Bahaya intoleransi, perundungan, dan kekerasan bukan lagi hanya mengancam keamanan fisik, tetapi juga mengakibatkan konsekuensi yang lebih dalam, seperti pertumbuhan bibit radikalisme dan terorisme. Upaya serius dan terkoordinasi untuk menghadapi tantangan ini, dan di sinilah peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadi sangat penting sebagai leading sector dalam upaya penanggulangan terorisme. BNPT memiliki tanggung jawab besar dalam memerangi berbagai bentuk perilaku yang merusak tersebut dengan fokus pada aspek pencegahan.
Intoleransi, perundungan, dan kekerasan tidak hanya merupakan ancaman terhadap keamanan fisik, tetapi juga dapat menyumbang pada pembentukan mentalitas yang memperkuat bibit radikalisme dan terorisme. BNPT bekerja sama dengan mitra anak muda, duta damai, serta masuk ke lingkungan sekolah memberikan pemahaman yang mendalam tentang bahaya intoleransi, perundungan, dan kekerasan, serta berupaya memberikan solusi atas berbagai persoalan yang timbul dari perilaku tersebut menjadi langkah strategis.
Bukan rahasia lagi, sebagaimana ditegaskan dalam hasil penelitian dari BNPT bahwa sasaran kelompok radikal adalah perempuan, anak dan remaja. Satuan pendidikan menjadi salah satu ruang semai bagi kelompok ini untuk melakukan kaderisasi, pelatihan dan indoktrinasi melalui berbagai cara. Ketidakpahaman satuan pendidikan dalam modus propaganda kelompok ini sangat berbahaya.
Pelaku teror sudah semakin belia. Proses kaderisasi mereka tentu tidak instan, tetapi melalu target dan sasaran generasi muda yang terkoordinir. Satuan pendidikan menjadi tantangan tersendiri untuk melindungi anak didiknya dari pengaruh paham kekerasan ini.
Masuknya BNPT ke sekolah merupakan langkah yang strategis dalam menjangkau generasi muda sejak dini. Dengan memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang bahaya intoleransi, perundungan, dan kekerasan, serta menyajikan solusi-solusi konkret untuk mengatasi masalah tersebut, BNPT dapat membentuk sikap yang positif dan tindakan yang responsif di kalangan siswa. Ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang lebih damai dan harmonis.
Duta damai yang bekerja sama dengan BNPT juga dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi di kalangan anak-anak remaja, termasuk di lingkungan sekolah. Dengan mempromosikan nilai-nilai damai dan saling menghormati, mereka dapat membantu menciptakan atmosfer yang kondusif bagi terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif.
Melalui berbagai langkah ini, BNPT berupaya secara aktif untuk menanggulangi bibit intoleransi di sekolah dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman, inklusif, dan terbebas dari sikap-sikap ekstremisme dan radikalisme. Dengan cara seperti ini BNPT dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang dampak negatif dari perilaku-perilaku tersebut, serta memberikan mereka keterampilan dan pengetahuan untuk menangani konflik secara damai.
Melalui upaya bersama antara BNPT, mitra anak muda, duta damai, dan sekolah, diharapkan bahwa kita dapat mengatasi akar penyebab dari intoleransi, perundungan, dan kekerasan, serta mencegah tumbuhnya bibit-bibit radikalisme dan terorisme di kalangan generasi muda. Dengan mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerjasama antaragama dan antarbudaya, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih aman dan harmonis bagi bangsa Indonesia.
Melalui program-program pencegahan yang dijalankan bersama mitra anak muda, BNPT dapat menciptakan platform bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam memerangi intoleransi dan kekerasan di satuan Pendidikan. Terpenting dari program ini adalah bagaimana memutus mata rantai dan kaderisasi kelompok intoleran dan radikal yang memanfaatkan generasi muda.