Minggu, 24 Agustus, 2025
Informasi Damai
Editorial

Editorial

Sumpah Pemuda dan Perjuangan Pemuda Melawan Hoaks dan Radikalisme di Era Digital

Sumpah Pemuda dan Perjuangan Pemuda Melawan Hoaks dan Radikalisme di Era Digital
Editorial
Pada tanggal 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda diucapkan, menciptakan tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan. Pada saat itu, pemuda-pemuda bersemangat dari berbagai etnis, suku, dan budaya bersatu demi impian besar, yaitu membangun sebuah negara yang menjadi rumah bersama bagi beragam kelompok. Sumpah Pemuda mewakili cita-cita besar pemuda Indonesia pada ...
Read more 0

Jihad Santri Belum Usai: Tantangan Jihad Kontemporer di Era Disrupsi

Jihad Santri Belum Usai: Tantangan Jihad Kontemporer di Era Disrupsi
Editorial
Pada tanggal 22 Oktober, catatan sejarah menghadirkan momen yang istimewa bagi santri di Indonesia. Penetapan Hari Santri Nasional yang diikuti dengan lahirnya Undang-undang Pesantren menjadi bentuk rekognisi negara secara resmi terhadap peran penting santri. Namun, seiring berjalannya waktu, tantangan baru muncul di tengah masyarakat, terutama bagi para santri. Era disrupsi ...
Read more 0

Orang Tua dan Tantangan Membentuk Watak Toleransi Anak di Era Digital

Orang Tua dan Tantangan Membentuk Watak Toleransi Anak di Era Digital
Editorial
Dalam era globalisasi yang semakin terinterkoneksi, di mana ragam budaya dan agama saling bersinggungan, peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka menjadi individu yang menghargai perbedaan menjadi sangat krusial. Banyak hal yang mempengaruhi dan membentuk karakter anak di luar kontrol orang tua. Salah satunya melalui berbagai asupan konten informasi di ...
Read more 0

Memperingati Kelahiran Rahmat Bagi Semesta

Memperingati Kelahiran Rahmat Bagi Semesta
Editorial
Kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam Tahun Gajah memiliki makna mendalam yang tidak hanya berdampak pada perkembangan agama Islam, tetapi juga pada peradaban manusia secara keseluruhan. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad, masyarakat Arab hidup dalam masa kegelapan, baik dalam aspek sosial, moral, maupun spiritual. Era jahiliyah ditandai ...
Read more 0

Agama sebagai Jalan Damai

Agama sebagai Jalan Damai
Editorial
Agama pada mulanya adalah sebuah harapan akan perdamaian. Ajaran agama berbicara kepada seluruh manusia yang mempunyai kecenderungan untuk membuat kerusakan di muka bumi dengan fitnah, kebencian, konflik dan kekerasan. Agama menyapa hati manusia, mengarahkan naluri manusia dan mengembalikan fitrah manusia agar memiliki kecenderungan ke arah perdamaian. Agama sebagai jalan damai. ...
Read more 0

Merawat Persaudaraan: Menghindari Hasutan Pemecah Belah

Merawat Persaudaraan: Menghindari Hasutan Pemecah Belah
Editorial
Di era kecanggihan teknologi dan informasi serta dinamika sosial yang semakin kompleks, persaudaraan adalah harta berharga yang harus kita rawat dengan pemahaman yang mendalam dan bijak. Sebagai masyarakat yang hidup dalam keragaman budaya, agama, dan pandangan politik, menjaga persaudaraan adalah kewajiban untuk menghindari jeratan hasutan pemecah belah. Hasutan pemecah belah ...
Read more 0

Menjernihkan Mekanisme Kontrol Tempat Ibadah

Menjernihkan Mekanisme Kontrol Tempat Ibadah
Editorial
Pernyataan Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel dalam rapat dengan Komisi III DPR, Senin (4/9/2023) mendapat sorotan. Beberapa media memberikan judul yang kurang relevan dengan mengatakan : BNPT mengusulkan semua tempat ibadah di bawah kontrol pemerintah. Terang saja, pemberitaan ini mendapatkan respon kritik dari berbagai pihak. Pada kesempatan itu, sejatinya, Kepala ...
Read more 0

Belajar dari Teroris Perempuan Pertama di Indonesia; Bagaimana Dia Terpapar?

Belajar dari Teroris Perempuan Pertama di Indonesia; Bagaimana Dia Terpapar?
Editorial
“Ini bukan bom bunuh diri secara saya putus asa ingin mengakhiri hidup saya, tetapi bom bunuh diri ini yang istilahnya istisyhadi ini adalah untuk menggapai ridho Allah dan mendapatkan keutamaan jihad fi sabilillah” demikian pernyataan tegas tanpa sesal dari seorang perempuan narapidana terorisme pada 13 Desember 2016, Dian Yulia Novi, ...
Read more 0

13 Tahun BNPT : Musim Semi Radikalisme dan Tantangan Indonesia Emas

13 Tahun BNPT : Musim Semi Radikalisme dan Tantangan Indonesia Emas
Editorial
Pengalaman adalah guru terbaik. Ungkapan yang lazim kita dengar ini setidaknya tepat untuk dilakukan oleh bangsa ini. Dalam konteks memahami dan mencegah radikal terorisme, bangsa ini harus mengambil pelajaran penting dari berbagai pengalaman masa lalu. Suburnya intoleransi, radikalisme dan terorisme pasca reformasi sejatinya musim semi radikalisme yang tumbuh subur dari ...
Read more 0

Hijrah : Memperingati Tahun Kelahiran Peradaban yang Mempersaudarakan

Setiap peradaban besar mempunyai titik tolak dan momentum yang diperingati yang dikenal dengan sistem kalender. Kalender Gregorian adalah yang identik dengan umat Nasrani dan paling umum dikenal secara internasional diperkenalkan Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 yang mengawali pada 1 Januari. Bangsa Yahudi dengan kalender Ibrani mengenal tahun baru Rosh Hashanah. Ada juga peradaban Tionghoa berbasis siklus bulan yang dikenal dengan Imlek. Ada pula Kalender Persia yang dikenal sebagai Kalender Iran dengan tahun baru yang disebut Nowruz. Dan tentu saja, peradaban Islam yang dikenal dengan tahun baru Hijriyah, dimulai bulan Muharram. Kenapa Islam akhirnya memutuskan harus mempunyai sistem kalender dan peringatan yang harus diperingati setiap tahun? Bukankah Nabi tidak mengajarkannya? Pertama tentu kita tidak boleh berasumsi Islam dengan ijtihad pemikiran dan kebudayaannya sudah selesai ketika Nabi wafat. Banyak sekali tantangan dan kebutuhan yang harus dilalui dan dilampaui umat Islam. Inovasi, kreasi dan kebaruan bukan bid’ah yang tabu dalam memajukan Islam. Adalah Khalifah Umar bin Khattab yang berinisiatif agar umat Islam mempunyai sistem penanggalan yang jelas karena ketiadaan catatan waktu dari dokumen untuk keperluan admistratif pemerintahan. Dipanggillah tokoh-tokoh untuk mendiskusikan sistem kalender dan awal mula tahun dalam Islam. Singkat kata, Islam mengawali pada momentum perpindahan dari Makkah ke Madinah yang dikenal hijrah. Sistem kalender ini pun dikenal dengan Tahun Hijriyah. Bukan merujuk pada sistem kalender Romawi, Persia dan sebagainya. Bukan pula merujuk pada kelahiran atau wafatnya Nabi. Pilihan cerdas umat Islam adalah momentum hijrah. Jenius dan tepat sekali ketika kalender Islam disandarkan pada momentum hijrah. Setiap tahun umat Islam diingatkan untuk kembali mengambil pesan dan semangat perpindahan mentalitas dan pemikiran dari kejumudan, fanatisme, dan kebencian menuju semangat komunitas Madinah yang dinamis, toleran, terbuka dan yang paling penting terikat dalam persaudaraan. Hijrah Nabi ke Madinah bukan sekedar pelarian dan pencarian suaka politik sebagaimana hijrah sebelumnya. Hijrah kali ini berbeda. Ada misi penyelamatan umat dari cengkraman penyiksaan kaum Qurays sekaligus misi perdamaian di Madinah sebagaimana permintaan para suku-suku yang selalu terlibat pertikaian di sana. Maka, yang paling sukses dan teringat dari hijrah ini adalah ikatan persaudaraan Madinah. Membangun sebuah peradaban yang diikat dengan tali persaudaraan. Tidak ada lagi kekerasan, kebencian dan ekslusifitas, tetapi semua berada dalam naungan konsitusi yang disusun dan diperjanjikan bersama. Sangat brilian apa yang dilakukan Rasulullah dengan gerakan hijrah dan membangun Madinah. Tidak ada yang merasa tersisihkan. Pendatang tidak mengalahkan pribumi. Perbedaan suku dan agama bukan halangan untuk saling melindungi. Negara dengan ide demokrasi yang pada saat bersamaan daratan lain masih bermegah-megah dengan sistem kekaisaran dan kerajaan. Dan tentu saja, tidak mengherankan ketika sahabat Umar, sang Khalifah dan mujtahid ini, tidak diragukan memilih momentum hijrah sebagai penanda awal tahun baru Islam. Bukan tanpa makna dan pesan. Umar tentu saja ingin umat Islam generasi berikutnya yang belum mengalami peristiwa hijrah mampu merasakan energi dan sensasi hijrah. Apa pesannya? Umat Islam diajak untuk melakukan muhasabah. Intropeksi dan refleksi. Meninggalkan kebiasaan penuh dendam, benci dan permusuhan menuju semangat saling bersaudara. Selamat Tahun Baru Islam, Mari Perkokoh Persaudaraan Kebangsaan Kita.
Editorial
Setiap peradaban besar mempunyai titik tolak dan momentum yang diperingati yang dikenal dengan sistem kalender. Kalender Gregorian adalah yang identik dengan umat Nasrani dan paling umum dikenal secara internasional diperkenalkan Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 yang mengawali pada 1 Januari. Bangsa Yahudi dengan kalender Ibrani mengenal tahun baru Rosh ...
Read more 0