Di era digital saat ini, fenomena kebangkitan aktivisme keagamaan radikal semakin menjadi perhatian global. Internet, sebagai alat komunikasi dan pertukaran informasi yang sangat efisien, telah membawa dampak besar bagi kehidupan sosial dan keagamaan. Di satu sisi, teknologi ini memperluas akses terhadap pengetahuan dan memperkuat jaringan sosial, namun di sisi lain, ia juga menjadi saluran bagi penyebaran ideologi radikal yang dapat memicu terorisme, kekerasan, dan kesenjangan sosial. Salah satu alasan aktivisme ...
Read more 0 Dzuriya Dzuriya
Dzuriya Dzuriya Posts
Dalam era digital saat ini, peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari semakin tak terelakkan. Sinergi antara santri, yang merupakan bagian penting dari komunitas pesantren, dan teknologi dapat menjadi kunci untuk membangun generasi emas. Generasi ini diharapkan tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang santun. Santri dalam pandangan masyarakat dikenal dengan dedikasi tinggi terhadap ilmu agama. Namun, untuk menjawab tantangan zaman, mereka perlu dibekali dengan keterampilan teknologi. Pendidikan di ...
Read more 0 Di era globalisasi yang semakin pesat, interaksi antara berbagai budaya dan sistem kepercayaan menjadi semakin kompleks. Kearifan lokal sering kali dipromosikan sebagai cara untuk memperkuat identitas budaya, namun ada kekhawatiran bahwa penguatan ini dapat mengancam akidah yang telah menjadi fondasi bagi banyak masyarakat. Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menggali kearifan lokal tanpa mengorbankan nilai-nilai agama yang telah ada. Salah satu contoh yang mencolok adalah praktik kearifan lokal di Indonesia, ...
Read more 0 Seringkali konten-konten radikal berseliweran di dunia maya yang membuat riuh masyarakat, khususnya kaum milenial dengan ketidakadaban dalam bermedsos (media sosial). Gempuran konten radikal inilah yang semestinya menjadi dorongan bagi kaum milenial untuk senantiasa beraksi menebarkan perdamaian. Aksi tersebut dilakukan guna menumpaskan konten radikal di dunia maya demi kemaslahatan bangsa (Indonesia). Konten radikal yaitu informasi yang ada dalam media massa, khususnya media online yang berisi ajakan menggunakan kekerasan kepada orang yang ...
Read more 0 Nilai-nilai Pancasila sangat tepat ditanamkan di tengah gempuran radikal terorisme dalam negara Indonesia yang beragam. Nilai Pancasila dapat menjadi penengah sekaligus pencegah guna memoderasikan radikal terorisme. Sejatinya nilai-nilai Pancasila bersumber pada ajaran agama, serta dijadikan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam berbangsa dan bernegara. Aksi radikal terorisme yang cenderung dengan kekerasan, sangatlah menentang visi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 “menjadikan bangsa yang merdeka, ...
Read more 0 Peran da’i di tengah maraknya kelompok radikal terorisme di Indonesia sangatlah penting, sebab seorang da’i memiliki bekal ilmu terkait kebenaran ajaran agama (Islam). Munculnya kelompok radikal terorisme dapat disebabkab oleh seseorang yang tidak paham secara komprehensif tentang ke-Islaman. Da’i dapat berkolaborasi dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dalam mencegah radikal terorisme yang terus mengakar. Para radikal dan teroris menyatakan apa yang mereka lakukan (teror) adalah jihad fii sabilillah (jihad di ...
Read more 0 Hari raya Idul Fitri semakin dekat. Artinya bulan Ramadan akan usai. Idul Fitri merupakan hari penyucian diri, baik jiwa maupun raga dari perbuatan yang munkar, seperti intoleransi bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia. Penyucian tersebut berguna untuk menjadikan umat muslim menjadi insan yang fitri (suci) di hari yang fitri. Hari raya Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal tahun Hijriyah. Penetapan 1 Syawal antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menggunakan ...
Read more 0 Ramadan selain dijuluki Syahrus Shiam (bulan diwajibkan berpuasa), juga dijuluki sebagai Syahrul Jihad (bulan jihad). Di mana pada bulan Ramadan, seluruh umat Islam berbondong-bondong meraih kemenangan dengan cara senantiasa beribadah mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta bertindak kebaikan terhadap sesama manusia semata-mata ingin mendapatkan pahala yang melimpah. Julukan Syahrul Jihad pada bulan Ramadan, berkaca pada peristiwa perang badar yang terjadi di pertengan bulan Ramadan. Tidak sedikit orang yang ...
Read more 0 Krisis akhlak masih terus melanda pada kalangan anak di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Krisis akhlak mencerminkan belum mampunya pendidikan saat ini dalam menciptakan generasi bangsa yang berkualitas (santun, dan anti kekerasan). Namun dapat menyikapi krisis akhlak dengan pendidikan anti kekerasan dalam lingkungan keluarga, terutama orang tua. Orang tua adalah madrasatul ula (pendidikan pertama) bagi setiap anak. Orang tua-lah yang mengemban peran paling besar dan penting dalam keluarga, terutama pada ...
Read more 0 Menuju kontestasi Pemilu (Pemilihan Umum) 2024, politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) masih terus digaungkan pada ruang publik sebagai bentuk penyerangan kepada lawan politik. Penggunaan sentimen SARA dalam memperebutkan kursi politik bisa berpotensi memecah belah kehidupan bangsa multikultural, karena merusak kebhinekaan dan toleransi. Pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2023, ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) Rahmat Bagja dalam diskusi Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), ...
Read more 0