Selasa, 19 Maret, 2024
Informasi Damai
Archives by: Saiful Bahri

Saiful Bahri

0 comments

Saiful Bahri Posts

Dua Kekufuran Jelang Pemilu: Bughat dan Perpecahan

Dua Kekufuran Jelang Pemilu: Bughat dan Perpecahan
Keagamaan
Ada dua bentuk kekufuran menjelang pemilu 2024 yang harus kita sadari dan perlu kita hindari. Pertama, mengajak kita untuk membangkang (bughat) yakni menolak demokrasi dengan menganggap demokrasi kufur. Kedua, pola narasi perpecahan di tengah perbedaan pilihan politik pada pemilu yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Di dalam prinsip ketauhidan, kufur berarti mendustakan segala sesuatu yang diperintah mau-pun yang dilarang oleh-Nya. Misalnya, kita dituntut oleh-Nya untuk taat kepada pemimpin. Dalam ...
Read more 0

Khittah Pemilu 2024: Mengarungi Pesta Demokrasi yang Berkualitas, Bermartabat dan Beradab

Khittah Pemilu 2024: Mengarungi Pesta Demokrasi yang Berkualitas, Bermartabat dan Beradab
Narasi
Garis perjuangan (khittah) di balik kontestasi politik dalam pemilu 2024 sejatinya tidak sekadar tentang suksesi pemilihan pemimpin. Ini bukan hanya perkara tentang siapa yang harus menang dan siapa yang harus kalah. Tetapi, ini adalah bentuk dari proses (pendewasaan) kita bersama dalam membangun masyarakat yang demokratis. Secara kontekstual, masyarakat yang demokratis adalah masyarakat dengan kesadaran yang egalitarian. Akar dari toleransi, persatuan dan kebersamaan akan tumbuh dalam jati diri yang demokratis. Karena ...
Read more 0

Geliat Negara Islam yang Tak Berakar di Indonesia

Geliat Negara Islam yang Tak Berakar di Indonesia
Narasi
Geliat tegaknya sistem negara Islam di Indonesia sebetulnya tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena konsep negara Islam tak memiliki akar yang komprehensif di dalam Islam. Sebab, Islam tidak pernah berbicara sistem bernegara, tetapi Islam berbicara (prinsip nilai) dalam membangun sebuah negara tanpa harus ber-embel-embel “nama agama”. Dalam bentang sejarah, mimpi besar S.M. Kartosoewirjo dalam menegakkan negara Islam di Indonesia juga tidak pernah berujung pada prinsip ideal-komprehensif tentang negara Islam yang dimaksud. ...
Read more 0

Titik-Temu Toleransi Universal dalam Sila Ketuhanan Pancasila

Narasi
Tindakan intoleransi dan extremism bisa datang dari semua kalangan umat agama. Tetapi, semua agama tidak mengajarkan intoleransi dan ekstrimisme. Mengapa? karena yang keliru bukan agama, tetapi kekeliruan umat dalam beragama. Kekeliruan beragama inilah yang harus dibenahi. Demi menyemai toleransi yang dibenarkan dalam semua agama (toleransi universal). Sebagaimana, kita harus menyembuhkan penyakit klaim ketuhanan secara eksklusif dan destruktif. Karena ini menjadi faktor fundament umat agama bersikap intolerant, ekstrimis, anti-keragaman dan radikal. ...
Read more 0

Mewaspadai 3 Disinformasi Kelompok Radikal di Balik Kebijakan Ulama-Umara

Mewaspadai 3 Disinformasi Kelompok Radikal di Balik Kebijakan Ulama-Umara
Narasi
Solidaritas kebangsaan Indonesia untuk Palestina mampu meniscayakan adanya kerja sama antar ulama dan pemerintah. Keduanya membangun sinergi melalui kebijakan-kebijakan yang sejalan. Ulama dan pemerintah (umara) memiliki komitmen yang sama. Yaitu demi menghentikan kekerasan, menuju perdamaian dan mendukung kemerdekaan. Akan tetapi, agenda semacam ini jelas tidak disukai kelompok radikal, karena semakin memperkuat solidaritas yang bisa mengikat persatuan masyarakat. Sebagaimana saat ini, kelomlok radikal tengah membangun disinformasi di balik kebijakan-kebijakan ulama dan ...
Read more 0

Ijtihad Perdamaian dalam Agama-Agama Abrahamic

Ijtihad Perdamaian dalam Agama-Agama Abrahamic
Narasi
Selama ribuan tahun, kota Yerusalem sebagai bagian dari simbol fundament dalam sejarah agama-agama Abrahamic. Antara Islam, Kristen dan Yahudi, ketiganya sama-sama memiliki “klaim” dengan prinsip teologi yang berbeda. Mengikat ke dalam prinsip transcendent imanen masing-masing agama. Dalam konteks konflik Israel-Palestina, Kita semua sepakat bahwa konflik itu bukan konflik agama. Tetapi, basis konflik perebutan wilayah yang ada di Palestina itu juga berkaitan dengan truth claim berbasis teologis. Di balik simbol suci ...
Read more 0

Titik-Terang Menuju Perdamaian dan Menghentikan Kekerasan di Palestina

Titik-Terang Menuju Perdamaian dan Menghentikan Kekerasan di Palestina
Narasi
Pada hari Selasa 7 November 2023 tepat pada hari ke-32 konflik Israil-Hamas yang telah menewaskan sekitar 10.328 korban jiwa di jalur Gaza. Perdana Menteri Israil Benjamin Netanyahu membuat pernyataan di kanal You Tube IsraeliPM dengan memberi (titik-terang) proses perdamaian, gencatan senjata dan menghentikan kekerasan di Palestina. Perdana Menteri Israil, Benjamin Netanyahu mengatakan “Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya para tahanan kami”. Titik-terang perdamaian terletak pada pernyataan PM Israil di ...
Read more 0

Waktunya Pemuda Bersih-Bersih “Serpihan” Sampah Radikalisme di Sosmed

Narasi
Karakter radikalisme di sosial media itu tidak selamanya utuh. Dia tidak vulgar dan tidak pula secara terang-benderang mengajak seseorang ke dalam tindakan radikal. Dia lebih bersifat serpihan-serpihan sampah yang dapat mengotori pikiran seseorang secara perlahan. Misalnya, banyak video hoax dan fitnah terkait isu konflik Palestina-Israil dengan menggiring opini; pemerintah kita dianggap acuh terhadap situasi yang ada di Palestina. Secara ideologi, melahirkan orientasi “civil distrust” cara pandang masyarakat ke dalam bentuk ...
Read more 0

Imam Al-Ghazali dan Dakwah Kesenian

Imam Al-Ghazali dan Dakwah Kesenian
Keagamaan
Al-Hujjah al-Islam, yakniAbu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi An-Naysaburi Al-Faqih Ash-Shufi Asy-Syafi’I Al-Asy’ari, yang masyhur dipanggil (Imam Al-Ghazali). Dalam sebuah karyanya Ihya Al-ulumudin, Beliau begitu apik di dalam membangun korelasi kognitif, antar pengaruh nada/suara (kesenian) yang indah, sejatinya memiliki dampak positif terhadap kejiwaan seseorang. Di dalam kitab Ihya’ Ulumudin: 2/275. Imam Al-Ghazali mengatakan “Orang yang jiwanya tak tergerak oleh semilir angin, bunga-bunga dan suara seruling musim semi ...
Read more 0

Refelski Kesaktian Pancasila dan Bahaya Ideologi Destruktif Kanan-Kiri Pada Anak

Refelski Kesaktian Pancasila dan Bahaya Ideologi Destruktif Kanan-Kiri Pada Anak
Narasi
Saya membantah, jika “ideologi kiri” (komunis) dianggap berbeda dengan ideologi kanan (radikalisme-terorisme). Ideologi komunis dianggap baik, diklaim “berpihak” pada kesejahteraan/kemapanan masyarakat. Padahal keduanya (ideologi kanan/kiri) sebetulnya memiliki orientasi yang sama, yaitu memiliki kepentingan politik untuk berkuasa atas negeri ini secara destruktif. Secara sosiologis, ideologi kanan (radikalisme-terorisme) atau ideologi kiri (komunisme) dalam kehidupan sosial-masyarakat sejatinya sama-sama mengacu ke dalam “identitas primordial”. Kekuasaan yang condong ke dalam kelompok tertentu, niscaya akan destruktif ...
Read more 0