Jumat, 26 Desember, 2025
Informasi Damai
Archives by: Imam Santoso

Imam Santoso

0 comments

Imam Santoso Posts

Natal sebagai Manifestasi Kasih Sayang dan Kedamaian

Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2023 Meningkat, Berikan Imbas Natal Yang Damai
Narasi
Sifat Rahman dan Rahim, dua sifat Allah yang begitu mendalam dan luas, mengandung makna kasih sayang yang tidak terbatas. Rahman mengacu pada kasih sayang Allah yang menyeluruh kepada seluruh makhluk-Nya, sementara Rahim merujuk pada kasih sayang yang lebih mendalam kepada mereka yang beriman. Kedua sifat ini, meski berasal dari konteks ajaran Islam, dapat menjadi landasan dalam memaknai momen perayaan agama lain, seperti Natal, yang jatuh pada 25 Desember 2025. Perayaan ...
Read more 0

Jaminan Negara dalam Membangun Kerukunan Nasional

Mitos Kerukunan dan Pentingnya Pendekatan Kolaboratif dalam Mencegah Intoleransi
Narasi
Indonesia, dengan keberagaman agama yang diakui secara resmi, merupakan salah satu negara yang mengusung pluralisme sebagai salah satu prinsip dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai negara dengan enam agama yang diakui, Indonesia harus menciptakan iklim yang kondusif untuk hidup berdampingan antar umat beragama. Kementerian Agama (Kemenag) memiliki peran penting sebagai pengayom bagi semua agama yang ada di Indonesia, dengan tujuan menjaga kerukunan, toleransi, dan keharmonisan antar umat beragama. Oleh ...
Read more 0

Menghargai Keberagaman dan Membangun Persatuan

Setiap peradaban besar mempunyai titik tolak dan momentum yang diperingati yang dikenal dengan sistem kalender. Kalender Gregorian adalah yang identik dengan umat Nasrani dan paling umum dikenal secara internasional diperkenalkan Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 yang mengawali pada 1 Januari. Bangsa Yahudi dengan kalender Ibrani mengenal tahun baru Rosh Hashanah. Ada juga peradaban Tionghoa berbasis siklus bulan yang dikenal dengan Imlek. Ada pula Kalender Persia yang dikenal sebagai Kalender Iran dengan tahun baru yang disebut Nowruz. Dan tentu saja, peradaban Islam yang dikenal dengan tahun baru Hijriyah, dimulai bulan Muharram. Kenapa Islam akhirnya memutuskan harus mempunyai sistem kalender dan peringatan yang harus diperingati setiap tahun? Bukankah Nabi tidak mengajarkannya? Pertama tentu kita tidak boleh berasumsi Islam dengan ijtihad pemikiran dan kebudayaannya sudah selesai ketika Nabi wafat. Banyak sekali tantangan dan kebutuhan yang harus dilalui dan dilampaui umat Islam. Inovasi, kreasi dan kebaruan bukan bid’ah yang tabu dalam memajukan Islam. Adalah Khalifah Umar bin Khattab yang berinisiatif agar umat Islam mempunyai sistem penanggalan yang jelas karena ketiadaan catatan waktu dari dokumen untuk keperluan admistratif pemerintahan. Dipanggillah tokoh-tokoh untuk mendiskusikan sistem kalender dan awal mula tahun dalam Islam. Singkat kata, Islam mengawali pada momentum perpindahan dari Makkah ke Madinah yang dikenal hijrah. Sistem kalender ini pun dikenal dengan Tahun Hijriyah. Bukan merujuk pada sistem kalender Romawi, Persia dan sebagainya. Bukan pula merujuk pada kelahiran atau wafatnya Nabi. Pilihan cerdas umat Islam adalah momentum hijrah. Jenius dan tepat sekali ketika kalender Islam disandarkan pada momentum hijrah. Setiap tahun umat Islam diingatkan untuk kembali mengambil pesan dan semangat perpindahan mentalitas dan pemikiran dari kejumudan, fanatisme, dan kebencian menuju semangat komunitas Madinah yang dinamis, toleran, terbuka dan yang paling penting terikat dalam persaudaraan. Hijrah Nabi ke Madinah bukan sekedar pelarian dan pencarian suaka politik sebagaimana hijrah sebelumnya. Hijrah kali ini berbeda. Ada misi penyelamatan umat dari cengkraman penyiksaan kaum Qurays sekaligus misi perdamaian di Madinah sebagaimana permintaan para suku-suku yang selalu terlibat pertikaian di sana. Maka, yang paling sukses dan teringat dari hijrah ini adalah ikatan persaudaraan Madinah. Membangun sebuah peradaban yang diikat dengan tali persaudaraan. Tidak ada lagi kekerasan, kebencian dan ekslusifitas, tetapi semua berada dalam naungan konsitusi yang disusun dan diperjanjikan bersama. Sangat brilian apa yang dilakukan Rasulullah dengan gerakan hijrah dan membangun Madinah. Tidak ada yang merasa tersisihkan. Pendatang tidak mengalahkan pribumi. Perbedaan suku dan agama bukan halangan untuk saling melindungi. Negara dengan ide demokrasi yang pada saat bersamaan daratan lain masih bermegah-megah dengan sistem kekaisaran dan kerajaan. Dan tentu saja, tidak mengherankan ketika sahabat Umar, sang Khalifah dan mujtahid ini, tidak diragukan memilih momentum hijrah sebagai penanda awal tahun baru Islam. Bukan tanpa makna dan pesan. Umar tentu saja ingin umat Islam generasi berikutnya yang belum mengalami peristiwa hijrah mampu merasakan energi dan sensasi hijrah. Apa pesannya? Umat Islam diajak untuk melakukan muhasabah. Intropeksi dan refleksi. Meninggalkan kebiasaan penuh dendam, benci dan permusuhan menuju semangat saling bersaudara. Selamat Tahun Baru Islam, Mari Perkokoh Persaudaraan Kebangsaan Kita.
Narasi
Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman, telah lama dikenal sebagai rumah bagi berbagai suku, agama, dan budaya. Sejarah toleransi beragama di Indonesia mencerminkan perjalanan panjang yang penuh tantangan namun juga harapan, mulai dari zaman kolonial hingga pasca-independensi. Toleransi bukan hanya sekedar menghormati perbedaan, melainkan juga tentang membangun kebersamaan untuk menciptakan persatuan dalam keragaman. Keberagaman Indonesia sudah ada sejak sebelum kedatangan penjajah. Pulau-pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke memiliki ...
Read more 0

Membangun Ketahanan Nasional Melalui Moderasi Beragama

Membangun Ketahanan Nasional Melalui Moderasi Beragama
Narasi
Ketahanan nasional bukan hanya soal kekuatan fisik atau militer, tetapi juga mencakup stabilitas sosial, harmoni kehidupan beragama, dan keadilan bagi seluruh warga negara. Di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia, moderasi beragama menjadi salah satu pilar penting agar bangsa tetap kokoh menghadapi tantangan internal dan eksternal. Sinergi antara tokoh agama (ulama) dan pemimpin negara (umara) sangat krusial untuk memastikan moderasi tidak hanya sebatas idealisme, tetapi bisa diwujudkan dalam ...
Read more 0

Adab Sebelum Ilmu: Peran Guru dan Tantangan Ekstremisme Era Digital

Adab Sebelum Ilmu: Peran Guru dan Tantangan Ekstremisme Era Digital
Narasi
Pendidikan berbasis karakter adalah fondasi penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan moral. Di Indonesia, di mana keberagaman budaya, agama, dan sosial sangat kuat, pengajaran nilai-nilai moral dan etika harus menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan. Guru bukan hanya pengajar materi akademik, tetapi juga pembimbing moral dan karakter siswa. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan munculnya kecerdasan buatan (AI), muncul ...
Read more 0

Membangun Pendidikan Berbasis Kebangsaan di Era Digital

Photo 2025 11 19 14.13.55
Narasi
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, dunia pendidikan menghadapi tantangan besar yang semakin kompleks. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menjaga keberagaman budaya luhur dan nilai-nilai kebangsaan di tengah derasnya arus informasi dan ideologi transnasional yang sulit dibendung. Terlebih lagi, propaganda ekstremis kini terdesentralisasi dan menyebar melalui dunia digital dengan kecepatan luar biasa, tanpa batasan geografis. Dalam konteks ini, peran pendidikan menjadi semakin vital sebagai benteng utama untuk melawan infiltrasi ...
Read more 0

Bullying dan Kekesan di Sekolah : Bagaimana Menghadapinya?

Bullying dan Kekesan di Sekolah : Bagaimana Menghadapinya?
Narasi
Kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah telah menjadi masalah yang semakin mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Dalam upaya untuk menanggulangi melawan bullying, sering kali pendekatannya terbatas pada mencegah atau memberikan hukuman bagi pelaku. Menilik dari tragedi di SMA 72, kita belajar bahwa memberikan hukuman tidak cukup untuk dijadikan perjuangan melawan kekerasan dan bullying. Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam perjuangan melawan bullying adalah pendekatan preventif. Bullying sering kali ...
Read more 0

Ironi Persatuan Global dan Ancaman Disintegrasi Bangsa

Ilusi Persatuan Global; Meneguhkan Nasionalisme di Tengah Dunia Multipolar
Narasi
Di tengah dunia yang kian terhubung, kata “persatuan global” kerap terdengar indah dan menjanjikan. Di era digital yang serba cepat, kebencian kini tak lagi disebarkan lewat senjata, melainkan melalui narasi yang membelah kesadaran kita atas nama kebenaran. Padahal, bangsa yang berdiri di atas kebencian sesama anak negerinya akan rapuh sebelum sempat bermimpi menjadi kuat. Sejarah Indonesia mengajarkan bahwa kemerdekaan tidak pernah diraih oleh satu kelompok atau golongan tertentu. Ia lahir ...
Read more 0

Literasi Digital Benteng Melawan Radikalisme Digital

Santri dan Jihad Digital Melawan Radikalisasi Online
Narasi
Radikalisme digital dan terorisme online menjadi ancaman yang semakin nyata di era digital saat ini. Dalam dunia yang terhubung secara global, kelompok ekstremis memanfaatkan berbagai platform digital seperti media sosial, aplikasi chat, platform gaming, bahkan metaverse, untuk menyebarkan ideologi mereka yang merusak. Penyebaran propaganda, rekrutmen, dan pembentukan jaringan terorisme kini lebih mudah dilakukan melalui ruang digital. Konten yang menarik, seperti meme, video pendek, dan live streaming, menjadi alat ampuh bagi ...
Read more 0

Jihad Santri dalam Menyebarkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin di Panggung Global

Photo 2025 10 24 13.26.57
Narasi
Dalam sejarah panjang perjalanan bangsa Indonesia, santri memiliki peran yang tak terpisahkan dari perjuangan kemerdekaan. Sebagai kelompok yang tumbuh dan berkembang dalam ranah keagamaan yang kuat, perjuangan santri tidak hanya terbatas pada ranah spiritual, tetapi juga melibatkan kontribusi nasionalistik yang signifikan. Di balik keteguhan iman mereka terhadap ajaran Islam, para santri juga mengerti pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mengawal kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan ...
Read more 0