Budaya merupakan salah satu kekayaan bangsa dan negara yang harus selalu dilestarikan, karena dengan budaya, sebuah bangsa memiliki eksistensi dan nilai tambahnya tersendiri. Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa di dunia yang memiliki keragaman budaya bukan saja dilihat dari segi etika dan moral, akan tetapi juga dari segi seni dan budayanya.
Setiap daerah memiliki seni yang berbeda dengan daerah lainnya, dan masing-masing memiliki karakteristiknya masing-masing. Dari Sabang sampai Merauke, setiap pulau dan daerah di Indonesia memiliki budaya dan seni yang khas. Budaya yang beraneka ragam ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya. Jika budaya yang merupakan kekayaan bangsa ini diabaikan, maka lambat laun bangsa Indonesia tidak memiliki budaya, bahkan tidak menutup kemungkinan akan diklaim oleh bangsa lain.
Dengan budaya, sebuah negara dan bangsa dapat memetik berbagai keuntungan, karena itu tidak mengherankan jika negara-negara lain di dunia ini masing-masing berusaha mempertahankan budayanya, bahkan berusaha menggeser budaya lain sehingga budaya mereka lebih menonjol dari pada budaya orang lain, dan inilah yang disebut budaya makan budaya.
Tadi malam (Jumat, 30 Oktober 2015) bertempat di lapangan Pancasila Universitas Gajah Mada Yogyakarta, BNPT menyelenggarakan sebuah kegiatan spektakuler yang menampilkan hampir semua tarian dari 34 provinsi di Indonesia. Pentas budaya ini selain dihadiri pejabat pemerintah setempat, juga dihadiri oleh Menkopolkam RI, Menpora, dan jajaran pejabat tinggi BNPT. Dihadiri pula oleh sekitar 1000 peserta baik dari masyarakat Jogja maupun dari perwakilan-perwakilan daerah.
Pentas budaya yang menyedot banyak tenaga dan materi ini bukan saja bertujuan untuk memperkokoh kembali semangat Sumpah Pemuda kepada generasi muda melalui pengenalan budaya Indonesia yang merupakan warisan leluhur bangsa, namun juga dimaksudkan untuk menebar pemahaman terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Dengannya BNPT berharap masyarakat mampu mencegah terjadinya pergeseran nilai di kalangan bangsa Indonesia yang kini cenderung mengadopsi budaya luar dan memandang sinis budaya sendiri.
Sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab menanggulangi terorisme di tanah air, BNPT menilai budaya merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, pelaksanaan pentas budaya dapat mendorong pemuda-pemudi Indonesia semakin yakin akan keunggulan budayanya dan bangsanya agar menjadi lebih kokoh.
Disadari atau tidak, bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi sebuah pergeseran budaya yang cenderung mengancam budaya-budaya luhur bangsa Indonesia. Pergeseran ini sangat memprihatinkan karena terjadi di kalangan anak muda yang cenderung melakukan adopsi budaya asing yang bukan saja bermuara kepada ancaman terhadap keutuhan negara, akan tetapi juga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga apapun alasannya semua pihak harus bertanggung jawab menghentikan hal ini demi terpeliharanya keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia
This post was last modified on 31 Oktober 2015 7:49 AM
Konflik adalah bagian yang tak terelakkan dari kehidupan manusia. Perbedaan pendapat, kepentingan, keyakinan, dan bahkan…
Dua kasus ketegangan umat beragama baik yang terjadi di Rumah Doa di Padang Kota dan…
Banyak yang berbicara tentang jihad dan syahid dengan semangat yang menggebu, seolah-olah Islam adalah agama…
Dalam waktu yang nyaris bersamaan, terjadi aksi kekerasan berlatar isu agama. Di Sukabumi, kegiatan retret…
Ormas radikal bisa menjadi faktor yang memperkeruh harmoni kehidupan berbangsa serta menggerogoti spirit kebhinekaan. Dan…
Propaganda kekerasan berbasis agama seolah tidak pernah surut mewarnai linimasa media sosial kita. Gejolak keamanan…