“Barang impor selalu menggiurkan.” Mungkin istilah ini tepat untuk menggambarkan penetrasi ideologi transnasional di Indonesia. Bagimana tidak, bagi sebagian orang, corak keberagamaan yang datang dari luar lebih menarik –bahkan dianggap lebih asli –dari pada cara keberagamaan dalam negeri. Paham, ajaran, dan gaya kebergamaan yang datang dari luar langsung disamput dengan gegap-gempita, dikampanyekan, dan diklaim sebagai satu-satunya jalan kebenaran. Yang berbeda dengan ini dianggap salah bahakan terkadang dicap dengan cap sesat, ...
Read more 0 Abdul Rahman Harahap
Abdul Rahman Harahap Posts
Sering kali, sejarah Kemerdekaan Indonesia disampaikan kepada anak-anak oleh kelompok tertentu sebagai hasil perjuangan kelompoknya saja. Seolah-olah Indonesia bisa merdeka hanya karena hasil perjuangan dari pihaknya saja, tanpa ada peran dan kontribusi di luar kelompoknya. Narasi “Indonesia tak akan merdeka tanpa ulama”, “Nusantara tak akan bebas dari penjajahan tanpa peran umat Islam”, “umat Islam sangat berjasa dalam memerdekakan Indonesia” dan baru-baru ini narasi bahwa perjuangan para perjuang kemeredekaan tak lepas ...
Read more 0 “Jika terjadi banjir kita lari ke masjid. Jika terjadi bencana, kita kumpul di masjid. Kok, ada virus kita disuruh menjauh dari masjid?” adalah salah satu provokasi yang tersebar dan viral di media sosial. Dalam kondisi pandemi yang semakin meningkat, yang harus kita waspadai adalah adanya sekelompok orang yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pragmatis kelompoknya. Dalam keadaan seperti ini, provokasi, menyudutkan kelompok tertentu, narasi destruktif, serta ujaran kebencian lainnya, sering ...
Read more 0 Virus radikalisme ternyata lebih menggeliat seiring dengan meningkatnya virus covid-19. Ketika dunia berimigrasi ke dunia digital, para aktor radikalisme juga memanfaatkan memen ini sebagai ladang untuk merekrut anggota. Harus diakuai, virus radikalisme tidak kalah berbahayanya dari virus Covid-19. Jika yang terakhir bisa merusak imunitas individual, maka yang pertama bisa menghancurkan imunitas sosial. Relasi sosial, harmoni masyarakat, dan keguyuban sesama anak bangsa bisa hancur akibat dari infiltrasi dari virus radikalisme. Tidak ...
Read more 0 Melawan radikalisme-terorisme sejatinya adalah tugas bersama (siapa pun dia!), bukan hanya tugas pemerintah, apalagi hanya tugas BNPT saja. Inilah semangat utama yang ingin disampaikan oleh Perpres No. 7 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan (RAN PE). Memang harus diakui, ada semacam fenomena di lapangan seolah-olah tugas melawan redikalisme itu hanya tugas pemerintah. Akibatnya, ketika ada aksi terorisme, sebagian oknum langsung –bahkan sering diiringi dengan provokasi –menuduh ...
Read more 0 Dalam satu riwayat disebutkan, malam-malam ketika orang sudah mulai tidur, Imam Syafii, pendiri mazhab Syafii menemui murid kesayangannya, Ahmad bin Hanbal, pendiri mazhab Hanbali. Imam Syafii mengetok pintu pelan-pelan. Ahmad bin Hanbal kemudian membuka pintu. Melihat gurunya datang malam-malam, Ahmad bin Hanbal bertanya-tanya, apa gerangan guru saya datang malam-malam, tidak biasanya. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar, Imam Syafii menyatakan maksudnya. Kata Imam Syafii: “Tadi siang saya melewati majelismu, saya melihat dirimu di ...
Read more 0 Minggu-minggu ini, Toa masjid menjadi pembicaraan publik. Hal ini terkait dengan postingan Zascia Mecca di Instagramnya, yang mempertanyakan soal Toa mesjid yang dinilainya sudah berlebihan, tidak etis, dan kurang elegan. Memang sudah menjadi rahasia umum, penggunaan Toa mesjid di Indonesia, khususnya di bulan puasa, sering membuat tidak nyaman. Toa yang seharusnya membuat orang nyaman dan aman, justru –dalam beberapa – membuat masyarakat tidak nyaman. Penggunaaan Toa yang berlebihan saat membangunkan ...
Read more 0 Kartini bukan lagi sekadar nama, ia sudah menjadi simbol, paradigma, visi, bahkan acuan cara berpikir, bertindak, dan bersikap bagi perempuan ideal. Perempuan single parent yang berjuang menafkahi anak-anaknya disebut Kartini; perempuan yang memerangi butu huruf kaum wanita dinamai Kartini; perempuan penjaga lingkungan agar bebas dari sampah dipanggil Kartini; begitu seterusnya. Kartini sudah menjelma menjadi monumen perjungan bagi setiap wanita, bisa ditafsirkan sesuai dengan konteks masing-masing. Jika Kartini dulu berjuang mengangkat ...
Read more 0