Jumat, 18 Oktober, 2024
Informasi Damai
Archives by: Septi Lutfiana

Septi Lutfiana

0 comments

Septi Lutfiana Posts

Islam Melarang Mengejek dan Memaki Sesembahan Orang Lain

Islam Melarang Mengejek dan Memaki Sesembahan Orang Lain
Faktual
Baru-baru ini viral pernyataan selebritis dan host Daniel Mananta soal ada roh jahat di salib Yesus yang menuai kontroversi dari berbagai kalangan, tidak dari kalangan umat Kristen, tetapi juga muslim. Pendapat Daniel diungkapkan sebagai bagian dari kesetujuannya dengan UAS yang kala itu mengatakan ada jin kafir dalam Salib. Daniel menyebutkan sebagai unclean spirit (roh jahat). Entah sebagai sebuah sensasi atau memang ia sudah menyatakan ketegasan keimanan baru di tengah isu ...
Read more 0

Inilah Akar Paham yang Memandang Negara Indonesia adalah Kafir

Inilah Akar Paham yang Memandang Negara Indonesia adalah Kafir
Narasi
Masih ingatkah pada satu kelompok yang mudah mengkafirkan saudaranya semuslim dengan berbekal tiga ayat dalam al-Quran. Tiga ayat tersebut terdapat dalam surat Al Maidah yang secara berurutan menegaskan bahwa “Barang siapa yang tidak menjalankan hukum Allah maka ia termasuk orang-orang kafir (QS Al-Maidah: 44) dan “ Barang siapa yang tidak menjalankan hukum-hukum Allah maka ia termasuk orang-orang Dzalim (QS Al-Maidah: 45) dan “ Barang siapa yang tidak menjalankan hukum-hukum Allah ...
Read more 0

Menyoal Ideologi sebagai Sumber Terorisme

Menyoal Ideologi sebagai Sumber Terorisme
Kebangsaan
Secara pribadi saya tidak ingin mengabaikan beberapa teori sosial yang menjelaskan motivasi kekerasan bernama terorisme yang cukup banyak dari perspektif politik, ekonomi, psikologi. Dengan berbagai perspektif inilah menunjukkan bahwa terorisme adalah fenomena kejahatan yang teramat kompleks. Bisa jadi akan berbeda antara pengalaman satu negara dengan negara lainnya dan antara satu gerakan dengan gerakan lainnya atau bahkan antar individu berbeda dalam konteks motivasinya. Namun, hal yang pasti bahwa gerakan terorisme merupakan ...
Read more 0

Haruskah Negeri dengan Ribuan Masjid Dikafirkan?

Memang ada segelintir orang yang memiliki warisan paham yang menganggap Indonesia sebagai negara kafir, thagut dan tidak Islami. Narasi ini sangat berbahaya karena implikasinya mendudukkan negara ini sebagai negeri perang. Tidak jarang pada akhirnya muncul terorisme dengan cita-cita ideologis mengganti dasar negara. Mungkin tidak perlu saya debatkan secara ideologis tentang dasar negara ini islami atau tidak. Pentolan mantan ideologi kelompok radikal terorisme, Abu Bakar Ba’asyir, ada akhirnya mengakuti keselarasan antara Pancasila dengan tauhid. Namun, fakta tak terbantahkan adalah kondisi sosiologis keislaman di Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah masjid terbanyak di dunia. Dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021, Indonesia memiliki kurang lebih 800.000 masjid di berbagai daerah. Lima provinsi dengan masjid terbanyak sebagai berikut Lampung (12.000 masjid), Sulawesi Selatan (14.313 masjid), Jawa Timur (48.947 masjid), Jawa Tengah (50.549 masjid) dan Jawa Barat (58.979 masjid). Selain itu, ditinjau dari sisi kebijakan pemerintah, tidak ada rekayasa yang menyulitkan umat Islam di Indonesia untuk mendirikan masjid. Bahkan bisa jadi masjid yang dibangun tidak berizin pun atas nama pribadi, keluarga dan masyarakat di kampung-kampung juga banyak ditemukan. Dan bayangkan hampir seluruh provinsi dan kabupaten di Indonesia memiliki masjid agung sebagai penanda sebuah wilayah. Lepas dari penjajahan, apa yang dipikirkan oleh pemimpin bangsa ini salah satunya adalah berdirinya sebuah masjid. Masjid Istiqlal diprakarsai oleh negara sebagai simbol implementasi Indonesia yang berdasarkan kepada Ketuhanan. Bayangkan ada masjid negara yang dibuat langsung oleh Presiden. Lalu, Indonesia dianggap negara kafir? Dalam aspek kebijakan lainnya, tidak pernah ada larangan dalam perayaan keagamaan khususnya Islam. Bahkan hari-hari besar Islam diperingati sebagai hari libur nasional. Bahkan beberapa peritsiwa penting seperti Maulid Nabi, Israk Mikraj dan Tahun baru Islam menjadi peringatan yang tidak hanya diperingati di tengah masyarakat tetapi peringatan di Istana Negara. Negara mana yang menyelenggarakan secara nasional dan diresmikan oleh negara beberapa kegiatan keislaman yang tidak hanya hari raya besar keisalaman saja? Bahkan nuzulul quran saja diperingati secara nasional dan diselenggarakan oleh negara. Negara juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya tidak hanya pada aspek hari-hari besar, bahkan pengajian, majlis taklim dan tabligh akbar bebas menguasai ruang-ruang publik di Indonesia. Kemeriahan dzikir juga banyak bertebaran di berbagai pelosok negeri yang sejatinya tidak akan pernah ditemukan di negara Islam seperti Timur Tengah sekalipun. Karena itulah, menjadi tidak logis bahkan sangat menyesatkan jika Indonesia dianggap negara kafir. Negara kafir berarti negara yang tidak memberikan ruang dan kebebasan kepada umat Islam. Negara kafir berarti negara yang secara nyata ingin memerangi umat Islam. Sebutan ini sejatinya akan melukai umat Islam itu sendiri yang secara nyata telah menjadi bagian dari negara ini. Dengan melihat kebebasan dan kenyamanan yang ada, sungguh negara ini sejatinya adalah negara Islam dengan label Pancasila. Pancasila menjadi perekat bagi keragaman dengan nafas Islam yang sangat kental. Islam menjadi ruh dari negara ini dalam merawat perdamaian.
Narasi
Memang ada segelintir orang yang memiliki warisan paham yang menganggap Indonesia sebagai negara kafir, thagut dan tidak Islami. Narasi ini sangat berbahaya karena implikasinya mendudukkan negara ini sebagai negeri perang. Tidak jarang pada akhirnya muncul terorisme dengan cita-cita ideologis mengganti dasar negara. Mungkin tidak perlu saya debatkan secara ideologis tentang dasar negara ini islami atau tidak. Pentolan mantan ideologi kelompok radikal terorisme, Abu Bakar Ba’asyir, ada akhirnya mengakuti keselarasan antara ...
Read more 0

Tidak Ada Alasan untuk Tidak Mencintai Negeri Ini

Tidak Ada Alasan untuk Tidak Mencintai Negeri Ini
Narasi
Berbahagialah orang memiliki cinta. Ia adalah anugerah dan fitrah manusia yang diciptakan Tuhan melekat dalam jiwa manusia. Justru akan sangat mengkhawatirkan orang yang tidak punya cinta dan kasih sayang. Cinta adalah bagian terindah dalam mengekspresikan nikmat yang diberikan Tuhan. Begitu pula mencintai negeri ini. Sejak kecil saya diajarkan untuk mencintai negeri ini. Dari sekedar menghafal lagu kebangsaan, mengikuti upacara hingga menghafalkan nama-nama para pahlawan. Didikan itu membekas sampai saat ini ...
Read more 0

Aku Mau Hijrah : Membaca Fenomena Hijrah Kaum Milenial

Aku Mau Hijrah : Membaca Fenomena Hijrah Kaum Milenial
Narasi
Hijrah, sebuah kata yang nampaknya mulai populer di tengah populisme dan revivalisme Islam kekinian. Sebelumnya tidak ada istilah ini digunakan untuk menyebutkan diri dalam rangka pertaubatan. Ingin memperbaiki diri dan menyesali perbuatan masa lalu. Itulah arti taubat. Istilah hijrah kadang lebih populer dari kata taubat. Esensi yang ingin diraih dalam perjalanan hijrah dewasa ini adalah meninggalkan hal buruk yang pernah dialami menuju tampilan baru. Terkadang tampilan inilah yang ingin membedakan ...
Read more 0

Hikmah Pandemi : Musibah yang Mengajarkan Toleransi

Hikmah Pandemi : Musibah yang Mengajarkan Toleransi
Narasi
Dunia tidak pernah terpikirkan untuk menerima musibah besar yang tidak saja mengancam kesehatan, tetapi juga merubah berbagai dimensi kehidupan manusia. Covid-19 sebagai pandemi seolah menjadi masa transisi menuju suatu tatanan dunia baru dengan transformasi bentuk interaksi dan komunikasi. Berbagai kebijakan negara di berbagai dunia mengarah pada tumbuhnya pola gaya hidup baru. Namun, ada mutiara indah yang terlihat dari hikmah pandemi ini, yakni persoalan toleransi. Pandemi seolah menjadi musuh bersama untuk ...
Read more 0

Pentingnya Komunikasi Kebijakan Pandemi dengan Melibatkan Ormas

Pentingnya Komunikasi Kebijakan Pandemi dengan Melibatkan Ormas
Narasi
Di Indonesia banyak terdapat organisasi masyarakat (ormas) maupun komunitas keagamaan yang telah diakui keberadaannya sejak dulu. Bahkan gerakan keagamaan atau ormas keagamaan di Indonesia telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini. Gerakan ormas di Indonesia merupakan gerakan civil society yang mampu membawa perubahan. Dalam menghadapi tantangan kebangsaan, mestinya negara melalui pemerintah bisa memanfaatkan posisi strategis ormas tersebut termasuk dalam memerangi penyebaran Covid-19. Perlu disadari bahwa Covid-19 ini tidak hanya menyentuh ...
Read more 0

Waspada Benih Radikalisme Sejak Dini : Melindungi Anak, Melindungi Masa Depan Bangsa

Waspada Benih Radikalisme Sejak Dini : Melindungi Anak, Melindungi Masa Depan Bangsa
Narasi
Di era digital seperti sekarang ini, fenomena radikalisme telah bermetamorfosa dari bentuk lama ke bentuk baru; dari pola konvensional bertransformasi dalam bentuk digital. Digitalisasi radikalisme atau radikalisasi digital menjadi fenomena baru yang lebih merepotkan. Kompleksitas dimensi radikalisme pun semakin pelik. Banyak sekali yang menyederhanakan terorisme hanya sebagai bentuk kekerasan. Apa yang tidak dipahami bahwa terorisme adalah wujud atau hasil dari pemahaman yang mengarahkan pada aksi kekerasan. Karena itulah, sesungguhnya yang ...
Read more 0

Idul Adha : Semangat Islam Menghargai Nyawa dan Kemanusiaan

Idul Adha : Semangat Islam Menghargai Nyawa dan Kemanusiaan
Narasi
Idul Adha merupakan hari raya kedua yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Secara historis perayaan ini merupakan napak tilas perjalanan spiritual Ibrahim dan anak tercintanya, Ismail. Islam sebagai pewaris agama Ibrahim meneladani spiritualitasnya dengan salah satunya merayakan Idul Adha. Salah satu hal penting dari perjalanan spiritual Ibrahim dan Ismail adalah ibadah kurban. Ibadah ini sejatinya menyimpang suatu hal yang sangat berharga. Bukan sekedar menyembelih hewan kurban, tetapi sarat ...
Read more 0