Kamis, 21 November, 2024
Informasi Damai
BNPT

BNPT

Ramadan, Melawan Kebencian dengan Asketisme

Narasi
Dalam konteks berbangsa dan bernegara, kebencian adalah awal mula dari segala bentuk kejahatan. Intoleransi, rasisme, dan paling esktrim, terorisme, semuanya berpangkal bibit kebencian. Kebencian itu ibarat virus yang masuk kedalam tubuh manusia. Ia tidak kelihatan, tetapi efeknya justru sangat kuat. Ia merusak sendi-sendir persaudaraan sesama bangsa. Merobek tenun kebangsaan. Dan, merobek-robek keharmonisan dan kedamaian antara sesama manusia. Imunitas kolektif bisa rusak kerana kebencian terhadap liyan. Jika boleh diibaratkan, bulan Ramadan ...
Read more 0

Menyelaraskan Rasa: Puasa Sebagai Sebentuk Deradikalisasi

Narasi
Beberapa waktu yang lalu terbekuklah seorang yang diduga sebagai seorang teroris yang terafiliasi dengan Muhammadiyah, setidaknya, menurut keterangan sementara, orang itu merupakan anggota salah satu ormas keagamaan yang berkecenderungan modernistis tersebut. Beberapa tahun yang lalu, seorang terpidana penarget istana negara, Dian Yulia Novi, juga memiliki hubungan dengan Wijanarko, orang Ponorogo yang notabene berkecenderungan ke ormas keagamaan Muhammadiyah. Dalam hubungan itu, Wijanarko merupakan “makcomblang” dari “perkawinan singkat” Dian Yulia Novi dan ...
Read more 0

Jihad Literasi dan Satire-nya Kebebasan Ekspresi di Tengah Krisis Manusia Ruhani

Narasi
Pada 16 Oktober 2020 kemarin, tepatnya di Kota Conflans-Sainte-Horone, dekat dengan Barat Laut Paris Pusat sekitar 30 km jaraknya. Kelompok fundamentalisme Islam memenggal kepala seorang guru di Prancis yang bernama Samuel Paty. Alasan mereka (kaum fundamentalisme Islam) memenggal seorang guru tersebut, karena dianggap “melecehkan” umat Islam dengan menghidangkan pertunjukan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya. Tentu yang menjadi persoalan kita, bagaimana tindakan guru yang dibunuh tersebut bagi Presiden Prancis Emmanuel ...
Read more 0

Bukan Sekadar Dakwah Halal-Haram

Narasi
Sering kita mendengar ungkapan Ballighu ‘anni wa lau ayatan, sampaikanlah dariku meski satu ayat. Hadis tersebut kerap dijadikan landasan terutama para dai/pendakwah pemula dan atau “abal-abal” untuk menjustifikasi dirinya memang layak berceramah. Dan, seakan-akan dari hadis tersebut pula, memberikan legitimasi agar setiap orang diseyogiakan menjadi pendakwah. Berlagak menceramahi orang yang sayangnya kemudian tak lepas dari bumbu-bumbu aksi vonis: kamu keliru, ini haram, kamu bidah. Kecenderungan fenomena tersebut bisa kita lihat ...
Read more 0

Menertibkan Juru Dakwah Anti-Kebinekaan

Narasi
Tak diragukan lagi, dakwah dan ngaji on-line semakin ke sini semakin diminati. Bahkan boleh dikatakan, Indonesia adalah negara di mana intesitas konten-konten agama sangat tinggi. Bukan hanya vlog artis saja yang dicari, tapi materi-materi yang disajikan oleh ustad, kyai, motivator via on-line juga mendapat perhatian yang serius. Lihat saja, hampir setiap juru dakwah mempunyai followers ratusan ribu, bahkan jutaan orang. Materi yang disajikan, di-like, dikomentari, di-share ke berbagai sosial media ...
Read more 0

Nusantara dan Batas Imajinasi Sebuah Bangsa

Nusantara dan Batas Imajinasi Sebuah Bangsa
Narasi
Nahdlatul Ulama, sebagaimana ormas keagamaan lainnya, pernah beberapa kali mengetengahkan apa yang disebut sebagai tipologi keislaman. Tipologi merupakan sesuatu yang penting diketengahkan agar kita tak dihisap dan terhisap oleh abstraksi yang kering sehingga kehilangan karakter dan kekongkretan. Tipologi adalah hal yang biasa dalam kancah ilmu-ilmu humaniora. Dalam ilmu sosiologi dan antropologi hal itu akrab disebut sebagai varian. Barangkali, orang bertanya kenapa mesti harus ada tipologi. Logika ilmu (sains) adalah logika ...
Read more 0

Menangkal Radikalisme Sejak dari Keluarga

Menangkal Radikalisme Sejak dari Keluarga
Narasi
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat. Ia (keluarga) menjadi lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan fondasi watak dan karakter seseorang. Apakah seseorang akan tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang ramah, toleran, berpikiran terbuka, dan cinta damai, ataukah justru menjadi sosok yang eksklusif, dan suka kekerasan, sangat bergantung pada keluarga. Keluarga tersusun dari ayah, ibu, dan anak, di mana masing-masing memiliki peran dan tugas masing-masing. Di sini, peran seorang ayah ...
Read more 2

Urgensitas Menangkal Budaya Kematian Lewat Pendidikan Literasi

Urgensitas Menangkal Budaya Kematian Lewat Pendidikan Literasi
Narasi
Budaya Kematian merupakan sebuah istilah yang lahir dari salah satu dokumen gereja Katolik, yaitu Ensiklik Evangelium Vitae (1995). Istilah budaya kematian merupakan sebuah ungkapan yang dihadirkan berhadapan dengan ungkapan budaya kehidupan. Dalam penjelasannya, kemunculan budaya kematian memiliki kaitan dengan teknologi yang berkembang sehingga manusia pun memandang dirinya tidak lebih dari sekedar objek. Manusia tidak lagi memandang dirinya sebagai subjek yang memiliki kuasa untuk melindungi martabatnya dan martabat manusia lainnya-yang sedari ...
Read more 0

Ulama dan Pendidikan Politik Kebangsaan

Ulama dan Pendidikan Politik Kebangsaan
Narasi
Ulama memiliki posisi strategis dalam konteks kebangsaan. Mereka tidak hanya berperan dalam mendidik umat dalam ruang lingkup pemahaman agama, melainkan juga dalam mengarahkan masyarakat sehari-hari. Segala perkataan dan perbuatannya adalah teladan yang perlu ditiru oleh pengikutnya. Termasuk komitmennya dalam menjaga Indonesia agar tetap aman, damai, dan sejahtera. Sejarah panjang bangsa ini menunjukkan, besarnya kontribusi ulama dalam merebut kemerdekaan. Ulama bahkan turun langsung mengangkat senjata bersama santri-santrinya. Perjuangan fisik dilalui dengan ...
Read more 0

Menjadi Wanita yang Siap Tangkis Radikalisme dan Hoax

Menjadi Wanita yang Siap Tangkis Radikalisme dan Hoax
Narasi
Membicarakan Indonesia atau keutuhan NKRI sejatinya laki-laki ataupun perempuan memiliki kontribusi yang sama dalam merawat kemerdekaan Indonesia. Bahkan, seorang perempuan juga memiliki peranan di ranah domestik, ibu berpengaruh besar dalam memaksimalkan potensi diri seorang manusia dan kau ibu merupakan penjaga moral anak. Dalam hal ini Presiden Joko Widodo juga menganggap perempuan sebagai Ibu bangsa. Hal ini diungkapkan di Jogjakarta dalam pembukaan sidang umum International Council of Woman (ICW) dan pertemuan ...
Read more 1