Dalam kehidupan beragama di Indonesia, terdapat banyak perbedaan yang seringkali menimbulkan gesekan dan perdebatan, khususnya terkait dengan sikap yang cenderung “hitam-putih” dalam melihat praktik keagamaan. Pendekatan ini sering kali menciptakan batasan-batasan yang rigid, yang akhirnya memperuncing perbedaan dan menghilangkan esensi utama dari ajaran agama itu sendiri. Salah satu contoh aktual dari fenomena ini adalah polemik yang muncul akibat kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) untuk merayakan Natal bersama, yang beberapa waktu lalu ...
Read more 0 Archives by: Ernawati Ernawati
Ernawati Ernawati
Ernawati Ernawati Posts
Dalam kehidupan beragama di Indonesia, terdapat banyak perbedaan yang seringkali menimbulkan gesekan dan perdebatan, khususnya terkait dengan sikap yang cenderung “hitam-putih” dalam melihat praktik keagamaan. Pendekatan ini sering kali menciptakan batasan-batasan yang rigid, yang akhirnya memperuncing perbedaan dan menghilangkan esensi utama dari ajaran agama itu sendiri. Salah satu contoh aktual dari fenomena ini adalah polemik yang muncul akibat kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) untuk merayakan Natal bersama, yang beberapa waktu lalu ...
Read more 0 Belakangan ini, lini masa media sosial ramai dengan perbincangan terkait keputusan Kementerian Agama untuk menggelar perayaan Natal bersama bagi pegawainya. Sebagian pihak menyambutnya dengan kecurigaan yang besar, bahkan mengaitkannya dengan tuduhan-tuduhan berat, seperti sinkretisme, penyamaan agama, dan ancaman terhadap akidah umat Islam. Sebuah wacana yang sejatinya mengundang perdebatan serius tentang arti dan kedudukan toleransi dalam kehidupan beragama di Indonesia, negara yang sejak awal kemerdekaan telah memilih Pancasila sebagai dasar negara ...
Read more 0 Indonesia adalah negara dengan kekayaan keberagaman yang luar biasa, baik dari segi agama, suku, maupun budaya. Keberagaman ini tidak hanya menjadi kenyataan sosial, tetapi juga pondasi yang membentuk jati diri bangsa. Prinsip dasar negara yang tertuang dalam Pancasila, khususnya sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa,” menjadi landasan kuat yang memastikan bahwa negara Indonesia menghormati kebebasan beragama dan menjamin setiap warganya untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya. Pancasila sebagai dasar negara ...
Read more 0 Hari ini, 2 Desember, masyarakat Indonesia menyaksikan kembali perbincangan yang kian mengemuka mengenai ‘Islam politik’ dan nasionalisme, terutama menjelang Reuni 212. Isu ini, yang semakin santer di media sosial, turut mengangkat perdebatan soal simbol-simbol negara, salah satunya desakan untuk mengganti bendera merah putih dengan “bendera Islam”. Narasi ini semakin memperuncing dikotomi antara menjadi Muslim yang taat atau warga negara yang setia. Masyarakat seolah dipaksa untuk memilih di antara keduanya, seakan ...
Read more 0 Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman etnis, agama, dan budaya, menghadapi tantangan besar dalam menjaga persatuan di tengah gelombang ekstremisme yang kerap kali muncul dalam bentuk radikalisasi ideologi atau kekerasan. Dalam menghadapi ancaman ini, penanaman nilai Bela Negara dan Moderasi Beragama di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, menjadi strategi yang sangat relevan dan penting. Kedua nilai ini, jika diterapkan dengan tepat, dapat menjadi benteng yang kokoh untuk mencegah penyebaran ekstremisme yang ...
Read more 0 Kerentanan anak-anak terhadap paham ekstrem termasuk xenofobia dan chauvinism menjadi perhatian serius dalam dinamika sosial Indonesia masa kini. Di tengah arus informasi yang bergerak cepat dan tak selalu terverifikasi, generasi muda berada dalam posisi yang rentan terhadap narasi yang memecah belah. Paham-paham tersebut tidak hanya mengancam pemikiran kritis anak-anak, tetapi juga menggerus fondasi kebangsaan Indonesia yang bertumpu pada prinsip kebhinnekaan. Revitalisasi filosofi Ki Hajar Dewantara menjadi kebutuhan mendesak untuk memperkuat ...
Read more 0 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat fenomena yang mengkhawatirkan dalam dinamika sosial anak-anak masa kini. Data KPAI tahun 2024 menunjukkan adanya pergeseran pola dampak perundungan (bullying) pada generasi Alpha yang sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya. Jika generasi Z cenderung menyalurkan tekanan dari pengalaman bullying ke arah destruktif diri seperti depresi atau tindakan bunuh diri, generasi Alpha justru menampakkan kecenderungan reaktif: mereka meniru kekerasan yang dialami dan mengembalikannya dalam bentuk kejahatan. ...
Read more 0 Di tengah era globalisasi yang semakin maju, konsep “ukhuwah global” sering digembar-gemborkan sebagai prinsip solidaritas antarbangsa yang melampaui batas negara dan identitas lokal. Meskipun menawarkan janji persatuan dunia, ilusi ukhuwah global dapat memperparah ketegangan, khususnya di negara-negara yang sedang mengalami konflik internal. Ketika identitas global lebih ditekankan daripada identitas lokal, potensi perpecahan menjadi semakin besar, sebagaimana terlihat dalam konflik yang berkepanjangan di Sudan, Suriah, Libya, dan Yaman. Konflik-konflik ini, selain ...
Read more 0 Propaganda terbaru ISIS melalui majalah al-Naba’ (2025) yang menyerukan ajakan berjihad ke Sudan merupakan bukti bagaimana jaringan ekstremis memanfaatkan konflik global untuk menyalurkan ideologi dan merekrut simpatisan. Dalam edisi tersebut, ISIS menampilkan Sudan sebagai medan perjuangan umat dan menyamarkan seruan militeristik dengan narasi keagamaan. Seruan ini kemudian diamplifikasi oleh jaringan lokal seperti Jemaah Ansharut Daulah (JAD), yang menerjemahkan pesan global itu ke dalam bahasa, konteks, dan sentimen sosial Indonesia. Proses ...
Read more 0
