Jumat, 19 September, 2025
Informasi Damai
Archives by: Rusdiyono

Rusdiyono

0 comments

Rusdiyono Posts

Jangan Politisasi Agama untuk Kepentingan Pilpres

Jangan Politisasi Agama untuk Kepentingan Pilpres
Narasi
Politisisasi agama adalah suatu fenomena yang telah lama menjadi isu kontroversial di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Namun, sampai kini, agama masih kerap kali dijadikan alat untuk kepentingan politik. Padahal, memanfaatkan sentimen agama untuk mendukung agenda politik tertentu bukanlah tindakan yang konstruktif dan justru dapat merugikan masyarakat serta mengancam keberlanjutan demokrasi. Agama seharusnya menjadi sumber nilai moral dan spiritual bagi individu dan masyarakat. Politisasi agama menciptakan risiko besar karena ...
Read more 0

Natal dan Jembatan Cinta Kasih

Natal adalah waktu yang penuh dengan kehangatan dan kegembiraan, di mana orang-orang berkumpul untuk merayakan kasih sayang dan kedamaian. Suasana Natal memancarkan cahaya kegembiraan yang menyelimuti hati setiap individu, menciptakan jembatan tak terlihat antara satu sama lain. Sebagai simbol persatuan dan cinta kasih, Natal mengajarkan kita arti pentingnya berbagi, saling peduli, dan merayakan kehidupan bersama. Jembatan Cinta Kasih menjadi metafora yang sempurna untuk menggambarkan bagaimana Natal menghubungkan hati-hati yang berbeda. Sebagaimana jembatan yang menyatukan dua sisi sungai, Natal membangun hubungan erat di antara orang-orang dari berbagai latar belakang, meleburkan perbedaan dan memperkuat ikatan kasih sayang. Melalui momen-momen penuh makna selama musim ini, jembatan ini menjadi simbol kebersamaan dan kebahagiaan. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, Natal memberikan kita kesempatan untuk merenung dan bersyukur atas berkah yang telah kita terima. Jembatan Cinta Kasih tidak hanya mencakup hubungan keluarga, tetapi juga mencakup persahabatan dan solidaritas di antara tetangga, kolega, dan bahkan orang asing. Natal membangun kesadaran tentang pentingnya berbagi kebaikan dan menyebarkan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan. Natal juga menjadi saat yang tepat untuk merefleksikan nilai-nilai dasar seperti kasih sayang, kedermawanan, dan toleransi. Jembatan Cinta Kasih menciptakan ruang untuk dialog dan pemahaman yang lebih dalam antara individu-individu dengan pandangan hidup yang beragam. Melalui perayaan ini, kita dapat melihat bahwa persatuan lebih kuat daripada perbedaan, dan bahwa kasih sayang adalah bahasa universal yang dapat menyatukan seluruh umat manusia. Salah satu aspek khusus dari Jembatan Cinta Kasih di Natal adalah kehadiran keluarga. Natal memberikan kesempatan langka untuk berkumpul dengan orang-orang terkasih, mengeksplorasi nostalgia masa lalu, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Suasana penuh cinta di sekitar meja makan Natal menciptakan atmosfer hangat di mana cerita-cerita keluarga diceritakan, tawa bergema, dan rasa bersyukur mengalir begitu alami. Selain itu, keberagaman dalam perayaan Natal juga menjadi cermin dari kekayaan budaya dan tradisi yang diperkaya oleh masyarakat kita. Jembatan Cinta Kasih dihiasi dengan beragam warna, suara, dan cita rasa dari setiap sudut dunia. Dalam perbedaan inilah kita menemukan keindahan yang sebenarnya dari Natal, di mana kekayaan kebudayaan dan toleransi mengukuhkan fondasi kebersamaan. Namun, di balik kilauan Natal, ada juga orang-orang yang merasa kesepian atau terpinggirkan. Jembatan Cinta Kasih juga memberikan kita kesempatan untuk merentangkan tangan kepada mereka yang membutuhkan dukungan dan perhatian ekstra. Natal bukan hanya tentang menerima, tetapi juga memberikan; bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang kepedulian. Melalui jembatan cinta kasih, kita dapat melibatkan diri dalam aksi amal, menyumbang kepada yang kurang beruntung, atau bahkan hanya memberikan senyuman kepada orang asing di sekitar kita. Dengan cara ini, Natal menjadi ajang untuk menjalankan nilai-nilai kasih sayang dalam tindakan nyata, menciptakan efek domino yang menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Dengan demikian, Natal dan Jembatan Cinta Kasih menjadi pilar-pilar yang membangun fondasi masyarakat yang lebih baik. Melalui perayaan ini, kita tidak hanya merayakan momen-momen indah bersama orang-orang terkasih, tetapi juga menyebarkan kebahagiaan kepada yang lain. Jembatan Cinta Kasih melintasi batas-batas dan menyatukan kita sebagai satu keluarga besar manusia, menunjukkan bahwa, pada akhirnya, kita semua berbagi satu tujuan bersama: menciptakan dunia yang dipenuhi oleh kasih sayang dan perdamaian.
Keagamaan
Natal adalah waktu yang penuh dengan kehangatan dan kegembiraan, di mana orang-orang berkumpul untuk merayakan kasih sayang dan kedamaian. Suasana Natal memancarkan cahaya kegembiraan yang menyelimuti hati setiap individu, menciptakan jembatan tak terlihat antara satu sama lain. Sebagai simbol persatuan dan cinta kasih, Natal mengajarkan kita arti pentingnya berbagi, saling peduli, dan merayakan kehidupan bersama. Jembatan Cinta Kasih menjadi metafora yang sempurna untuk menggambarkan bagaimana Natal menghubungkan hati-hati yang berbeda. ...
Read more 0

Insurgensi dan Bahaya Laten Radikalisme

Insurgensi dan Bahaya Laten Radikalisme
Narasi
Insurgensi dan radikalisme merupakan dua fenomena yang seringkali terkait dan dapat mengancam stabilitas suatu negara. Insurgensi merujuk pada pemberontakan atau perlawanan bersenjata terhadap pemerintah yang sah, sedangkan radikalisme mencakup ideologi atau pandangan ekstrem yang dapat mendorong individu atau kelompok untuk menggunakan tindakan kekerasan demi mencapai tujuan mereka. Keduanya memiliki potensi untuk menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional dan masyarakat. Insurgensi sering kali muncul sebagai respons terhadap ketidakpuasan terhadap pemerintahan atau ...
Read more 0

Meluruskan Doktrin Al Wala’ wal Bara’ di Era Negara-Bangsa: ”Yang Bukan Saudara dalam Seiman adalah Sesaudara dalam Kemanusiaan”

Meluruskan Doktrin Al Wala’ wal Bara’ di Era Negara-Bangsa: ”Yang Bukan Saudara dalam Seiman adalah Sesaudara dalam Kemanusiaan”
Keagamaan
Al wala’ wal bara’ adalah salah satu doktrin ajaran yang dipakai oleh kelompok radikal untuk melancarkan misi-misi gerakannya. Dalam al wala” wal bara’, kelompok radikal memunculkan dua konsep secara vis-a-avis, yakni antara konsep mencintai dan membenci. Bagi mereka, dengan konsep al wala’ wal bara’, mencintai hanya terkhusus bagi mereka sebagai mereka sesama muslim, atau lebih tepatnya yang sepemahaman saja dengan mereka. Sedangkan mereka yang diluar golongan, diposisikan sebagai musuh. Terkait ...
Read more 0

Membaca UUD 1945, Melihat Palestina: Kemerdekaan Adalah Hak Semua Bangsa!

Photo 2023 11 06 15.53.39
Narasi
Kemerdekaan adalah hak asasi manusia yang tidak dapat disangsikan, dan hal ini berlaku untuk semua bangsa, termasuk Palestina. Konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade, dan rakyat Palestina terus berjuang untuk hak mereka yang paling mendasar: hak untuk hidup dalam negara merdeka yang berdaulat secara sosial-politik, ekonomi, dan agama. Namun, sejarah konflik yang berkecamuk antara Israel dan Palestina selama beberapa dekade telah mengabaikan hak kemerdekaan yang seharusnya diberikan kepada rakyat ...
Read more 0

Tantangan Pemuda di Tahun Politik Era Deepfake

Tantangan Pemuda di Tahun Politik Era Deepfake
Narasi
Beberapa hari ini viral sebuah video yang berisi pidato Presiden Jokowi dengan menggunakan bahasa Mandarin. Awalnya, masyarakat sempat mempercayai video yang beredar luas di media sosial TikTok tersebut. Namun, belakangan, diketahui ternyata video tersebut merupakan video palsu yang dibuat melalui teknologi kecerdasan buatan (artificial intelegen/AI) deepfake. Deepfake adalah teknologi manipulasi audio dan video yang memungkinkan seseorang untuk membuat konten palsu yang sangat meyakinkan. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, deepfake mampu menggantikan ...
Read more 0

Hari Santri dan Bersih-bersih Pesantren Radikal: Belajar dari Penangkapan Pimpinan Ponpes Nurul Quran

Hari Santri dan Bersih-bersih Pesantren Radikal: Belajar dari Penangkapan Pimpinan Ponpes Nurul Quran
Faktual
Baru-baru ini Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror telah menangkap seorang pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Quran yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan (Sumsel) lantaran diduga terlibat dalam jaringan teroris. Pimpinan ponpes tersebut tak lain adalah Ibnu Wazid (36), seorang pimpinan pesantren yang dikenal juga sering mengisi pengajian dan ceramah keagamaan di masjid sekitar. Keterlibatan Ibnu Wazid dalam jaringan terorisme ini memang tidak terlalu mengejutkan. Sebab, ...
Read more 0

Penangkapan Teroris di Sambas dan Pentingnya Deteksi Dini Ancaman Radikalisme Menjelang Pemilu 2024

Penangkapan Teroris di Sambas dan Pentingnya Deteksi Dini Ancaman Radikalisme Menjelang Pemilu 2024
Faktual
Tim Gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri dan Polda Kalimantan Barat kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial UH (28) di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada Kamis (19/10/2023). Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Pol Raden Petit mengungkapkan bahwa UH (28) merupakan seorang pria yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai seorang tukang ojek di daerah tersebut. Menurut Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pipit Rismanto, menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, pihaknya akan terus ...
Read more 0

Kepala BNPT Dorong Generasi Muda Menjadi Agen Perdamaian; Bagaimana Caranya?

Kepala BNPT Dorong Generasi Muda Menjadi Agen Perdamaian; Bagaimana Caranya?
Faktual
Dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri di Jawa Timur (10/10/2023) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel mengajak generasi muda untuk terus menyuarakan perdamaian demi memelihara harmoni dan kerukunan di Indonesia. Menurutnya, generasi muda memiliki peluang, kesempatan dan potensi besar untuk menyebarkan perdamaian dan toleransi. Selain unggul secara populasi, generasi muda juga memiliki ragam kreativitas yang dapat menunjang penyebaran narasi ...
Read more 0

Kritik, Provokasi, dan Politik Kebencian

Kritik, Provokasi, dan Politik Kebencian
Narasi
Dalam beberapa hari terakhir nama Rocky Gerung menjadi sorotan publik. Isi pidatonya di acara buruh pada 29 Juli lalu dianggap menghina dan mendiskreditkan sosok Presiden Jokowi. Meski Presiden Jokowi sendiri menganggap isi pidato Rocky Gerung itu sebagai hal kecil, namun ketegangan di masyarakat tetap tak terhindarkan. Sebagian kelompok masyarakat merasa tidak terima martabat Presiden Jokowi direndahkan sehingga membuat mereka turun ke jalan, menuntut agar Rocky Gerung diadili secara hukum. Nama ...
Read more 0