Kamis, 21 November, 2024
Informasi Damai
kurban

kurban

Membongkar Pesan Damai dalam Kurban

Narasi
Ibadah Kurban tidak hanya dimanifestasikan sebagai ritual menyembelih sapi, kambing atau pun domba guna memperoleh dagingnya.Ibadah kurban juga tidak hanya dimaknai sebagai sarana untuk memuaskan perut. Lebih dari itu, ibadah kurban bisa ditransformasikan untuk memperkuat tali persaudaraan dan perdamaian. Ibadah kurban sejatinya sebagai ekspresi anti-egoisme dan sikap arogan. Sikap manusia yang rakus, amarah, mentalitas temperamen, dikikis melalui kurban agar tetap berada di jalur perdamaian. Perjalanan Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan anaknya ...
Read more 0

Pesan Keteladanan Dalam Idul Kurban

Narasi
Sejarah penyembelihan kurban (korban) yang pertama dilakukan oleh Ibrahim terhadap anaknya, Ismail. Ketokohan Ibrahim dan Ismail dalam kisah ini menegaskan setidaknya lima ajaran keteladanan abadi. Yaitu emosi, hakikat kurban, kewajiban penerima, kesabaran, dan ketakwaan. Pergulatan emosi yang dialami Ibrahim dan ismail menegaskan bahwa kemanusiaan tetap ada pada diri mereka. Kepemilikan perasaan semisal cemas, takut, ragu, senang, cinta, dan sebagainya menjadi ciri khas psikologi manusia yang dituntut untuk mampu dikendalikan. Pergulatan ...
Read more 0

Idul Adha Meneguhkan Konsep Rahmatan lilalamin

Narasi
Dalam momentum Hari Raya Idul Adha ada dua kegiatan yang sering kita dengar yaitu berkurban dan berhaji. Disebut berqurban karena pada hari itu dilaksanakannya penyembelihan hewan sedangakan berhaji dikenal karena wukufnya para jamaah haji di Afarah. Hal ini merupakan suatu kegembiaran bagi seluruh umat Islam karena perintah berqurban dan berhaji langsung berasal dari Allah SWT. Perintah berkurban berawal dari kisah Nabi Ibrahim yang bermimpi mendapat perintah Allah SWT. Agar menyembelih ...
Read more 0

Memaknai Wukuf, Melawan Saracen untuk Kerukunan Umat!

Narasi
“Inti ibadah haji adalah wukuf di Arafah . “al Haj ‘Arafah,“ demikian sabda Nabi saw. Wuquf berarti “berhenti“ walau sejenak. Dari segi pandangan hukum Islam, siapa yang berhenti walau sejenak di Padang Arafah setelah tergelincirnya matahari 9 Dzulhijjah, maka wukufnya dapat dinilai shahih, walau yang dituntut oleh hukum Islam demi kesempurnaan wukuf adalah keberadaan di tempat ini walau sesaat sebelum matahari terbenam sampai dengan walau sesaat sesudah terbenamnya. Mengapa walau sesaat, karena sesaat atau ...
Read more 0