Bila tidak ada persamaan pada agama-agama, kita tidak akan menyebutnya dengan nama yang sama ‘agama’. Bila tidak ada perbedaan diantaranya, kita pun tidak akan menyebutnya dengan kata majemuk ‘agama-agama’. Begitu kira-kira menurut mistikus Islam, Fritchof Schuon dalam karya terkenalnya The Trancendent Unity of Religions dalam mencari titik temu antar agama-agama. Sederhananya begini, setiap kita menyebutkan agama kepada setiap agama-agama yang berbeda nama, secara tidak langsung sebenarnya kita sudah menyadari tentang ...
Read more 0 e-Jurnal
DOWNLOAD BUKU
Editorial
Kritik Nalar Beragama ala Kartini : Upaya Pembebasan dari Dogmatisme dan Fanatisme
Abdul Malik 22 April 2025 Dalam surat-suratnya yang dihimpun dalam buku yang fenomenal Habis Gelap Terbitlah Terang, dalam versi bahasa Indonesia dan Door Duisternis Tot Licht dalam ...
Analisa
“Merawat Tanah Air adalah Jihad Kita”, Mencegah FTF dalam Gejolak Suriah
Haris Fatwa 19 Desember 2024 Sejak munculnya ISIS pada tahun 2014 hingga 2018, sekitar 600 foreign terroris fighter (FTF) atau kombatan teroris asing (KTA) Indonesia telah berada ...