Dalam beberapa waktu belakangan ini, penyebaran benih-benih radikalisme tidak hanya mengincar anak-anak muda. Namun juga anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan. Bahkan, anak-anak yang masih senang bermain kerap kali dicekoki ajaran-ajaran radikalisme. Tentunya, cara ini dilakukan untuk menciptakan regenerasi sejak dini dari kalangan kaum radikal. Ketika benih-benih radikalisme ditanamkan sejak dini, maka kelompok radikal memiliki amunisi dengan mudah membujuk anak-anak ketika dewasa. Bahkan berdasarkan data yang diperoleh bahwa sekitar 80 ...
Read more 0 e-Jurnal
DOWNLOAD BUKU
Editorial
Kritik Nalar Beragama ala Kartini : Upaya Pembebasan dari Dogmatisme dan Fanatisme
Abdul Malik 22 April 2025 Dalam surat-suratnya yang dihimpun dalam buku yang fenomenal Habis Gelap Terbitlah Terang, dalam versi bahasa Indonesia dan Door Duisternis Tot Licht dalam ...
Analisa
“Merawat Tanah Air adalah Jihad Kita”, Mencegah FTF dalam Gejolak Suriah
Haris Fatwa 19 Desember 2024 Sejak munculnya ISIS pada tahun 2014 hingga 2018, sekitar 600 foreign terroris fighter (FTF) atau kombatan teroris asing (KTA) Indonesia telah berada ...