakit yang membunuh kepentingan secara konstitusional yang berdampak kepada kekalahan jika kita tidak segera untuk menanggapi ancaman tersebut.

Baca Juga : Inklusifitas Negara Kepulauan

Pentingnya membela Pancasila dalam menanggulangi ancaman radikalisme tersebut adalah membangun paradigma berpikir serta bertindak yang sesuai dengan ideologi Pancasila. Artinya, ini merupakan prinsip kebangsaan kita yang harus kita pakai agar rumah Indonesia ini tetap berada di taraf konstruksi sosial masyarakat yang benar-benar ber-sosial dengan baik. Karena ideologi ini sejatinya melindungi prinsip personal dan menebarkan semangat persatuan dalam merangsang kesadaran sosial dalam menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya.

Spiral Radikalisme

Fakta sosial kebangsaan yang kita hadapi saat ini sebenarnya berawal dari keteledoran kita. Yaitu membiarkan ruang kosong ideologi kebangsaan kita yaitu (Pancasila) dalam tiap-tiap elemen masyarakat. Justru tidak benar-benar diaplikasikan. Hingga taraf keteledoran ini memunculkan satu pola penyerangan yang membuat konstruksi sosial kebangsaan kita menjadi ancaman yang nyata.

Karena kita melupakan “tantangan”  terbesar di setiap waktu dan zaman. Pertama, kita dihadapkan oleh paham yang cukup tua dan tetap eksis di dunia yaitu radikalisme yang saat ini menjadi teror  yang mewabah. Sekalipun tidak benar-benar menjadi pola pikir masyarakat akan tetapi secara struktur ideologi sangat membahayakan. Kedua, kita akan berhadapan dengan kemajuan teknologi yang seharusnya kita harus tetap mengeksiskan nilai-nilai kebangsaan kita agar masyarakat tidak tereduksi.

Akan tetapi, ancaman yang nyata dari radikalisme saat ini sudah menjadi horor yang sangat mencemaskan. Banyaknya bom bunuh diri. Pembantaian dan konflik antar masyarakat yang sama-sama berstatus negara Indonesia. Begitu juga di era kemajuan teknologi. Kita teralienasi oleh struktur media-media yang membawa pesan buruk bagi keberlangsungan hidup yang harmonis bagi bangsa ini. Yaitu mewabah-nya hate speech, hoax, provokasi dan bahkan ideologi radikalisme mulai membuat konten agar masyarakat tertarik.

Rekonstruksi Bela Negara

Maka langkah rekonstruksi dari akar rumput problematika kebangsaan kita saat ini sebenarnya terletak kepada cara bagaimana kita menyembuhkan masyarakat dengan terus memberikan suplemen ideologi kebangsaan yaitu (Pancasila). Agar tidak terkontaminasi oleh ancaman radikalisme yang telah mengakar hingga menjadi peringatan bagi bangsa ini. Maka jelas bahwa membela Pancasila dalam menanggulangi ancaman radikalisme tersebut adalah membangun paradigma berpikir serta bertindak yang sesuai dengan ideologi Pancasila.

Langkah ini sebenarnya adalah pemupukan ulang ideologi Pancasila  kepada seluruh masyarakat dari setiap lapisan. Utamanya kepada bibit-bibit muda yang akan menjadi generasi harapan bangsa ini. Pembelaan ini bersifat menjaga, melindungi, menyebarkan paham ideologi kebangsaan tersebut kepada seluruh lapisan masyarakat.

Karena membela negara berarti berusaha menjaga rumah kita agar tidak terkontaminasi oleh paham-paham yang berusaha menghancurkan tatanan sosial masyarakat kita bangun. Semoga, darurat radikalisme bagi bangsa ini akan segera terselesaikan dengan kita memupuk kembali kesadaran akan pentingnya membela ideologi Pancasila sebagai prinsip hidup kita sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

Amil Nur fatimah

Mahasiswa S1 Farmasi di STIKES Dr. Soebandhi Jember

View Comments

Recent Posts

Refleksi Harkitnas; Membangun Mentalitas Gen Z untuk Indonesia Emas 2045

Hari Kebangkitan Nasional kembali kita peringati tepat pada tanggal 20 Mei. Tahun ini, Harkitnas mengangkat…

2 jam ago

Refleksi Hari Kebangkitan Nasional : Bangkit Melawan Intoleransi Berbasis SARA

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia.…

8 jam ago

PBB Sahkan Resolusi Indonesia Soal Penanganan Anak Terasosiasi Teroris: Kado Istimewa Hari Kebangkitan Nasional untuk Memberantas Terorisme

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengesahkan sebuah resolusi penting yang diusulkan oleh Indonesia, yakni resolusi yang…

8 jam ago

Kultur yang Intoleran Didorong oleh Intoleransi Struktural

Dalam minggu terakhir saja, dua kasus intoleransi mencuat seperti yang terjadi di Pamulang dan di…

3 hari ago

Moderasi Beragama adalah Khittah Beragama dan Jalan Damai Berbangsa

Agama tidak bisa dipisahkan dari nilai kemanusiaan karena ia hadir untuk menunjukkan kepada manusia suatu…

3 hari ago

Melacak Fakta Teologis dan Historis Keberpihakan Islam pada Kaum Minoritas

Serangkaian kasus intoleransi dan persekusi yang dilakukan oknum umat Islam terhadap komunitas agama lain adalah…

3 hari ago