Hampir bisa dipastikan setiap peristiwa kematian teroris narasi yang menumpulkan otak sehat kita akan selalu bertebaran di dunia maya. “jasadnya harum, wajahnya tersenyum, mengeluarkan keringat”, dan narasi lainnya dilempar ke tengah masyarakat untuk menanamkan persepsi bahwa tindakan destruktif mereka adalah benar dan kematian mereka adalah kematian para pahlawan. Bahkan hal yang hampir tak masuk akal pun dijadikan bahan propaganda semisal awan berbentuk lafadz Allah pada saat pemakaman Santoso. Publik dengan ...
Read more 0 e-Jurnal
DOWNLOAD BUKU
Editorial
14 Tahun BNPT dan Kebutuhan Desain Strategi Kontra Radikalisasi Berkelanjutan di Era AI
Abdul Malik 19 Juli 2024 Dalam beberapa dekade terakhir, kelompok radikal dan teroris telah bertransformasi secara signifikan dalam metode dan strategi mereka, terutama dengan merambah dunia digital. ...
Analisa
“Merawat Tanah Air adalah Jihad Kita”, Mencegah FTF dalam Gejolak Suriah
Haris Fatwa 19 Desember 2024 Sejak munculnya ISIS pada tahun 2014 hingga 2018, sekitar 600 foreign terroris fighter (FTF) atau kombatan teroris asing (KTA) Indonesia telah berada ...