Seorang filusuf berkeliling di tengah keramaian. Ia mengajak berdialog, berdiskusi, dan berefleksi agar mendorong masyarakat berpikir secara kritis dan mencapai pemahaman yang lebih dalam. Ia tidak merasa lebih pintar dari yang lain, tetapi ia hanya memerankan diri sebagai bidan yang melahirkan pikiran seseorang dalam dirinya. Ia membantu orang lain melahirkan pikiran dari pemahaman mereka sendiri. Salah satu kutipan yang menggambarkan pesona kearifan sang filusuf adalah : “satu-satunya pengetahuan yang saya ...
Read more 0 e-Jurnal
DOWNLOAD BUKU
Editorial
Kritik Nalar Beragama ala Kartini : Upaya Pembebasan dari Dogmatisme dan Fanatisme
Abdul Malik 22 April 2025 Dalam surat-suratnya yang dihimpun dalam buku yang fenomenal Habis Gelap Terbitlah Terang, dalam versi bahasa Indonesia dan Door Duisternis Tot Licht dalam ...
Analisa
“Merawat Tanah Air adalah Jihad Kita”, Mencegah FTF dalam Gejolak Suriah
Haris Fatwa 19 Desember 2024 Sejak munculnya ISIS pada tahun 2014 hingga 2018, sekitar 600 foreign terroris fighter (FTF) atau kombatan teroris asing (KTA) Indonesia telah berada ...