Jumat, 26 April, 2024
Informasi Damai
Archives by: Ach Fawaid

Ach Fawaid

0 comments

Ach Fawaid Posts

Khalifah Milenial: Mengawal Ideologi Pancasila dengan Ukhuwwah Wathoniyyah

Khalifah Milenial: Mengawal Ideologi Pancasila dengan Ukhuwwah Wathoniyyah
Narasi
Terus menjaga kedaulatan dan membentengi negara dari perpecahan dan permusuhan adalah amanah yang tidak boleh di kesampingkan. Sebab, saat ini banyak kalangan yang mencoba merong-rong persatuan Indonesia. Beragam macam gangguan datang dari segala penjuru, mulai dari mewabahnya hoax, intoleransi, hingga ada yang menginginkan berdirinya negara Islam dengan mengkampanyekan khilafah. Sebagai khalifah dalam mengawal Pancasila, maka kita harus menguatkan ukhuwwah wathoniyyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air) dengan Ideologi Pancasila itu sendiri ...
Read more 1

Runtuhkan Ideologi ISIS dengan Ideologi Pancasila

Runtuhkan Ideologi ISIS dengan Ideologi Pancasila
Narasi
29 Juni 2014, merupakan tanggal di mana kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), menyatakan dirinya sebagai negara Islam sekaligus negara kekhalifahan dunia. Tak hanya itu, sebagai kekhalifahan, kelompok jihad salah kaprah ini mengklaim kendali agama, politik, dan militer atas semua Muslim di seluruh dunia. Bahkan, ISIS selalu berusaha untuk menguasai dunia. Kelompok ekstremis yang dipimpin oleh khalifah Abu Bakr al-Baghdadi dan berganti nama menjadi ad-Dawlah al-Islamiyah, menurut para ...
Read more 2

Rumah Ibadah Jangan Dijadikan Tempat Provokasi

Rumah Ibadah Jangan Dijadikan Tempat Provokasi
Narasi
Kata Mbah Sujiwo Tejo dalam akun Twitternya, “Intinya, bagaimana sembahyang itu bisa mendorong seluruh hatimu untuk menolong orang lain. Itulah inti pergi ke masjid, gereja, wihara, kuil, dan sebagainya.” Bila demikian, berarti rumah ibadah merupakan sarana tumbuhnya hidayah, kasih-sayang, kedamaian, kerukunan, dan toleransi. Alangkah salah kaprah bila kemudian ada seseorang yang menyampaikan pesan-pesan permusuhan, kebencian, dan hoax di tempat ibadah. Sebab, hal itu bertolak belakang dengan tujuan ibadah, yaitu mendekatkan ...
Read more 1

Debat Itu Mendamaikan, Bukan Memecah Belah!

Debat Itu Mendamaikan, Bukan Memecah Belah!
Narasi
Di zaman millennial ini, ladang untuk berdebat tentu bukan hanya di dunia nyata saja. Hadirnya sosial media, ternyata memberikan wadah baru yang lebih luas untuk beradu argumen, pemahaman, dan cara berpikir. Sehingga, kita pun tidak hanya berdiskusi dengan orang-orang sekitar, tetapi lebih luas, bisa antar kota, provinsi, dan bahkan antar negara. Sayangnya, ada begitu banyak orang yang salah dalam menggunakan bentuk kebebasan berkomunikasi ini. Jangan heran bila kemudian kita sering ...
Read more 1

Jangan Ada Kebencian di Antara Kita! Mari Sebar Cinta dan Damai

Jangan Ada Kebencian di Antara Kita! Mari Sebar Cinta dan Damai
Narasi
Demi kemaslahatan, demi mekarnya bunga kedamaian, demi abadinya kerukunan, maka jangan biarkan di antara kita ada kebencian. Kita jangan mudah terbuai dengan adanya provokasi dan hasutan-hasutan. Jangan mudah teperdaya dan tertipu. Mari kita tindih berita-berita tak benar dengan nasihat-nasihat cinta damai Mari kita taburi medsos dengan kebaikan-kebaikan. Ingatlah, bahwa kita mempunyai tanggung jawab yang sama, yaitu menjaga ruang medsos agar tetap sehat, damai, mendidik, dan mencerdaskan. Sebab, konten-konten yang mengajak ...
Read more 1

Resolusi 2019: Tutup Hate Speech Buka Hate Free Day

Resolusi 2019: Tutup Hate Speech Buka Hate Free Day
Narasi
Selamat Tahun Baru, semoga hidup kita lebih damai, lebih tenteram, dan lebih toleran. Hanya saja, semua itu tidak akan bisa terjadi selama kita tidak menutup hate speech (ujaran kebencian) dan membuka hate free day (hari tanpa kebencian). Menjadi lebih baik di tahun 2019 ini, merupakan tugas setiap individu yang tidak boleh diabaikan. Kalau di tahun 2018 kita masih sering melakukan hal-hal yang membuat terjadinya suatu kebencian, pertikaian dan permusuhan, maka ...
Read more 1

Relawan Melenial: Menggerakkan Literasi Damai di Sosial Media

Relawan Melenial: Menggerakkan Literasi Damai di Sosial Media
Narasi
Setiap orang berpotensi untuk bisa menulis dengan baik, meski hanya satu paragraf. Andai, setiap orang menulis lima belas kata saja di dinding atau status sosial medianya tentang perdamaian, maka kemungkinan besar umat manusia merasakan betapa indahnya kedamaian. Pun sebaliknya, ketika di sosial media banyak status atau tulisan yang berisi cacian, hinaan, pertengkaran, maka dunia serasa berantakan tak karuan, kacau. Inilah alasannya, penting adanya relawan literasi damai demi menjaga keutuhan NKRI ...
Read more 2

Mengubur Radikalisme di Kampus dengan Pancasila

Mengubur Radikalisme di Kampus dengan Pancasila
Narasi
Kesaktian luar bisa pada Pancasila tidak boleh kita sia-siakan terlebih diabaikan. Lima jurus yang melekat pada tiap Sila-nya wajib kita kuasai, kemudian kita praktikkan. Terlebih, jika kita seorang mahasiswa yang telah dikabarkan sebagai pembawa agen perubahan. Karenanya, mengubah cara pandang yang berbau radikalisme dan terorisme juga merupakan tugas mahasiswa. Masalahnya, kekhawatiran yang paling ditakutkan, ketika kita–mahasiswa–tidak menguasai jurus-jurus sakti Pancasila dan tak mau berlatih untuk menguasainya. Sedangkan, kekerasan dan kebejatan ...
Read more 0

Sosial Media: Wadah Menambah Amal Kebaikan, Bukan untuk Menambah Dosa

Sosial Media: Wadah Menambah Amal Kebaikan, Bukan untuk Menambah Dosa
Narasi
“Di dunia maya, kita pun perlu selalu ingat firman-Nya: Dan, jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Q.5:2).” (Gus Mus) Pentingnya cerdas bermedia sosial di zaman yang serba paket data ini, tentu harus diutamakan. Mengingat, telah seabrek pelanggaran terjadi seperti; provokasi, hoax, hasutan, hinaan, tipuan, cemooh, ancaman, dan bahkan ujaran kebencian demi kebencian. Mengapa suasana sosmed seakan-akan sangat kejam? Bahkan, hampir tak menemukan kesejukan, ketenteraman. Hancur berantakan lantaran tingkah yang ...
Read more 1

Pendamai Adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Dicintai Tuhan

Pendamai Adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Dicintai Tuhan
Narasi
Ketika seseorang melihat sesuatu yang tidak ia disukai, biasanya reaksi yang dialaminya adalah perasaan mangkel, caremmet, jengkel, dan bahkan marah. Tetapi, berbeda dengan pendamai atau orang yang mencintai perdamaian. Ia akan santai dan rileks, jiwanya diselimuti dengan kasih sayang. Tingkahnya tak memihak kepada siapapun. Ia menjadi pencerah. Menjadi pencegah adanya permusuhan yang bisa berkepanjangan. Bagaimana dengan kita, ketika dihadapkan dengan suasana yang menjengkelkan atau dihadapkan dengan perbedaan pendapat, keyakinan dan ...
Read more 0