Jumat, 19 April, 2024
Informasi Damai
negara

negara

Pendirian Negara Bukan Tujuan Islam

Narasi
Kelompok Islam tertentu menganggap bahwa kehadiran Islam sebagai sebuah sistem untuk mendirikan sebuah negara. Bahkan memandang Islam sebagai sistem pemerintahan yang wajib diterapkan dalam suatu negara. Negara yang dikuasai secara penuh oleh sebagai orang Islam. Batas wilayah dan paspornya adalah syahadat. Pandangan tersebut tidak salah, tetapi kurang tepat diterapkan di Indonesia. Keberagaman Indonesia merupakan titik terpenting dalam pendirian dan lahirnya Indonesia. Tatkala Islam dijadikan sebagai sistem pemerintahan, maka akan terjadi ...
Read more 0

Konsep Ummah, Pancasila, dan Negara-Bangsa

Narasi
Agama adalah sumber kebahagiaan, kasih sayang, dan kedamaian. Agama bukanlah sumber bencana, bukan perusak harmoni antar sesama. Kalau ada pihak yang bertindak atas nama agama terbukti merusak harmoni antar sesama, besar kemungkinan ada salah paham dan gagal paham dalam memahami ajaran agama. Termasuk dalam berbangsa dan bernegara. Jangan sampai agama justru menjadi pemecah belah bangsa ini dalam menguatkan etos kebangsaan dan kenegaraan. Jejak kesejarahan umat Islam Indonesia telah membuktikan bahwa ...
Read more 0

Gagal Paham Relasi Agama dan Negara

Narasi
Wacana menjadikan Indonesia sebagai negara berlandaskan syariat Islam (khilafah-red) sejatinya bukanlah sesuatu yang baru. Begitu juga dengan diskursus mengenai negara sekuler. Sejak pertama kali republik ini berdiri, perdebatan bentuk negara pun sudah santer bergulir. Ada kalangan agamamis yang dengan tegas dan mantab menginginkan dasar negara Indonesia berlandaskan syariat Islam. Adapun tokoh yang secara terang-terangan menginginkan Islam sebagai dasar negara, salah satunya adalah mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Ki Bagoes Hadikoesoemo. ...
Read more 0

Bung Hatta: Menjernihkan Relasi Agama dan Negara

Tokoh
“Kalau Indonesia pecah, pasti daerah di luar Jawa dan Sumatra akan dikuasai kembali oleh Belanda dengan menjalankan politik devide et impera, politik memecah dan menguasai…” Pernyataan ini ditegaskan Bung Hatta dalam buku “Di Sekitar Proklamasi 17 Agustus1945”. Pernyataan ini terkait dengan protes para pemuka agama Kristen dan Protestan di Indonesia Timur melalui seorang opsir Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Peristiwa itu terjadi pada sore 17 Agustus 1945, di mana tujuh kata ...
Read more 0