Mengisi Medsos Kita dengan Keteduhan, bukan Kegaduhan!!

Mengisi Medsos Kita dengan Keteduhan, bukan Kegaduhan!!

- in Narasi
783
0

Hingga saat ini, kita sedang berperang melawan wabah covid-19. Berbagai ikhtiar kita lakukan. Seperti melakukan physical distancing, memakai masker, cuci tangan dan hingga mengikuti semua aturan protokol kesehatan. Ini menjadi jalan jihad kita bersama-sama. Agar bangsa ini bisa segera hidup normal dengan baik seperti semula.

Pada hakikatnya, kita sama-sama merasa bosan dengan pola hidup yang semacam ini. Siapa yang tidak merasakan jenuh ketika aktivitas sehari-hari kita selalu di rumah saja. Baik aktivitas belajar-mengajar maupun bekerja yang serba daring dan aktivitas sosial yang dibatasi. Kita pun menyadari bahwa media sosial (medsos) sebagai jalan alternatif untuk menjadi semacam “teman baik” untuk mengubur dan menghilangkan segala kejenuhan, kebosanan dan bahkan depresi dengan hiburan-hiburan yang ada di media sosial tersebut.

Di tengah kondisi masyarakat yang sedang mengalami nasib yang seperti inilah seharusnya kita membangun semacam kesadaran diri untuk mengisi media sosial dengan konten-konten yang bisa menghibur, meneduhkan, menggembirakan, mendamaikan dan bahkan membuat motivasi semangat berjuang di tengah peperangan melawan wabah tersebut.

Karena wabah covid-19 adalah problematika kita semua. Bagaimana di dalamnya harus saling bersatu untuk menguatkan satu sama lainnya, menjaga satu sama lainnya dan membangun kesadaran untuk saling tolong-menolong satu sama lainnya. Dalam konteks saat ini, sangat penting untuk kita sama-sama berkontribusi di media sosial di dalam berperan mengisi konten-konten yang arahnya menghibur, mengedukasi, mendamaikan, tolong-menolong dan bahkan mengarahkan media sosial sebagai platform untuk saling menyemangati satu sama lainnya.

Janganlah kita biarkan media sosial kita diisi dengan kezhaliman, kebencian, berita bohong yang mengadu-domba dan berbuat perpecahan. Karena kondisi kita saat ini sedang terpuruk di tengah pandemi. Lalu bisa-bisanya kita justru memperburuk keadaan ini bukan menjadi lebih baik. Tetapi membawa keadaan ini menjadi lebih buruk.

Seperti berita bohong yang bisa merusak persaudaraan, pertemanan antar satu kelompok dan bahkan perpecahan yang berdampak kepada disentegritas bangsa ini sendiri. Maka, wabah yang sangat berpotensi merusak persatuan sosial adalah media sosial yang kadang kita selalu mengikuti hawa nafsu kita untuk menyebarkan informasi atau konten yang berpotensi menghancurkan tatanan bangsa ini.

Kita harus menggunakan sebaik-baiknya media sosial kita untuk saling membantu. Mari kita isi dunia maya ini dengan konten yang positif dan bermanfaat serta tidak merugikan. Apakah itu arahnya kepada hiburan, edukasi, tips, semangat atau motivasi. Yang terpenting adalah kita mengisi media sosial kita dengan konten-konten yang bisa menolong kebosanan masyarakat di tengah wabah ini dengan menyuguhkan konten di media sosial yang bisa mengisi waktu luang mereka.

Karena, jika kita tidak mampu mendamaikan, maka janganlah berbuat kerusakan dan pertumpahan darah. Juga, jika kita tidak mampu membantu mereka secara material kepada mereka yang tertimpa musibah wabah tersebut, maka salah satu cara untuk kita bisa menyumbangkan potensi kita adalah mengisi media sosial untuk bisa menghibur, memberikan edukasi, mendamaikan satu sama lain, membentuk perdamaian dan membangun kontak kebersamaan dan persatuan di tengah wabah.

Dengan cara seperti inilah kita bisa menang melawan wabah tersebut. Jangan biarkan wabah berita bohong, kebencian, hate speech dan provokasi menjadi bakteri baru yang paling ganas menghancurkan keharmonisan kita. Karena wabah ini jauh lebih berpotensi menghancurkan bangsa ini dengan mudah. Hanya dengan hitungan detik, menit dan jam.

Facebook Comments