Membangun Persaudaraan Lewat Dunia Maya

Membangun Persaudaraan Lewat Dunia Maya

- in Narasi
4180
0

Akhir tahun 2013 di dunia maya beredar sebuah gambar poster yang kurang lebih bertuliskan, “Bos saya tidak percaya kekuatan media maya, saya ingin membuktikan bahwa gambar saya ini akan melintasi berbagai benua di dunia, tolong share poster ini jika anda membacanya, dan saya akan tunjukkan kepada bos saya.” Poster yang dibuat oleh seseorang yang tinggal di Amerika itu segera menyebar ke berbagai belahan dunia dalam hitungan hari, bahkan mungkin dalam hitungan jam.

Poster itu nyaris tanpa muatan atau tendensi apapun selain untuk menunjukkan bahwa duniamaya memiliki kekuatan yang luar biasa, yang dengan super cepat sanggup memenuhi lini masa para pemilik akun media sosial. Bayangkan jika anda membuat sesuatu hal serupa dengan muatan positif seperti aksi kemanusiaan, kerjasama bidang perdamaian, atau jalinan silaturahmi antar benua.

Contoh lain adalah tentang hukuman mati dengan segala kontroversinya. Hal yang mungkin saja 10 atau 5 tahun lalu tidak pernah anda bayangkan terjadi kehebohan sedemikian rupa. Berbagai berita, teori, statemen bahkan spekulasi dari orang yang sama sekali tidak pernah kenal sebelumnya tiba-tiba terpaksa terbaca persis setelah bangun dari tidur karena mampir di lini Facebook.

Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak yang menggunakan sosial media. Statista.com memprediksi tahun 2018 pengguna facbook di Indonesia akan mencapai 97.5 juta pengguna. Sebelum ada media sosial, untuk menyampaikan satu pesan kepada jutaan orang tentu saja membutuhkan energi dan biaya yang besar. Kini teknologi telah memberikan fasilitas kepada kita untuk berbuat baik. Sekaranglah saat yang tepat untuk menebarkan kebaikan dan silaturahmi kepada semua orang.

“Dari Qatadah dari seorang laki-laki dari Khats`am dari bapaknya, ia berkata bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah, wahai Rasulullah, manakah amal yang paling utama di sisi Allah? Rasul pun menjawab, amal yang paling utama di sisi Allah adalah beriman kepada Allah swt. kemudian ia bertanya lagi, lantas apa lagi wahai Rasulullah? Rasul pun menjawab, menjalin sitaurrahmi.” (H.R. Abu Ya’la).

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat: 12).

Sebaik-baik amal adalah silaturahmi dan sekeji-kejinya perbuatan adalah fitnah dan kebohongan. Tidak usah menunggu lebih lama lagi, muliakan jari kita dengan menulis perkara baik dan menebar kebaikan serta cegah mungkar dengan tidak membagikan informasi yang membawa kebencian.

Semoga kekuatan teknologi ini membawa kita kepada kehidupan yang khusnul khatimah. Amin.

Facebook Comments