Melindungi Anak dari Paham Radikal

Melindungi Anak dari Paham Radikal

- in Narasi
1223
0

Menjadikan seorang anak sukses dalam kehidupan merupakan dambaan setiap keluarga apalagi jika anak itu menjadi panutan di tengah-tengah masyarakat karena kesalehannya, kepatuhannya dan kebaikannya serta perannya dalam membina dan membangun sebuah komunitas. Namun, sayangnya untuk sampai kepada dambaan itu bukanlah persoalan sederhana, apalagi jika memperhatikan kondisi kehidupan moderen yang serba digital seperti saat ini. Seorang anak mampu mengetahui apapun yang ada di sekitarnya hanya melalui gadget yang ada di tangannya.

Kemajuan teknologi yang begitu canggih bukan saja memberikan dampak positif bagi seorang anak yang sedang tumbuh, tetapi juga memberikan dampak negatif yang sangat berbahaya jika kedua orang tuanya membiarkannya larut dalam bentuk kehidupan modern saat ini. Dunia internet atau dunia maya saat ini seperti yang disinggung oleh beberapa penulis sudah sangat sarat dengan konten-konten yang dapat mempengaruhi kehidupan seorang anak di masa depannya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika semua pihak khususnya pemerintah telah menyusun strategi dan langkah-langkah kongrkit dalam upaya menghindarkan anak dari berbagai ancaman baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Ancaman tersebut misalnya narkoba, radikalisme dan terorisme yang merupakan virus yang sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan seorang anak untuk menjadi orang yang sukses dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Perhatian itu tentu tidak cukup, tetapi peran kedua orang tua sangat menentukan atas kehidupan seorang anak di masa yang akan datang. Orang tua memiliki peran yang signifikan dalam kelangsungan hidup seorang anak ke arah yang lebih baik. Karena itu, Rasulullah sejak awal mewanti-wanti agar kedua orang tua membina dan mendidik anak-anaknya mulai dalam kandungan hingga lahir ke permukaan bumi. Bahkan, Rasulullah menjelaskan bahwa kedua orang tualah yang akan menjadikan apakah ia nantinya sebagai Majusi, Nasrani atau Yahudi. Orang tualah yang memainkan peran yang sangat penting dalam pembinaan seorang anak yang baik.

Di Indonesia, paham radikal kini sedang ramai dan digandrungi oleh kelompok-kelompok tertentu khususnya di kalangan anak anak muda. Paham ini begitu cepat memasuki semua lini kehidupan sehingga bukan saja menjangkiti kalangan tertentu akan tetapi semua kalangan termasuk anak-anak baik melalui dunia nyata maupun di dunia maya. Semua informasi dan gagasan tentang radikalisme sangat mudah ditemukan di mana-mana sehingga seorang dengan mudah terjangkiti jenis virus radikalisme. Ironisnya, saat ini virus itu sudah mulai menjangkiti pemikiran anak-anaknya. Bahkan, mereka yang hijrah ke Suriah dan Irak dan bergabung ke dalam kelompok ISIS bukan saja orang dewasa tetapi juga melibatkan anak-anak dengan anggapan ingin hidup di negeri yang menjalankan Khilafah Islam. Padahal, anak-anak tersebut tidak semestinya dilibatkan dalam kehidupan keras seperti itu.

Sejatinya setiap orang tua saat ini sudah harus selalu memikirkan nasib anak-anaknya di masa yang akan datang, bukan melibatkan mereka dalam kehidupan yang serba rumit. Apalagi orang tua melibatkan mereka dalam sebuah kehidupan tertentu yang semestinya bukan menjadi ranah kehidupan anak-anak.

Facebook Comments