Bila tidak ada persamaan pada agama-agama, kita tidak akan menyebutnya dengan nama yang sama ‘agama’. Bila tidak ada perbedaan diantaranya, kita pun tidak akan menyebutnya dengan kata majemuk ‘agama-agama’. Begitu kira-kira menurut mistikus Islam, Fritchof Schuon dalam karya terkenalnya The Trancendent Unity of Religions dalam mencari titik temu antar agama-agama. Sederhananya begini, setiap kita menyebutkan agama kepada setiap agama-agama yang berbeda nama, secara tidak langsung sebenarnya kita sudah menyadari tentang ...
Read more 0 e-Jurnal
Template e-Jurnal
PMD 26 Mei 2025DOWNLOAD BUKU
Editorial
Rekonstruksi Budaya Digital: Mengapa Budaya Ramah Tidak Bisa Membentuk Keadaban Digital?
Abdul Malik 10 Juli 2025 Perkembangan digital telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, terutama pada masa remaja. Fase ini kerap dipandang sebagai masa transisi psikologis yang kompleks. ...
Analisa
“Merawat Tanah Air adalah Jihad Kita”, Mencegah FTF dalam Gejolak Suriah
Haris Fatwa 19 Desember 2024 Sejak munculnya ISIS pada tahun 2014 hingga 2018, sekitar 600 foreign terroris fighter (FTF) atau kombatan teroris asing (KTA) Indonesia telah berada ...