Jumat, 19 April, 2024
Informasi Damai
Archives by: Mohammad Sholihul Wafi

Mohammad Sholihul Wafi

0 comments

Mohammad Sholihul Wafi Posts

Bukan karena Khilafah, Inilah 3 Makna Bencana dalam Islam

Bukan karena Khilafah, Inilah 3 Makna Bencana dalam Islam
Narasi
Bencana alam yang terjadi di Cianjur telah menjadi duka nasional. Saat artikel ini ditulis, tercatat sudah 318 orang meninggal dunia dengan puluhan ribu rumah dan fasilitas publik mengalami kerusakan: ringan, sedang, dan berat. Hanya saja, masih saja ada pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang membangun narasi bahwa bencana alam merupakan hukuman karena tidak menegakkan khilafah Islam. Pendapat tersebut, tentu saja merupakan bentuk argumentasi yang tidak memiliki dasar yang kuat. Maka itu, diperlukan ...
Read more 0

Logika Sesat Khilafah sebagai Solusi Masalah Kebangsaan

Logika Sesat Khilafah sebagai Solusi Masalah Kebangsaan
Narasi
Dalam setiap masalah kebangsaan dan global, pengusung khilafah selalu tampil mengemukakan pendapat: “khilafah adalah jalan keluar setiap masalah”. Permasalahan kemiskinan, kelaparan, korupsi, pandemi, bencana alam, krisis ekonomi, resesi, masalah sosial dan masalah-masalah kebangsaan yang lain, oleh mereka, selalu berujung pada penegakan khilafah. Khilafah sebagai gerakan keagamaan yang dipahami sebagai konsep tentang kenegaraan yang berdasarkan syariat Islam, sungguh menawarkan konsep solusi yang secara logis tidak berhubungan langsung dengan pokok masalah. Dimana ...
Read more 0

Obiturari KH. Agus Sunyoto: Dari Atlas Wali Songo untuk Dakwah Islam Ramah Perbedaan

Obiturari KH. Agus Sunyoto: Dari Atlas Wali Songo untuk Dakwah Islam Ramah Perbedaan
Narasi
Di tengah hikmatnya umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadan, KH. Agus Sunyoto, penulis buku “Atlas Walisongo” meninggal dunia (27/4). Umat Islam di Indonesia tentu saja berduka karena kehilangan putra terbaik bangsa yang mampu menjelaskan secara terperinci sejarah betapa Islam datang ke nusantara dengan penuh damai melalui strategi kultural. Yang mana, pemikiran-pemikirannya tersebut seperti oase yang sungguh sangat dibutuhkan di tengah dahaga umat Islam di Indonesia atas model dakwah yang santun. ...
Read more 0

Menjadikan Ramadan sebagai Rahmat, Bukan Laknat!

Menjadikan Ramadan sebagai Rahmat, Bukan Laknat!
Narasi
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah:183) Puasa sejatinya untuk menaikkan derajat ketakwaan hamba. Karenanya, puasa bukan hanya menahan lapar dahaga. Puasa juga mengajarkan manusia untuk merepresentasikan wujud ketakwaan kepada Tuhan pada aspek-aspek sosial. Sebagaimana nasihat Imam Ja’far al-Shadiq, “Ada pun alasan Allah mewajibkan puasa adalah untuk menyamakan si kaya dengan si fakir. Karena sesungguhnya si kaya tidak ...
Read more 0

Jadikan Puasamu sebagai Jihad Melawan Kebencian!

Jadikan Puasamu sebagai Jihad Melawan Kebencian!
Narasi
Di bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa. Puasa bukan sekadar menahan dahaga dan lapar mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, tetapi juga momentum memperbaiki karakter manusia. Pada bulan inilah umat Islam semestinya mengasah dirinya untuk kembali melakukan berbagai amalan kebaikan yang mungkin sudah mulai luntur atau bahkan hilang. Tujuan dari pelaksanaan ibadah puasa adalah untuk mencapai derajat ketakwaan, suatu keadaan yang mampu menjaga diri dari ...
Read more 0

Puasa Hoaks dan Provokasi: Langkah Mengukuhkan Benteng Ukhuwah

Puasa Hoaks dan Provokasi: Langkah Mengukuhkan Benteng Ukhuwah
Narasi
Ramadan merupakan bulan diturunkannya Alquran sebagai pedoman hidup bagi manusia untuk menempuh jalan hidup yang benar. Dalam bulan ini, umat Islam di seluruh penjuru dunia melaksanakan puasa, salah satu dari rukun Islam. Puasa bukan hanya menahan dahaga dan lapar mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, tetapi juga sebuah bentuk pengekangan terhadap ego dan keinginan yang ada dalam diri yang dapat mewujud dalam perilaku yang melanggar aturan dan norma. Tujuan ...
Read more 0

Budaya Kritis: Menangkal Intoleransi di Sekolah

Budaya Kritis: Menangkal Intoleransi di Sekolah
Narasi
Baru-baru ini viral sebuah postingan disertai beberapa tangkapan layar oleh Donny Dhirgantoro di Twitter tentang dugaan intoleransi dan pemakaian sentimen agama dalam pemilihan calon ketua OSIS di SMAN 6 Depok, Jawa Barat. “Hello guys aku minta tolong banget , di sma ku.. SMA NEGERI ada “calon” ketua osis yang bernama E…. yang memenangkan pemilihan ketua osis ( kinerjanya bagus,banyak orang yang mendukungnya termasuk guru2) , namun ada beberapa oknum dari ...
Read more 0

Hari Pahlawan dan Jihad Menjaga Persatuan

Hari Pahlawan dan Jihad Menjaga Persatuan
Narasi
Pada 10 November 75 tahun lalu, terjadi perang besar-besaran di Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perang yang mengakibatkan banyaknya pejuang-pejuang Indonesia yang telah berjihad menjaga kemerdekaan bangsa berguguran; ribuan rakyat menjadi korban. Momentum penting dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan NKRI ini, selanjutnya kita peringati setiap tahunnya sebagai hari pahlawan. Dalam konteks tersebut, jelas bahwa perjuangan mereka bukan hanya perjuangan untuk kepentingan kelompok orang semata, namun perjuangan mereka adalah sebagai bentuk ...
Read more 0

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Bersama Melawan Radikalisme

Narasi
Sembilan puluh dua tahun yang lalu, tepat pada tanggal 28 Oktober 1928 pemuda-pemuda dari beragam daerah di nusantara bersama-sama berkumpul dan mengikrarkan Sumpah Pemuda: “satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa”. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, momentum ini sungguh penting sebagai tonggak awal munculnya kesadaran bersama (mutual awareness) melawan kolonialisme Belanda yang terjadi pada masa itu. Momentum ini merupakan awal munculnya kesadaran kaum terpelajar untuk bersama-sama mengkounter ideologi kolonialisme ...
Read more 0

‘Trust Culture’ sebagai Modal Sosial Membangun Konsolidasi Demokrasi

Narasi
Saling percaya merupakan sebuah modal penting dalam membangun bangsa. Hal ini karena suatu sistem kenegaraan tidak bisa digawangi sendiri, butuh banyak stakeholders yang harus saling mendukung dan memerankan peran masing-masing sehingga dapat membangun sinergi. Bersama-sama mewujudkan konsolidasi demokrasi yang sehat di segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks negara demokrasi, Ikhwanul Hakim (2017), pakar politik UGM memaparkan bahwa setidaknya terdapat lima stakeholders yang memiliki peran penting dalam membangun konsolidasi ...
Read more 0