4 Tips Memerdekakan Diri dari Virus Radikalisme-Terorisme

4 Tips Memerdekakan Diri dari Virus Radikalisme-Terorisme

- in Narasi
428
0

Menjelang perayaan kemerdekaan HUT RI ke-78, kita justru ditampakkan oleh satu kasus penangkapan tersangka teroris oleh Densus 88 Antiteror Polri, yang ternyata seorang karyawan di PT KAI. Artinya apa? kita sedang darurat penularan radikalisme-terorisme di berbagai ranah yang mengharuskan kita benar-benar merdeka dari penularan-nya.

Tersangka teroris yang ternyata karyawan PT KAI ini telah aktif sejak lama menyebar propaganda ajaran radikal-teroris tanpa disadari oleh kita. Ini adalah trik propaganda radikalisme-terorisme yang tidak disangka-sangka, ternyata menjadi fakta. Maka, hal ini meniscayakan satu kesadaran penting, bahwa yang paling bertanggung-jawab terhadap keselamatan diri kita dari penularan virus ini, adalah diri kita sendiri.

Ada 4 Tips Bagi diri Kita untuk Merdeka dari Virus Radikalisme

Pertama, jangan mudah terpengaruh dengan ajakan jihad-jihad oleh siapa-pun di sosial media. Seperti kasus tersangka teroris karyawan PT KAI yang ternyata, dia aktif dan massif di berbagai platform media sosial membangun propaganda radikal. Maka, ketika kita melihat atau menemukan semacam propaganda yang dibawa: entah itu seorang guru, ustadz, karyawan BUMN atau instansi pemerintah lain dan mengajak kita untuk menegakkan jihad melakukan aksi radikal seperti bom bunuh diri atau perilaku radikal-zhalim lainnya.

Maka, sudah sepantasnya bagi kita untuk men-skip ajakan itu dan jangan teperdaya dengan status orang yang mengajak. Jadi, jangan buat diri kita lengah terpengaruh oleh seseorang untuk melakukan tindakan zhalim mengatasnamakan jihad. Karena kita melihat status atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang mengajak jihad itu sendiri demi kita merdeka/terbebas dari penularan virus radikal-teroris itu sendiri.

Kedua, tanamkan dalam pikiran, bahwa di negeri ini tidak ada konsep negara yang baik lagi, selain NKRI. Tentu, dalam banyak kajian, dalam banyak kebenaran teologis di dalam Al-Qur’an dan dalam banyak fakta-fakta terkait tegaknya negara selain NKRI layaknya khilafah/negara Islam. Itu harus kita pahami dalam pikiran, hanyalah akal-akal-an kelompok yang menginginkan kekuasaan di negeri ini.

Konsep NKRI adalah konsep yang telah final dan nilai-nilai yang digunakan telah sesuai dengan prinsip ajaran Al-Qur’an yang mengacu ke dalam wilayah “Baldatun Tayyibatun Warabun Ghafur”. Dengan orientasi nilai rahmat dan maslahat bagi tatanan sebuah bangsa. Jadi, tanamkan dalam pikiran kita, bahwa tidak ada konsep yang lebih layak di negeri ini, kecuali konsep NKRI untuk kita pertahankan.

Ketiga, jangan termakan oleh narasi yang membuat kita menjadi benci pemerintah, benci aparat keamanan negara layaknya TNI-Polri. Ini menjadi sering tersebar di berbagai platform dunia maya dengan membawa semacam hoax, fitnah dan adu-domba agar kita benci pemerintah dan benci terhadap aparat berwajib. Propaganda yang semacam ini sebagai satu strategi, agar kita hilang rasa kepatuhan, hilang rasa kebangsaan dan hilang rasa semangat untuk menjaga tatanan di negeri ini.

Kondisi yang semacam ini adalah satu bentuk penularan virus radikal-teroris yang paling membahayakan untuk kita hindari. Karena efek-nya akan membuat seseorang menjadi anti-negara dan mudah diracuni oleh pemahaman bahwa bangsa ini dianggap perlu hancur digantikan oleh prinsip bernegara yang dianggap islami. Maka, ketika kita menemukan propaganda/narasi yang arahnya agar kita membenci pemerintah/aparat negara, maka sudah semestinya kita harus hindari dan jangan termakan oleh narasi yang akan merugikan kita sendiri.

Keempat, sadari bahwa ajakan kelompok radikal layaknya ISIS akan menyengsarakan kehidupan kita di dunia dan tentunya di akhirat. Mengapa? telah begitu banyak sesal hijrah yang dilakukan orang Indonesia yang berangkat ke negara ISIS. Seperti sesal hijrah Febri Ramdhani yang menjadi saksi sejarah langsung kelamnya dan ketidaksesuaian janji kelompok ISIS dengan fakta yang sebenarnya dipenuhi oleh peperangan dan pembantaian.

Begitu banyak saksi sejarah bahwa tegaknya negara Islam/Khilafah yang digaungi kelompok ISIS di Indonesia adalah satu jalan kesengsaraan bagi kita. Tentunya, tidak hanya di dunia karena di akhirat kita akan mendapatkan kesengsaraan. Karena ajaran kelompok radikal-teroris membenarkan kezhaliman dan melanggar nilai-nilai kemanusiaan yang sangat dikecam keras di dalam Al-Qur’an.

Dari 4 tips di atas adalah satu ikhtiar kita atau jihad kita bersama untuk menyelamatkan diri kita masing-masing. Agar, benar-benar merdeka dari penularan virus radikalisme-terorisme. Karena yang bertanggung-jawab atas keselamatan kita agar tak terkontaminasi virus radikalisme-terorisme adalah diri kita sendiri untuk menyatakan merdeka dari virus radikalisme-terorisme dengan beberapa tips di atas.

Facebook Comments