Jaringan kelompok radikal di Indonesia terus berdiaspora. Melalui propaganda, banyak WNI yang terhasut menjadi partisan mereka. Sementara, pemerintah tidak memiliki aksesibiltas yang cukup untuk menggalang “ide damai” ke setiap sudut pelosok daerah. Meski internet telah memangkas batas teritori yang memungkinkan setiap pengguna bertatap muka secara virtual, tetapi, seperti disebut James Brook dalam Resisting the Virtual Life, komunikasi virtual selalu bersifat destruktif. Kabar terakhir, Datasemen Khusus 88 Antiteror bersama Kemensos memulangkan ...
Read more 0 DOWNLOAD
DOWNLOAD
https://drive.google.com/drive/folders/1ktGqR1SadhXN9jnl0HngRL9cwXNL4C8i?usp=sharing
Editorial
14 Tahun BNPT dan Kebutuhan Desain Strategi Kontra Radikalisasi Berkelanjutan di Era AI
Abdul Malik 19 Juli 2024 Dalam beberapa dekade terakhir, kelompok radikal dan teroris telah bertransformasi secara signifikan dalam metode dan strategi mereka, terutama dengan merambah dunia digital. ...
Analisa
Rapor Penanggulangan Terorisme Era Jokowi
Haris Fatwa 4 November 2024 Tahun 2013, organisasi teror Al-Qaeda in Irak (AQI) resmi berganti nama menjadi the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pada 29 ...