Jangan Ada Kebencian di Antara Kita! Mari Sebar Cinta dan Damai

Jangan Ada Kebencian di Antara Kita! Mari Sebar Cinta dan Damai

- in Narasi
1350
1
Jangan Ada Kebencian di Antara Kita! Mari Sebar Cinta dan Damai

Demi kemaslahatan, demi mekarnya bunga kedamaian, demi abadinya kerukunan, maka jangan biarkan di antara kita ada kebencian. Kita jangan mudah terbuai dengan adanya provokasi dan hasutan-hasutan. Jangan mudah teperdaya dan tertipu. Mari kita tindih berita-berita tak benar dengan nasihat-nasihat cinta damai Mari kita taburi medsos dengan kebaikan-kebaikan.

Ingatlah, bahwa kita mempunyai tanggung jawab yang sama, yaitu menjaga ruang medsos agar tetap sehat, damai, mendidik, dan mencerdaskan. Sebab, konten-konten yang mengajak pada intoleransi, kekerasan, permusuhan, kebencian, radikal, teror, hoax, dan kebejatan lainnya, seabrek berkeliaran.

Selama jari kita masih bisa digerakkan, maka semangat untuk membersihkan medsos dari ujaran-ujaran kebencian harus tetap dilaksanakan. Karena itu, perbanyaklah menulis pesan-pesan perdamaian di medsos yang kita punya. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kalau melihat pesan-pesan perdamaian di halaman medsos orang lain, janganlah segan-segan untuk membagikan. Dengan begitu, berarti kita telah menumbuhkan hal-hal yang positif, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Sehingga, nantinya banyak di antara kita yang bisa berdamai meski berbeda pilihan, keyakinan, golongan, suku, ras, dan agama.

Tetapi, bila kita enggan menabur benih-benih kebaikan, merasa direpotkan dan malas, maka berita-berita atau konten-konten negatif akan lebih berserakan dibanding dengan pesan-pesan kearifan dan kebenaran. Pada akhirnya, akan banyak orang-orang yang mudah terbawa arus, terombang-ambing, bahkan tak menutup kemungkinan untuk menyebar berita-berita hoax dan pertikaian.

Baca juga :Menyebarkan Virus Cinta di Sosial Media

Sekali lagi, ingatlah, bahwa kekuatan orang-orang yang menyebar, mengajak, dan menyarankan orang-orang pada hal-hal yang negatif sangatlah kuat. Jadi, yuk bergerak untuk berkontribusi dalam mendamaikan umat manusia dengan menyebarkan atau membuat konten positif, sehingga timeline medsos lebih damai.

Mari saling mencintai, saling toleran, dan saling melengkapi. Jangan biarkan ada hoax dan kebencian di antara kita. Sebab bila itu terjadi, maka kita terberai-berai, kita akan saling membenci, akan saling bermusuhan. Keadaan yang awalnya damai meski beragam, hancur lebur lantaran provokasi kebencian. Keharmonisan dan kerukunan pun bisa berubah menjadi konflik yang tak berkesudahan.

Berdasar pada kejadian tak karuan tersebut, mestinya kita sebagai rakyat yang mendambakan kemolekan kedamaian, harus mampu membersihkan dunia dari ujaran-ujaran kebencian, terlebih di media sosial (medsos). Mengingat, arus informasi begitu cepat, hanya menggunakan satu jari saja, sebuah berita bisa menyebar ke seluruh dunia.

Kehebatan atau kecepatan sebuah informasi, amukannya lebih mengerikan dibandingkan dengan petir yang kalau menyambar hanya mengenai satu titik saja. Tentu, akan sangat menyengsarakan kalau yang berserakan di medsos adalah berita kebohongan, karena ia akan benar-benar membakar kerukunan dan kedamaian.

Nah, karena itu, yuk, kita lakukan sebuah dobrakan untuk mengusir ujaran-ujaran kebencian dengan menyebar atau membuat konten-konten positif. Sehingga, timeline medsos kita isinya membawa dampak positif bagi kedamaian. Dan, orang-orang yang mampir ke medsos kita, nantinya bisa lebih mengedepankan perdamaian ketimbang permusuhan.

Sumbangsih yang bisa kita lakukan untuk mengepel debu-debu kebencian di Bumi Pertiwi ini, salah satunya, ya, bisa dengan menyebarkan atau membuat konten-konten damai. Bisa dengan menulis, membuat video, membuat gambar atau foto, kartun, atau apapun yang intinya mengajak untuk berdamai, toleran, saling mencintai, dan saling menghargai.

Dengan menabur pesan-pesan perdamaian, meramaikan dinding-ding Nusantara dengan kalimat-kalimat kerukunan dan toleransi. Kemungkinan besar, bakteri-bakteri kebohongan akan mati. Terengah-engah dalam kerumunan perdamaian dan kerukunan.

Tetapi, hal ini sulit terwujud kalau kita hanya diam, terlebih ikut meneriakkan kebencian dan menyebarkan berita kebohongan. Maka, pupuslah pengharapan perdamaian, terkeok-keok dalam cacian dan kebencian. Akhirnya, kezhaliman-kezhaliman menganga, siap menerkam dan melukai keharmonisan.

Sekarang, mari kita berjanji untuk saling menjaga, untuk saling toleransi, dan saling mencintai. Kita memang berbeda, tapi jangan sampai perbedaan kita dijadikan alasan untuk tidak bersatu dalam cinta damai. Ingatlah, bahwa dengan saling mencintai, saling menerima, hidup kita akan indah. Bahkan lebih indah dari hubungan Romio dan Juliet. Kemesraan yang kita punya, jangan biarkan berlalu begitu saja. Salam satu cinta, satu jiwa, satu negara. Damai itu Indonesia.

Facebook Comments