Minggu, 24 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Mohammad Sholihul Wafi

Mohammad Sholihul Wafi

0 comments

Mohammad Sholihul Wafi Posts

Ulama: Pewaris Nabi dan Benteng NKRI

Narasi
“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda) Jelas bahwa misi kenabian yang dibawa oleh para nabi adalah membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan dan ketimpangan dengan konsep tauhid yang dibawanya. Agar, manusia bisa hidup dengan selamat dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karenanya, ulama sebagai seorang pewaris para nabi sebenarnya mewarisi misi tersebut. Ulama memiliki tanggung jawab membawa lingkungan masyarakatnya menuju keselamatan intergalistik. Tak ...
Read more 0

Hidupkan Cyber Siskamling, Tangkal Radikalisme

Narasi
Di era kemajuan teknologi komunikasi seperti sekarang ini, penyebaran paham radikal dan terorisme menjadi semakin mudah dan makin sulit dilacak. Melalui media internet, pola radikalisasi menjadi kian modern dan menyebar tanpa banyak tatap muka. Tak jarang juga, ia juga melibatkan organisasi yang sebetulnya masih “abu-abu” keterikatannya dalam menanamkan ideologi terorisme. Akibatnya, di beberapa tempat di Indonesia, masih banyak perilaku radikal (anti-kemanusiaan) dan bahkan ada yang rela melakukan bunuh diri dengan ...
Read more 0

Kobarkan Jurnalisme Damai, Hindari Perpecahan!

Narasi
Kelahiran era reformasi telah membuka keran kebebasan pers. Pers tidak lagi dikekang seperti dahulu sebagaimana sebelum era reformasi diagungkan. Sebagai mimpi yang telah diidam-idamkan oleh para aktivis gerakan reformasi, nyatanya hari ini, kebebasan pers hadir seperti buah simalakama. Di satu sisi, dengan adanya kebebasan pers orang bisa dengan bebas mengemukakan ide dan pendapat. Akan tetapi di sisi lain, seringkali kebebasan pendapat dimaknai secara kebablasan. Kepentingan si pembuat berita atau ulasan ...
Read more 0

Santri sebagai Urat Nadi NKRI

Narasi
“Kelak para penerus trah Diponegoro, tidak saja akan meneruskan perjuangannya, namun akan tiba satu masa, ketika Belanda hanya akan menghadapi dua pilihan, berhadapan secara hitam putih dengan nusantara. Dan ketika itu buat Belanda hanya ada dua pilihan. Menang atau kalah. Tidak ada jalan tengah”, Ujar Pangeran Hendrik, seorang Pangeran Muda Belanda berusia 16 tahun ketika mendatangi Pangeran Diponegoro di tempat pengasingannya. Kiranya benar apa yang telah diungkapkan oleh Hendrik tersebut. ...
Read more 0

Dari Santri, oleh Santri, untuk NKRI

Narasi
Tanggal 22 Oktober 2017 ini, merupakan ketiga kalinya kita memperingati sebagai Hari Santri Nasional. Dalam peringatan ini, sudah selayaknya kita memperkuat peran santri sebagai harus tonggak bela agama dan bela negara dalam menjaga keutuhan NKRI. Harus diakui, dalam awal sejarah perlawanan terhadap penjajah di Nusantara, yang dilakukan oleh kalangan umat Islam, terhitung sejak pengusiran Portugis dari Malaka yang dilakukan oleh Sultan Demak Adipati Unus pada tahun 1521, sejak saat itu ...
Read more 0

Kebhinnekaan Sebagai Modal Sosial Bangsa

Narasi
Akhir-akhir ini diskursus mengenai kebhinnekaan menjadi kajian menarik untuk dibicarakan. Pasalnya, meskipun kita telah sepakat menjadi bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika, tapi masih ada kelompok-kelompok radikal yang menggugat kesepakatan tersebut dan ingin mengganti dengan system khilafah yang penuh perdebatan. Bahkan, ironinya kebhinnekaan dimanfaatkan sebagai ajang adu domba antar-warga negara dan antar-umat beragama. Oleh karenanya, pemahaman mengenai makna kebhinnekaan menjadi hal penting dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka ...
Read more 0

Menjunjung Tinggi Pancasila, Mengubur Radikalisme

Narasi
Dalam kehidupan beragama, kita sering mendengar ungkapan yang menyatakan “tidak ada kekerasan dalam agama dan tidak ada agama dalam kekerasan”. Hanya saja, tampaknya ungkapan menjadi tidak relevan bila kita hadapkan dengan situasi kehidupan beragama di Indonesia. Persentase tindakan radikal dan kekerasan terbesar justru dipromotori oleh orang atau kelompok yang mengatasnamakan agama. Tak ayal, tindakan radikal berbasis agama menjadi bahaya laten di negeri ini. Ironis memang, agama yang diharapkan mampu mewujudkan ...
Read more 0

Merawat Kebhinnekaan, Merawat NKRI

Narasi
Ihwal Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman (kebhinnekaan) yang plural adalah kenyataan takdir yang tidak bisa ditengarai. Ia merupakan kenyataan yang mutlak harus diterima dan tidak bisa diperdebatkan. Tinggal, bagaimana kita harus menyikapinya hari ini? Apakah kita akan merawatnya? Atau justru mengingkari takdir itu, dengan menghancurkan sendi-sendi kebhinnekaan itu? Tapi, yang perlu diketahui, kebhinnekaan akan menjadi kekuatan bila dirawat, namun akan merusak segala tatanan yang telah berdiri hari ini, kalau ...
Read more 0

Islam Agama Rahmat, Bukan Laknat

Narasi
Bagaimanapun, beragama merupakan keniscayaan bagi orang yang memiliki kepercayaan tentang adanya dimensi ketuhanan yang maha dalam segalanya. Hanya saja, sering terjadi ironi dalam kehidupan beragama yang kita jalani hari ini. Terutama dalam beragama Islam. Entah terjadi karena kekeliruan dalam memahami teks agama, atau karena kepentingan segelintir kelompok semata. Yang jelas, hari ini marak cara berislam yang hitam-putih, saling mengkafirkan dan saling memusuhi. Parahnya, perilaku ini sering bermuara pada tindakan-tindakan radikal ...
Read more 0

Bung Karno dan Impian Kebangsaan

Narasi
Bulan Juni, bukan hanya diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, tetapi juga hari kelahiran sang pencetusnya, Presiden pertama dan sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno. Ia dilahirkan pada waktu fajar tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Oleh karena ia lahir pada saat fajar menyongsong, maka selanjutnya, ia dijuluki pula sebagai “Sang Putra Fajar” (Cindy Adams, 1965). Tentu saja, dalam momentum kelahiran Bung Karno ini, kita perlu merefleksi, sudah sejauhmanakah ...
Read more 0