Beberapa waktu lalu, Wahid Foundation mempublikasikan hasil survei potensi intoleransi dan radikalisme sosial-keagamaan di kalangan muslim Indonesia. Hasilnya, 72 persen responden menolak tindakan radikal. Namun hasil survei tersebut ibarat angka di atas kertas belaka. Ini dipicu oleh kerusuhan di dua vihara, delapan kelenteng, dan satu yayasan umat Buddha, di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Kekerasan tersebut menjadi antitesa dari nilai-nilai kebinekaan yang menekankan sikap toleransi umat beragama. Apa yang terjadi menandakan ...
Read more 0 Editorial
#Beda Pilihan,Tetap Toleran : Menjaga Pemilu dari Segregasi, Polarisasi dan Radikalisasi
Abdul Malik 22 Januari 2024 Pemilihan umum (Pemilu) selalu menjadi momen yang penting dan menarik dalam kehidupan demokratis suatu negara. Namun, di tengah antusiasme mengenai beda pilihan, ...
Analisa
Mitos Kematian ISIS dan Zero Terrorism Attack sebagai Alarm Pencegahan Dini
Haris Fatwa 26 Maret 2024 Bulan Suci Ramadhan harusnya menjadi momentum perdamaian dan berbagai kasih di penjuru dunia, namun tidak di Moskow. Setidaknya 40 orang tewas dan ...