Dalam acara diseminasi hasil penelitian “Perempuan dan Fundamentalisme di Indonesia” yang diselenggarakan di The Wahid Institute, Lies Marcoes-Natsir, Direktur Rumah Kita Bersama (Rumah Kitab) menyatakan bahwa perempuan harus dilibatkan dalam proses deradikalisasi, sebab cara pandang, persepsi dan rasa yang dialami perempuan akan menjadi pertimbangan utama bagi usaha menahan hasrat kekerasan seorang anak. Penelitian Yayasan Rumah Kitab atas peran dan posisi perempuan dalam gerakan fundamentalis Islam dilakukan dengan menggunakan pendekatan feminis ...
Read more 0 DOWNLOAD
DOWNLOAD
https://drive.google.com/drive/folders/1ktGqR1SadhXN9jnl0HngRL9cwXNL4C8i?usp=sharing
Editorial
14 Tahun BNPT dan Kebutuhan Desain Strategi Kontra Radikalisasi Berkelanjutan di Era AI
Abdul Malik 19 Juli 2024 Dalam beberapa dekade terakhir, kelompok radikal dan teroris telah bertransformasi secara signifikan dalam metode dan strategi mereka, terutama dengan merambah dunia digital. ...
Analisa
Pemetaan Narasi Azan Menjadi Running Text : dari Islamofobia, Penistaan Islam hingga Negara Kafir
Redaksi 6 September 2024 Pagi ini, Kamis, 5 September 2024, muncul broadcast dengan mengatasnamakan Gerakan Mematikan TV dari Pukul 16.00-21.00. Isinya tentu seruan kewaspadaan umat Islam ...