Rasanya tidak ada hari raya seramai Idulfitri di Indonesia. Di Indonesia, Idulfitri bukan hanya dirayakan sebagai momen spiritual tetapi juga kultural. Hal ini dibuktikan dari jajak pendapat yang dilakukan oleh Kompas bahwa 78,5 persen responden mengungkapkan, perayaan Lebaran adalah tradisi untuk semua masyarakat tanpa memandang latar belakang status agamanya. Inklusivitas ragam ekspresi Idulfitri tampaknya memiliki andil penting di balik hal itu. Ini terlihat ketika 71,4 persen responden mengasosiasikan Lebaran dengan ...
Read more 0 Dinda Permata Pratiwi
Dinda Permata Pratiwi Posts
Puasa Ramadhan bisa dianggap sebagai terapi psikologis untuk mengubah mentalitas umat Muslim dalam ibadah. Artinya, puasa menjadi semacam ajang revolusi mental. Dengan puasa seseorang dididik untuk bersabar dan melatih kedisiplinan. Inilah salah satu hikmah mendasar dari ibadah puasa. Tentunya masih banyak hikmah-hikmah lainnya, baik spiritual, sosial, maupun secara medis. Jika hendak diakumulasi, puasa pada hakikatnya mendorong kita memiliki kesadaran diri untuk selalu berubah menuju ke arah kualitas hidup yang lebih baik. ...
Read more 0 Islam dan patriarki sejatinya merupakan dua hal yang berbeda. Namun demikian, keduanya dianggap sebagai satu kesatuan dan disalahpahami sebagai sesuatu yang melekat satu sama lain. Berbagai tuduhan tersebut biasanya datang dari pihak-pihak yang memiliki sentimen kepada Islam. Meski begitu, citra ini seolah mendapat validasi dari sebagian umat Muslim yang justru memperagakan laku-laku intoleran terhadap kelompok rentan, dan lebih dari itu, kelewat getol melakukan objektifikasi terhadap perempuan. Kebijakan-kebijakan rezim periode kedua Taliban ...
Read more 0 Istilah fundamentalisme pada awalnya digunakan hanya untuk menyebut penganut agama Katolik yang menolak modernitas dan mempertahankan ajaran ortodoksi agamanya. Kini, istilah itu digunakan untuk melihat gejala yang sama pada penganut agama-agama lainnya. Oleh karenanya, ada fundamentalisme Islam, Hindu, dan Budha. Sejalan dengan itu, penggunaan istilah fundamentalisme menimbulkan citra tertentu, misalnya ekstremisme, fanatisme, dan terorisme dalam mewujudkan atau mempertahankan keyakinan keagamaannya. Sampai batas tertentu, kelompok-kelompok ini menganggap orang lain sebagai musuh. ...
Read more 0 Pemilu selalu dianggap sebagai variabel tunggal yang menentukan masa depan demokrasi. Itulah mengapa semua kekuatan politik dan gerakan sosial berjibaku di arena tersebut. Padahal, pemilu juga sarat dengan perpecahan, keterbelahan, dan ego-ego politik yang selalu menjadi “kesempatan” bagi para kelompok fundamentalis untuk mendelegitimasi demokrasi itu sendiri melalui formalisasi “syariat” Islam. Obsesi ini sebetulnya sudah muncul sejak sesaat setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaanya. Hal ini bisa dilihat dari proses perumusan dasar ...
Read more 0 Tak ada alasan bagi Muslim di Indonesia untuk menyangkal “persaudaraan” dengan komunitas Tionghoa. Keduanya adalah “kerabat lama” yang saling berbagi kisah historis, warisan budaya, dan nilai moral yang menjadi referensi, utamanya bagi masyarakat Nusantara saat ini. Rekam sejarah yang panjang Islam awal di Tiongkok hingga Melayu menjadi legitimasi konkret dinamika relasi “pahit-manis” Islam dan etnis Cina di era klasik. Selama ini “dunia Islam” terlalu sering diasosiasikan sebagai Timur Tengah. Bahkan ...
Read more 0 Dahulu pemilu cenderung hanya dianggap sebagai rangkaian seremonial lima tahunan yang berfungsi untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan semata. Memasuki era reformasi, pemilu dilihat sebagai mekanisme partisipasi warga negara, kebebasan bersuara, dan mengoptimalkan demokrasi. Di era digitalisasi informasi, pemilu berubah menjadi lahan produksi sentimen dan sarana untuk meruncingkan tensi identitas. Ada dua potensi titik ekstrem yang tak dikehendaki dalam menyongsong Pemilihan Presiden 2024, yakni intensifnya kadar fanatisme pemilih di satu sisi, dan ...
Read more 0 Perkembangan dan pertumbuhan gerakan radikalisme pasca Orde Baru tidak bisa dilepaskan dari pergantian rezim yang semakin terbuka. Kemunculan gerakan radikalisme berbasis agama, baik yang tertutup, seperti Jemaah Islamiyah (JI, maupun yang terang-terangan seperti Laskar Jihad, Laskar Jundulloh, FPI, MMI, dan HTI merupakan efek domino dari semakin terbukanya iklim politik dan demokrasi Reformasi. Tanpa kehadiran Reformasi, hampir dapat dipastikan kelompok-kelompok garis keras tersebut tidak akan berani muncul ke permukaan akibat represi ...
Read more 0 Pada hari Jum’at, tepatnya malam ke-10 Ramadhan tahun 40 Hijriyah, seorang khawarij bernama Abdullah bin Muljam menikam khalifah ke empat, Ali bin Abi Thalib, ketika beliau sedang melakukan salat subuh di masjid Kufah. Karena kursi kekhalifahan kosong, para sahabat kemudian berembuk dan berdiskusi untuk menentukan siapa yang pantas menjadi suksesor kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akhir diskusi itu menyatakan bahwa anak Khalifah Ali bin Abi Thalib yang pertama yang berhak menjadi ...
Read more 0 Sejak Rasulullah masih hidup, perbedaan pendapat selalu terjadi di kalangan para sahabat. Salah satu yang populer adalah kisah “jangan shalat ashar kecuali di Bani Quraidzah”. Ketika itu, Nabi mengutus beberapa sahabatnya untuk menyerang Bani Quraidzah karena berkhianat dan mengingkari perjanjian damai. Usai melaksanakan shalat Zuhur bersama para sahabatnya, Rasulullah segera memberikan komando untuk mendatangi Bani Quraizhah. Sebelum itu, Nabi memberi instruksi terakhir, “Barangsiapa mendengar dan taat, jangan sekali-kali mengerjakan shalat ...
Read more 0