Radikalisme agama muncul dari pemahaman agama yang kaku, baku, dan hanya sibuk dengan kulitnya saja. Sikap intoleransi muncul dari ketidakmampuan dari para penganutnya untuk masuk ke level yang lebih dalam, yakni substansi ajaran agama. Ajaran yang selalu menekankan substansi ajaran agama disebut dengan akhlak. Akhlak adalah sifat dasar yang telah terpendam di dalam diri dan tampak ke permukaan melalui kehendak/kelakuan dan terlaksana tanpa ada keterpaksaan oleh satu dan lain hal. ...
Read more 0 Nur Asiah
Nur Asiah Posts
“Yassiru wa la tu’assiru, bassyiru wa la tunaffiru, permudahlah jangan persulit, berilah kabar gembira, jangan membuat orang lari”Itulah kalimat perdana yang ditulis oleh Dr. KH. Malik Madany, M.A, waktu itu masih khatib ‘am PBNU dalam mata kuliah Tafsir Ahkam di UIN Sunan Kalijaga tahun 2014 silam. Ini bukan hanya prinsip beragama, lanjut beliau, tetapi ini adalah prinsip kehidupan dan kemanusiaan. Dalam kondisi apapun kita tidak boleh memprovokasi yang membuat orang ...
Read more 0 Indonesia mempunyai tantangan tersendiri dalam menanggulangi virus Corona. Ini ditunjukkan dari sikap egoisme masyarakat yang tidak mengindahkan kebijakan dari pemerintah. Pemerintah sudah menyatakan bahwa pertemuan dalam jumlah banyak, keramaian, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang mengundang orang banyak, tidak perlu dilakukan lagi. Peningkatan status virus Corona dari epidemi menjadi pandemi membuat semua orang cemas. Social distancing, himbauan belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah sudah dikeluarkan oleh presiden. Pemerintah daerah pun demikian, mengalihkan ...
Read more 0 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) secara kelembagaan boleh saja sudah tumbang dan tersungkur hingga ke dasar. Ini ditandai dengan pembubaran organisasi itu tahun 2017 disusul dengan penggodokan larangan penyebaran ideologi khilafah tahun 2019. Akibat pembubaran itu, tidak sedikit anggota eks-HTI hijrah ke organisasi lain dan banyak di antaranya melakukan strategi yang lebih tertutup. Yang bubar adalah lembaganya, nalar radikalisme ala HTI yang ingin mendirikan khilafah masih hidup di benak para anggotanya. ...
Read more 0 Solidaritas kemanusian itu sejatinya universal dan rasional. Disebut universal, sebab hak, harkat dan martabat manusia itu kapan dan di mana pun sama. Sama-sama wajib dihargai dan dilindungi. Juga bersifat rasional, sebab ia lahir dari alasan rasional yang dilegitimasi oleh nalar manusia. Yakni memanusiakan manusia. Munculnya politik identitas mereduksi makna solidaritas kemanusiaan itu menjadi berwajah dua. Ukurannya pun jadi standar ganda. Jika yang dizalimi itu adalah pihak/agama kami, maka ia wajib ...
Read more 1