Teroris merupakan kelompotan manusia yang sangat ditakuti oleh umat manusia dimanapun berada karena ia sebagai kelompotan yang sulit ditebak dan metoda aksi yang digunakan sering kali mengejutkan karena tanpa sadar seseorang tiba-tiba saja menjadi korban akibat ledakan bom yang sering kali dipasang ditempat-tempat umum tanpa diketahui oleh siapapun.
Dalam mengeksekusi rancangannya tujuannya sangat sederhana antara lain menarik perhatian atau balas dendam atau mentarget siapapun yang selama ini dianggap sebagai sasaran utama apakah itu pemilik modal atau penguasa atau manusia-manusia yang dianggap halal darahnya atau mereka yang selama ini menjadi musuh mereka dan biang dekadensi moral apakah itu sekuler, liberal dan lain-lain sebagainya yang merupakan sasaran utama mereka tanpa memikirkan bahwa apa yang dilakukan adalah salah dan keluar dari nilai-nilai agama dan moral yang diusungnya.
Demikian pula dalam memahami perintah-perintah Alquran dan hadis-hadis Rasulullah Saw sangat sederhana dan tidak berusaha memahami secara utuh. Salah satu contoh misalnya tentang Hilafa yang selama ini didengun-dengunkan sebagai perintah Allah yang harus ditegakkan. Padahal dalam Alquran dan Hadis tidak ada satupun ayat atau hadis yang memerintahkan umat islam untuk mendirikan negara Hilafa. Hampir semua ayat dan hadis yang selama ini diutarakan oleh kelompok radikalisme terorisme tentang Hilafa sama sekali jauh panggang dari api. Kita sepakat bahwa Tuhan memerintahkan umatnya menegakkan keadilan, persamaan hak, membrantas dekadensi moral dan lain-ain sebagainya akan tetapi tuhan tidak mesyaratkan bahwa penegakan nilai-nilai dimaksud harus dalam bingkai Hilafa sebagaimana yang dilakukan oleh ISIS saat ini. Hilafa telah dijelaskan banyak sarjana termasuk di Indonesia tentang asal usul hilafa yang sama sekali tidak memiliki dasar hukum dalam Islam. Apapun sistim yang ingin dibentuk atau dijalankan oleh setiap pemerintahan selama menegakkan nilai-nilai Islam maka itu syah-syah saja dan tidak mesti dalam bingkai Hilafa sebagaimana yang didengungkan oleh kelompok radikalisme di Indonesia
Seandainya para teroris dimaksud yang masih mengklaim dirinya sebagai pihak yang paling benar memahami ayat-ayat dan perintah Allah dan menilai pelaksanaan Islam yang dijalankan oleh orang Islam saat ini masih sangat dangkal dan belum sesuai dengan tuntutan syariah, maka Islam bukan saja akan menjadi fitnah akan tetapi juga akan semakin sulit diterima oleh siapapun khususnya mereka yang telah memiliki rasa benci dan dendam terhadap Islam selama ini. Karena itu tidak mengherankan jika semakin banyak umat Islam yang acuh tak acuh terhadap agamanya akibat banyaknya oknum-oknum yang mengatasnamakan dirinya sebagai pejuang agama akan tetapi apa yang dilakukan jauh panggang dari api.
Diakui atau tidak bahwa tindakan terorisme yang terjadi akhir-akhir ini di beberapa tempat telah menjadi tolak ukur seseorang terhadap Islam padahal Islam yang dipahami oleh kebanyakan orang justru bertolak belakang dengan apa yang dipahami oleh kelompok terorisme tersebut dan menganggap mereka telah mencabit-cabit Islam bukan saja dari dalam tetapi juga dari luar bahkan telah memporakporandakan nilai-nilai Islam yang luhur dan sejati.