Jaringan kelompok radikal di Indonesia terus berdiaspora. Melalui propaganda, banyak WNI yang terhasut menjadi partisan mereka. Sementara, pemerintah tidak memiliki aksesibiltas yang cukup untuk menggalang “ide damai” ke setiap sudut pelosok daerah. Meski internet telah memangkas batas teritori yang memungkinkan setiap pengguna bertatap muka secara virtual, tetapi, seperti disebut James Brook dalam Resisting the Virtual Life, komunikasi virtual selalu bersifat destruktif. Kabar terakhir, Datasemen Khusus 88 Antiteror bersama Kemensos memulangkan ...
Read more 0 e-Jurnal
DOWNLOAD BUKU
Editorial
15 Tahun BNPT: Siap Jaga Indonesia
Abdul Malik 16 Juli 2025 Tahun 2025 menandai usia ke-15 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai sebuah lembaga strategis penanggulangan terorisme yang dibentuk pada tahun 2010. Pasca aksi ...
Analisa
Anak dalam Jejaring Teror, Bagaimana Menghentikan?
Abdul Malik 25 Juli 2025 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengkonfirmasi adanya peningkatan penetrasi propaganda radikal yang menyasar kelompok rentan seperti anak, remaja dan perempuan. Di tengah ...