Jumat, 26 April, 2024
Informasi Damai
Archives by: Dinda Permata Pratiwi

Dinda Permata Pratiwi

0 comments

Dinda Permata Pratiwi Posts

Lebaran Ketupat: “Hari Raya” Kultural yang Selalu Dibid’ahkan

Lebaran Ketupat: “Hari Raya” Kultural yang Selalu Dibid’ahkan
Narasi
Dalam budaya Jawa, Hari Raya Ketupat, atau Lebaran Ketupat, atau Ba’do Katupat, dilaksanakan setelah merayakan Hari Raya Besar Idulfitri sebagai perwujudan rasa syukur setelah menjalankan puasa satu bulan penuh dan disempurnakan dengan puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal. Tradisi Lebaran Ketupat memang bukan turunan ajaran Islam. Tradisi ini murni lahir dari produk budaya Jawa yang berakulturasi dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Walisongo. Berbaga literatur mengatakan bahwa ketupat ...
Read more 0

Perayaan Idulfitri: Kegembiraan yang Melampaui Sekat Keagamaan

Perayaan Idulfitri: Kegembiraan yang Melampaui Sekat Keagamaan
Narasi
Rasanya tidak ada hari raya seramai Idulfitri di Indonesia. Di Indonesia, Idulfitri bukan hanya dirayakan sebagai momen spiritual tetapi juga kultural. Hal ini dibuktikan dari jajak pendapat yang dilakukan oleh Kompas bahwa 78,5 persen responden mengungkapkan, perayaan Lebaran adalah tradisi untuk semua masyarakat tanpa memandang latar belakang status agamanya. Inklusivitas ragam ekspresi Idulfitri tampaknya memiliki andil penting di balik hal itu. Ini terlihat ketika 71,4 persen responden mengasosiasikan Lebaran dengan ...
Read more 0

Ramadhan dan Momentum Revolusi Mental

Ramadhan dan Momentum Revolusi Mental
Narasi
Puasa Ramadhan bisa dianggap sebagai terapi psikologis untuk mengubah mentalitas umat Muslim dalam ibadah. Artinya, puasa menjadi semacam ajang revolusi mental. Dengan puasa seseorang dididik untuk bersabar dan melatih kedisiplinan. Inilah salah satu hikmah mendasar dari ibadah puasa. Tentunya masih banyak hikmah-hikmah lainnya, baik spiritual, sosial, maupun secara medis. Jika hendak diakumulasi, puasa pada hakikatnya mendorong kita memiliki kesadaran diri untuk selalu berubah menuju ke arah kualitas hidup yang lebih baik. ...
Read more 0

Qira’ah Mubadalah: Sebuah Semangat Kesetaraan dalam Menafsir Ayat Tuhan

Qira’ah Mubadalah: Sebuah Semangat Kesetaraan dalam Menafsir Ayat Tuhan
Keagamaan
Islam dan patriarki sejatinya merupakan dua hal yang berbeda. Namun demikian, keduanya dianggap sebagai satu kesatuan dan disalahpahami sebagai sesuatu yang melekat satu sama lain. Berbagai tuduhan tersebut biasanya datang dari pihak-pihak yang memiliki sentimen kepada Islam. Meski begitu, citra ini seolah mendapat validasi dari sebagian umat Muslim yang justru memperagakan laku-laku intoleran terhadap kelompok rentan, dan lebih dari itu, kelewat getol melakukan objektifikasi terhadap perempuan. Kebijakan-kebijakan rezim periode kedua Taliban ...
Read more 0

Sisi Lain Fundamentalisme Agama

Sisi Lain Fundamentalisme Agama
Narasi
Istilah fundamentalisme pada awalnya digunakan hanya untuk menyebut penganut agama Katolik yang menolak modernitas dan mempertahankan ajaran ortodoksi agamanya. Kini, istilah itu digunakan untuk melihat gejala yang sama pada penganut agama-agama lainnya. Oleh karenanya, ada fundamentalisme Islam, Hindu, dan Budha. Sejalan dengan itu, penggunaan istilah fundamentalisme menimbulkan citra tertentu, misalnya ekstremisme, fanatisme, dan terorisme dalam mewujudkan atau mempertahankan keyakinan keagamaannya. Sampai batas tertentu, kelompok-kelompok ini menganggap orang lain sebagai musuh. ...
Read more 0

Mitigasi Ancaman Tak Kasat Mata Usai Pesta Demokrasi

Mitigasi Ancaman Tak Kasat Mata Usai Pesta Demokrasi
Narasi
Pemilu selalu dianggap sebagai variabel tunggal yang menentukan masa depan demokrasi. Itulah mengapa semua kekuatan politik dan gerakan sosial berjibaku di arena tersebut. Padahal, pemilu juga sarat dengan perpecahan, keterbelahan, dan ego-ego politik yang selalu menjadi “kesempatan” bagi para kelompok fundamentalis untuk mendelegitimasi demokrasi itu sendiri melalui formalisasi “syariat” Islam. Obsesi ini sebetulnya sudah muncul sejak sesaat setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaanya. Hal ini bisa dilihat dari proses perumusan dasar ...
Read more 0

Awal Persinggungan Islam di Tiongkok; dari Agresi, Asimilasi, hingga Harmonisasi

Awal Persinggungan Islam di Tiongkok; dari Agresi, Asimilasi, hingga Harmonisasi
Keagamaan
Tak ada alasan bagi Muslim di Indonesia untuk menyangkal “persaudaraan” dengan komunitas Tionghoa. Keduanya adalah “kerabat lama” yang saling berbagi kisah historis, warisan budaya, dan nilai moral yang menjadi referensi, utamanya bagi masyarakat Nusantara saat ini. Rekam sejarah yang panjang Islam awal di Tiongkok hingga Melayu menjadi legitimasi konkret dinamika relasi “pahit-manis” Islam dan etnis Cina di era klasik. Selama ini “dunia Islam” terlalu sering diasosiasikan sebagai Timur Tengah. Bahkan ...
Read more 0

Perlunya Membuka Pembicaraan di Tengah Tensi Kontestasi

Perlunya Membuka Pembicaraan di Tengah Tensi Kontestasi
Narasi
Dahulu pemilu cenderung hanya dianggap sebagai rangkaian seremonial lima tahunan yang berfungsi untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan semata. Memasuki era reformasi, pemilu dilihat sebagai mekanisme partisipasi warga negara, kebebasan bersuara, dan mengoptimalkan demokrasi. Di era digitalisasi informasi, pemilu berubah menjadi lahan produksi sentimen dan sarana untuk meruncingkan tensi identitas. Ada dua potensi titik ekstrem yang tak dikehendaki dalam menyongsong Pemilihan Presiden 2024, yakni intensifnya kadar fanatisme pemilih di satu sisi, dan ...
Read more 0

Apakah Membatasi Gerak Radikalisme di Indonesia Berarti Menciderai Prinsip Demokrasi?

Apakah Membatasi Gerak Radikalisme di Indonesia Berarti Menciderai Prinsip Demokrasi?
Narasi
Perkembangan dan pertumbuhan gerakan radikalisme pasca Orde Baru tidak bisa dilepaskan dari pergantian rezim yang semakin terbuka. Kemunculan gerakan radikalisme berbasis agama, baik yang tertutup, seperti Jemaah Islamiyah (JI, maupun yang terang-terangan seperti Laskar Jihad, Laskar Jundulloh, FPI, MMI, dan HTI merupakan efek domino dari semakin terbukanya iklim politik dan demokrasi Reformasi. Tanpa kehadiran Reformasi, hampir dapat dipastikan kelompok-kelompok garis keras tersebut tidak akan berani muncul ke permukaan akibat represi ...
Read more 0

Tensi ‘Politik Agama’ Terpanas dalam Islam dan Warisannya hingga Kini

Tensi ‘Politik Agama’ Terpanas dalam Islam dan Warisannya hingga Kini
Narasi
Pada hari Jum’at, tepatnya malam ke-10 Ramadhan tahun 40 Hijriyah, seorang khawarij bernama Abdullah bin Muljam menikam khalifah ke empat, Ali bin Abi Thalib, ketika beliau sedang melakukan salat subuh di masjid Kufah. Karena kursi kekhalifahan kosong, para sahabat kemudian berembuk dan berdiskusi untuk menentukan siapa yang pantas menjadi suksesor kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akhir diskusi itu menyatakan bahwa anak Khalifah Ali bin Abi Thalib yang pertama yang berhak menjadi ...
Read more 0